Data Modeling, Cara Menyederhanakan Kumpulan Data yang Rumit

Tayang 06 Mei 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Jika kamu tertarik menjadi data scientist, maka data modeling adalah salah satu skill yang harus kamu kuasai.

    Pasalnya, untuk mengetahui data apa saja yang diperlukan untuk diterapkan di suatu perusahaan, kamu harus mendalami hal tersebut terlebih dahulu.

    Memang, apa itu data modeling?  Glints akan memberikan penjelasan lengkapnya untuk kamu.

    Baca Juga: Semakin Dibutuhkan Perusahaan, Inilah Arti dan Pentingnya Data Science

    Pengertian Data Modeling

    lindungi data perusahaan ketika kerja dari rumah

    © Freepik.com

    Menurut Techopedia, data modeling adalah hubungan berbagai elemen data berbeda untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan.

    Hal ini digunakan untuk mengetahui di mana data disimpan, sehingga mempermudah komunikasi antar tim dan manajemen data, terutama jika terdapat banyak data pada perusahaan.

    Data modeling menekankan pada data apa yang dibutuhkan dan apa yang akan dilakukan pada data tersebut untuk suatu keperluan bisnis. 

    Secara garis besar, tujuan utama data modeling adalah untuk menciptakan metode penyimpanan informasi yang paling efisien, serta menyediakan akses dan pelaporan yang lengkap.

    Seorang data scientist harus memiliki kemampuan pikiran sistematis untuk menemukan poin utama dari data yang akan diambil dan disimpan melalui data modeling.

    Manfaat Data Modeling

    data science adalah

    © Freepik.com

    1. Untuk manajemen data

    Bersumber dari Datafloq, manfaat dari penggunaan data modeling adalah mempermudah tim untuk mengakses beberapa data yang dimiliki. 

    Hal ini karena kamu mengetahui di mana suatu data disimpan, sehingga akan lebih mudah untuk mengaksesnya pada waktu tertentu.

    2. Dapat menurunkan biaya

    Meskipun bukan hal yang mudah, data modeling dapat membuat perusahaan lebih menghemat biaya.

    Bersumber dari Cloverdx, penggunaan data modeling dapat menurunkan biaya dalam bidang IT khususnya pemrograman sebesar 75%.

    Pasalnya, data modeling dapat mengetahui error yang terjadi lebih awal saat masih mudah untuk memperbaikinya.

    Akan lebih sulit dan membutuhkan biaya lebih untuk memperbaiki error saat software sudah dalam proses penulisan, atau sudah digunakan oleh users.

    3. Mengurangi kerumitan dan risiko

    Manfaat lain dari data modeling adalah mengurangi kerumitan dan risiko. Dengan berkembangnya perusahaan, tentu data yang dimiliki akan semakin banyak dan cukup rumit untuk diakses. 

    Risiko dari banyaknya data yang dimiliki adalah sulitnya integrasi antartim. 

    Melalui data modeling, perusahaan akan mengurangi kerumitan tersebut.

    Hal ini memungkinkan bisnis untuk dapat berkembang, namun tetap terintegrasi dengan baik satu sama lain melalui adanya data modeling.

    4. Meningkatkan kolaborasi

    Penggunaan data modeling akan mempermudah komunikasi antara tim IT dengan staf nonteknis. 

    Hal ini dikarenakan data modeling dapat menjelaskan mengenai perkembangan bisnis dan penggunaan data dalam bisnis tersebut dengan cara yang mudah dipahami.

    Baca Juga: Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Data Analyst, Data Scientist, dan Data Engineer

    Jenis-Jenis Data Modeling

    Bersumber dari Udemy, ada tiga jenis data modeling yang lazim digunakan, yaitu: 

    1. Konseptual

    data modeling adalah

    © researchgate.com

    Data model jenis konseptual adalah jenis model data yang menggambarkan penggunaan sebenarnya. 

    Dengan ini, data model yang dibuat harus dapat mendefinisikan apa yang ada di dalam sebuah sistem. 

    Model ini biasanya dibuat oleh pemangku kepentingan bisnis dan arsitektur data. Tujuannya adalah untuk mengatur, memperluas, dan mendefinisikan konsep dan aturan bisnis.

    2. Logical

    data modeling adalah

    © visualparadigm.com

    Jenis selanjutnya dari data modeling adalah logical. Model ini digunakan untuk menetukan bagaimana sistem harus dilaksanakan terlepas dari database management system (DBMS).

    Tujuannya adalah untuk mengembangkan peta teknis peraturan dan struktur data. Jenis ini dipakai oleh business analyst dan arsitek data.

    3. Fisik

    © agilemodeling.com

    Data modeling jenis selanjutnya adalah model data fisik. Ini menggambarkan bagaimana proses sistem tersebut diimplementasikan menggunakan sistem DBMS tertentu. 

    Model ini biasanya dibuat oleh developer

    Baca Juga: Ketahui Perbedaan Data Analyst dan Business Analyst di Sini

    Nah, itulah beberapa penjelasan singkat yang harus kamu ketahui mengenai data modeling.

    Untuk mempelajari lebih dalam soal data secara menyeluruh, kamu bisa mengikuti webinar atau workshop, seperti Glints ExpertClass.

    Dalam Glints ExpertClass, kamu akan belajar langsung dari para ahli dan pakar di bidang IT dan data. Tertarik?

    Yuk, klik di sini untuk mencari kelas-kelas yang menarik, sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait