7 Tools Data Visualization yang Wajib Dikuasai Seorang Data Analyst

Tayang 14 Jul 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Seorang data analyst pun memerlukan tool dalam menunjang kegiatan sehari-hari, salah satu andalannya adalah untuk data visualization.

    Secara singkat, data visualization atau visualisasi data adalah proses mengubah data jadi lebih sederhana untuk ditampilkan. Bentuk data biasanya dalam grafis atau visual yang menarik.

    Data visualization membantumu dalam presentasi, agar audiens lebih mudah memahami maksudmu.

    Maka dari itu, merangkum PCMag, Webfx dan Guru99, Glints akan berikan rekomendasi tools-nya untukmu.

    Baca Juga: Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Data Analyst, Data Scientist, dan Data Engineer

    1. Tableau

    data visualization tool

    © Webfx.com

    Tableau adalah software untuk menganalisis dan membuat visualisasi data.

    Aplikasi ini cukup populer di kalangan data analyst karena memiliki grafik analisis bawaan yang menarik.

    Keunggulan lain dari Tableau dalam melakukan visualisasi informasi adalah grafis dan skema warnanya sangat sederhana sehingga memudahkan pengguna.

    Sayangnya, Tableu tidak menawarkan grafik 3D dan tidak ada fitur untuk mengimpor visual asset secara bebas. 

    2. D3.js

    © D3js.org

    D3.js adalah data visualization tool  yang juga cukup populer karena fiturnya memungkinkan user untuk membuat bagan dan grafis yang rumit.

    Keunggulan lain dari aplikasi ini adalah kamu dapat menggunakannya secara lintas platform.

    Hal tersebut dikarenakan D3.js adalah perangkat open source, dan bisa dipakai dalam berbagai sistem operasi, seperti Android, iOS, dan Windows.

    Setelah kamu mempelajari cara menggunakannya, D3 dapat menjadi alat visualisasi data yang sangat memudahkan dalam analisis data.

    3. Plotly

    data visualization tool

    © plotly.com

    Data visualization tool selanjutnya adalah Plotly. Seperti daftar sebelumnya, Plotly adalah sebuah perangkat open source, interaktif, dan berbasis website.

    Plotly memungkinkan pengguna untuk membuat grafis interaktif yang rumit dan dapat secara langsung diaplikasikan dalam dashboard atau situs. 

    Plotly dibangun melalui library atau pustaka visualisasi d3.js. Karena itu, Plotly adalah galeri grafis yang canggih.

    Keunggulan utamanya adalah dalam membuat visualisasi multi grafis ketika membandingkan berbagai dataset.

    Selain itu, kamu juga bisa menggunakan Plotly dalam mode online, offline, ataupun pada notebook Jupyter.

    Baca Juga: Ketahui Perbedaan Data Analyst dan Business Analyst di Sini

    4. FusionCharts

    © Fusionchart.com

    Aplikasi selanjutnya dalam daftar ini adalah FusionCharts. Aplikasi ini memiliki koleksi lebih dari 90 grafik dan lebih dari 960 peta yang dapat melayani berbagai kebutuhan data analyst.

    FusionCharts adalah platform yang bekerja dengan mudah dengan format data JSON serta XML. 

    Dibandingkan dengan tool lainnya, FusionCharts merupakan perangkat yang mengharuskan pengguna untuk membayar.

    Meski begitu, terdapat free trial sehingga kamu dapat mencoba gratis sebelum memutuskan untuk membelinya.

    FusionCharts mematok harga:

    • Paket Basic: 499 dolar Amerika Serikat (atau Rp7,2 juta) per tahun
    • Paket Pro: 1.299 dolar AS, setara Rp18,8 juta per tahun
    • Paket Enterprise: 2,499 dolar AS, setara Rp36,2 juta per tahun

    5. Visme

    data visualization tool

    © Visme.com

    Data visualization tool selanjutnya adalah Visme. Aplikasi ini menyediakan template infografis yang kaya dan memungkinkan pengguna untuk membuat peta visualisasi yang apik.

    Keunggulan dari aplikasi ini adalah infografis di Visme bisa dianimasikan agar lebih interaktif.

    Fitur lain yang user friendly adalah fungsi pencarian kata kunci untuk template-nya.

    Namun, untuk bisa memaksimalkan Visme, data analyst harus belajar secara terpisah, contohnya dengan ikut kursus.

    6. FineReport

    © Finereport.com

    Pada dasarnya, FineReport adalah software untuk membuat laporan. Namun, memiliki fitur-fitur yang menampilkan laporan berbasis data dengan baik. 

    FineReport dapat mengintegrasi data dari sistem bisnis seperti OA/ERP/CRM dan menampilkan data bisnis di layar besar secara real-time.

    Baca Juga: Mengenal Profesi Data Entry dan Tanggung Jawab Pekerjaannya

    7. Keylines

    data visualization tool

    © Keylines.com

    Keyline adalah data visualization tool berbasis JavaScript kelas ringan untuk memvisualisasi jaringan dengan menggunakan HTML5.

    Aplikasi ini cocok untuk semua browser, perangkat, server, ataupun database.

    Keyline menyediakan delapan layout grafis otomatis untuk memisahkan link guna memperlihatkan pola dan anomali dari data yang ditampilkan.

    Aplikasi ini juga memberi pengguna kebebasan untuk mem-filter dan analisis network hingga menggabungkan node.

    Dari beberapa data visualization tool yang Glints berikan di atas, kamu dapat memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhanmu. 

    Jika kamu seorang data analyst pemula, maka kamu bisa belajar lebih jauh soal data dengan bergabung dalam Glints ExpertClass.

    Dalam webinar tersebut, banyak materi-materi pilihan yang akan membantumu menambah skill.

    Selain itu juga, webinar juga dipandu oleh para pakar di bidangnya. Menarik bukan? Yuk, langsung klik di sini untuk cek kelas pilihannya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait