Ini Alasan Data Architect Adalah Profesi Masa Depan
Data architect merupakan profesi yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Data architect adalah suatu pekerjaan yang bergerak dalam bidang IT.
Di Indonesia, profesi ini mungkin masih sedikit dikenal. Namun, pekerjaan ini termasuk ke dalam salah satu profesi yang tergolong memiliki prospek.
Nah di sini, Glints akan memaparkan informasi terkait data architect secara lengkap. Glints juga akan membagikan informasi terkait tanggung jawab dari seorang data architect. Jadi, simak artikel ini hingga selesai, ya.
Isi Artikel
Apa Itu Data Architect?
Data architect adalah profesi yang berperan dalam mendesain, mengembangkan, membuat, dan mengelola sebuah organisasi data architecture.
Seorang data architect, harus bisa menetapkan bagaimana sebuah data disimpan, terintegrasi, dan terkelola oleh data entities dan IT system secara baik.
Seorang data architect biasanya harus terampil dalam beberapa hal berikut:
- logical data modeling
- data policies development
- data strategy
- data querying languages
- physical data modeling
- data warehousing
- terampil dalam menyeleksi sistem yang terbaik untuk menangani penyimpanan data
Tanggung Jawab Data Architect
Secara garis besar, data architect memiliki tujuan untuk membangun komputer database yang kompleks, dan memastikan agar bisa diakses serta aman. Namun, tanggung jawabnya bisa semakin luas tergantung kebutuhan.
Data architect adalah sebuah profesi yang memikul tanggung jawab cukup luas. Adapun tanggung jawabnya seperti:
- berkolaborasi dengan tim IT dan manajemen dalam membagi strategi data
- membuat blueprint untuk membangun, melakukan test, dan memelihara database
- membangun sebuah inventory data yang dibutuhkan dalam mengimplementasi sebuah architecture
- melakukan riset dan mengevaluasi arus manjamen data
- membangun model data untuk struktur database
- mendesain, membuat dokumen, dan menyebarkan database architecture
- mempertahankan gudang data arsitektur milik perusahaan
- melaksanakan pengukuran untuk memastikan keakuratan dan aksesibilitasnya
- melakukan pemantauan, membuat laporan, dan menyaring kinerja data management system
Baca Juga: Cari Tahu Apa Itu Big Data Analytics di Sini
Apa yang Dilakukan Data Architect?
Tugas seorang data architect adalah orang yang bergelut dalam dunia database. Pekerjaannya meliputi beberapa hal berikut:
1. Menyediakan layanan data
Seorang data architect akan menyediakan layanan data untuk solusi informasi perusahaan. Dalam implementasinya, seorang data architect, di sini bekerjasama dengan seorang leader dan tim.
2. Patuh terhadap data architecture standar
Seorang data architect adalah orang yang patuh pada prinsip data architecture dan standar modeling-nya. Selain itu, harus patuh juga terhadap regulasi, dan prosedur agar tercapainya tujuannya.
3. Fokus terhadap kualitas data
Seorang data architect harus mampu menjaga kualitas data. Mereka harus memastikan data bisa diakses, aman, dan bisa melalui berbagai optimasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
4. Memahami data perusahaan
Seorang data architect, harus memahami core business perusahaan, dan semua data yang terlibat di dalamnya. Namun, tidak perlu mengetahui secara detail area bisnisnya.
Intinya di sini, seorang data architect harus bekerja sama dengan subject matter experts (SME).
Siapa yang Bisa Menjadi Data Architect?
Data architect adalah pekerjaan yang cocok untuk lulusan IT. Kamu tertarik untuk menjadi seorang data architect? Yuk, intip persyaratannya:
1. Lulusan pendidikan di bidang komputer
Menurut Betterteam, untuk menjadi seorang data architect, kamu harus mengambil jenjang pendidikan di bidang informasi dan komputer, atau pendidikan terkait lainnya.
Pendidikan harus mencakup ilmu terkait programming, big data developments, pengelolaan data, sistem analis dan teknologi architecture.
2. Pertimbangan di luar jalur pendidikan IT
Ada pertimbangan bagi kamu yang bukan seorang lulusan IT. Syaratnya yaitu memiliki pengalaman di bidang terkait. Selain itu, penting pula memiliki sertifikat kursus, maupun pelatihan di bidang terkait.
Pengalaman yang biasa dijadikan pertimbangan yaitu sekitar 3 hingga 5 tahun di bidang data architect.
Skill yang Dibutuhkan
Untuk menjadi seorang data architect, kamu harus memiliki beberapa skill khusus. Adapun beberapa skill yang harus dikuasai data architect adalah:
- bahasa pemrograman Python
- bahasa pemrograman C/C ++
- bahasa pemrograman Perl
- Linux
- UNIX
- MS Windows
- Solaris
- database management system software
- data mining
- data modeling tools
- ETL Tools
- enterprise application integration software
Ada juga beberapa skill tambahan yang harus dikuasai, seperti:
- menganalisis dan menyelesaikan masalah terkait data architecture
- memiliki komunikasi yang baik dengan tim maupun leader
- mengelola data secara profesional
- memahami pengetahuan yang luas terkait perusahaan dan industri
Baca Juga: 5 Tips Belajar Data Science Secara Efektif dan Mudah
Prospek Kerja Data Architect
Menurut Bureau of Labor Statistics, pekerjaan di bidang administrasi database, terus mengalami perkembangan sejak tahun 2016 lalu. Artinya, banyak perusahaan yang membutuhkan SDM di bidang terkait.
Dulu, membangun sebuah back end data management system relatif mudah. Namun, dewasa ini laju informasi semakin deras. Sehingga, memerlukan sebuah penanganan dan pengelolaan yang ekstra.
Seorang data architect banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Pasalnya, mereka dapat menciptakan sebuah infrastruktur data yang aman dan juga efektif.
Seorang data architect bisa mengambil dua arah karier berbeda. Namun, keduanya masih tetap bergelut dalam bidang yang sama.
Pekerjaan yang serupa dengan data architect adalah seorang data engineer. Seorang data engineer memiliki peran untuk memastikan data bisa diakses, pengelolaan, dan analisis.
Tantangan Data Architect
Seorang data architect, memiliki gaji yang bisa dikatakan di atas rata-rata. Pasalnya, data architect adalah orang yang memiliki peran penting. Selain itu, deskripsi kerjanya pun tergolong cukup sulit.
Ada beberapa tantangan yang akan Glints sampaikan untuk kamu. Berikut tantangan apa saja yang harus siap dihadapi oleh seorang data architect.
1. Perkembangan kebutuhan perusahaan
Sebuah perusahaan biasanya sudah memiliki sistem bernama Enterprise Resource Planning (ERP). ERP umumnya sudah memiliki paket yang lengkap.
Namun sayangnya, seiring dengan perkembangan dunia industri di ranah digital, kebutuhan akan terus berubah.
Suatu waktu, kamu harus siap mengikuti perkembangan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan industri, kamu harus siap belajar sesuatu yang baru.
2. Siap mengatasi permasalahan umum maupun khusus
Perusahaan yang baru mengimplementasikan IT pada bisnisnya, biasanya sering mengalami permasalahan klasik. Permasalahan biasanya timbul pada data island.
Permasalahan ini terjadi karena adanya ekspansi IT berskala besar yang diaplikasikan untuk mendukung bisnisnya.
Selain masalah umum, seorang data architect pun harus mampu mengatasi permasalahan khusus dalam bidang terkait.
Baca Juga: Tips Agar Cepat Pintar Belajar Data Mining
Data architect adalah seseorang yang mampu membuat blueprints untuk mengelola sistem perusahaan.
Setelah menilai sebuah data dari perusahaan, kemudian data architect akan mendesain sebuah rancangan untuk mengelolanya.
Pekerjaannya cukup beragam. Mulai dari mengelola data, memproteksi data, hingga aksesibilitasnya. Data architect adalah profesi yang memikul tanggung jawab penting pada perusahaan.
Nah, di atas, Glints sudah menjelaskan terkait seluk beluknya. Tertarik untuk bekerja di bidang tersebut? Yuk, mulai cari perusahaan yang sedang membutuhkan SDM di bidang terkait!
Kamu bisa menemukan lowongan pekerjaan tersebut di Glints. Jadi, segera sign up sekarang juga!