CV Career Switch: Apa Itu, Struktur, Contoh, dan Template Gratis

Diperbarui 23 Des 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Career switch atau career change dalam bahasa Indonesia biasanya disebut pindah jalur karier.

    Menurut Indeed, istilah ini merujuk pada aksi yang dilakukan seseorang untuk meniti karier atau mendapatkan pekerjaan di luar bidang atau posisi yang sedang dijalani.

    Dalam artikel yang ditulis oleh BBC, berdasarkan survey yang dilakukan oleh Microsoft pada lebih dari 30,000 pekerja global, 41% di antaranya mempertimbangkan untuk resign atau berganti profesi.

    Hal ini cukup lumrah dilakukan karena tidak jarang seseorang merasa jenuh dengan pekerjaannya atau bahkan jalur karier yang sedang ia tempuh.

    Nah, dengan begitu, ketika ingin melamar pekerjaan yang berbeda dengan latar belakang, CV yang digunakan juga harus mampu menonjolkan bahwa kamu adalah kandidat yang potensial.

    Kira-kira, bagaimana cara yang tepat untuk membuat CV career switch? Simak jawabannya pada artikel ini!

    Baca Juga: 4 Pertimbangan Penting sebelum Kamu Ganti Pilihan Karier

    Memahami CV Career Switch

    CV career switch ditujukan bagi kamu yang ingin mencari pekerjaan namun juga ingin berpindah jalur karier.

    Membuat CV untuk tujuan tersebut bisa menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang ingin berkarier di bidang yang berbeda dengan latar belakangmu.

    Pasalnya, ketika CV biasanya dipersonalisasi melalui pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar, CV career switch kemudian menjadi sedikit berbeda.

    Ada strategi yang harus digunakan agar mampu bersaing dengan kandidat lain dan terlihat lebih menonjol.

    Bayangkan ketika rekruter dihadapkan dengan ratusan CV, kemudian CV-mu tidak disusun dengan baik sehingga memberikan kesan “tidak ada pengalaman”.

    Tentu saja CV tersebut akan dilewati begitu saja. Makanya, penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam membuat CV career switch ini.

    Tips Membuat CV Career Switch

    Membuat CV untuk melamar pada posisi yang berbeda dengan latar belakangmu butuh sedikit trik khusus.

    Dalam CV tersebut, kamu harus mampu menunjukkan bahwa kamu menggeluti satu bidang dengan serius walau belum memiliki pengalaman yang signifikan.

    Simak tips dari Glints di bawah ini!

    1. Buat catatan transferable skills

    Menurut Resume.io, hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menyusun CV career switch adalah membuat list dari transferable skills.

    Meskipun latar belakangmu berbeda dengan jalur karier yang kamu pilih selanjutnya, bukan berarti kamu tidak memiliki skill yang relevan dari pengalaman sebelumnya.

    Ada kemampuan yang kebanyakan digunakan di berbagai industri dan jalur karier. Kemampuan-kemampuan tersebutlah yang dinamakan dengan transferable skills.

    Beberapa di antaranya adalah problem solving, berpikir kritis, kepemimpinan, kerja sama tim, dan sebagainya.

    2. Pahami job description

    Sama seperti membuat CV pada umumnya, memahami job description adalah hal yang krusial.

    Perhatikan keyword apa saja yang digunakan pada iklan lowongan kerja. Kemudian, perkirakan mana yang paling penting bagi rekruter.

    Keyword tersebut akan membantu kamu dalam menyusun CV career switch-mu agar dapat menarik perhatian.

    3. Lengkapi dengan portofolio

    Tips selanjutnya adalah mencantumkan portofolio yang mendukung. Katakanlah kamu ingin meniti karier pada bidang UX writing.

    Kamu bisa mencantumkan link portofolio pada CV atau kursus yang mungkin pernah kamu ikuti.

    Jadi, rekruter tahu bahwa kamu sudah memiliki pengetahuan terkait bidang tersebut walaupun kamu belum pernah bekerja secara profesional.

    4. Tidak berbohong

    Terakhir, dalam menulis CV apa pun, hindari memalsukan informasi yang ada di dalamnya.

    Benar, bahwa semua orang ingin terlihat menonjol melalui CV-nya. Namun, berbohong bukan sebuah solusi.

    Alih-alih demikian, kamu bisa menggali sisi lain dari pengalamanmu yang relevan dengan jalur karier baru yang ingin ditempuh. Dengan begitu, kamu bisa menyusun kalimatnya dengan tepat.

    Berbohong di CV akan merugikan dirimu sendiri. Jadi, jangan sekali-sekali berniat untuk berbohong, ya!

    Baca Juga: 4 Risiko Fatal Berbohong di CV dan Tips agar Kamu Tak Perlu Bohong

    4 Struktur Penting CV Career Switch

    Dalam menyusun CV career switch, tidak ada aturan pasti terkait struktur di dalamnya.

    Namun, Resume.io menyarankan untuk menulisnya dengan urutan objektif karier, skill, pendidikan, dan pengalaman kerja.

    Simak ulasannya di bawah ini!

    1. Objective karier

    Pertama-tama, kamu bisa membuka CV-mu dengan nama lengkap, informasi kontak, dan link portofolio.

    Setelah itu, susun deskripsi diri yang menyertakan objective atau tujuan karier seefektif dan semenarik mungkin.

    Hal ini penting karena menentukan apakah rekruter akan lebih lanjut membaca CV-mu atau justru melewatinya karena dianggap tidak memiliki pengalaman sama sekali di bidang yang kamu lamar.

    Zety menjelaskan bahwa bagian objective karier ini yang menunjukkan passion kamu ketika kamu masih belum memiliki pengalaman profesional.

    2. Skill

    Kedua adalah penjelasan mengenai skill. Tentu saja skill yang ditampilkan harus relevan dan benar-benar kamu miliki.

    Pada bagian ini, kamu dapat menyebutkan transferable skills yang telah dijelaskan sebelumnya. Skill tersebut dapat berupa soft skill maupun hard skill.

    Namun, Indeed menyebutkan bahwa coba untuk prioritaskan hard skill terlebih dahulu. Tulis dan tonjolkan hard skill yang diminta oleh perusahaan. Pasalnya, ini akan membantu pada proses seleksi CV menggunakan ATS.

    Meskipun belum memiliki pengalaman profesional yang menggunakan skill tersebut, setidaknya rekruter tahu bahwa kamu telah dan sedang mempelajarinya.

    3. Pendidikan dan sertifikasi

    Ketiga, tuliskan penjelasan mengenai pendidikanmu jika terdapat relevansi di dalamnya.

    Misalnya, kamu dapat mencantumkan kelas yang pernah kamu ikuti selama kuliah dan berhubungan dengan posisi yang kamu lamar.

    Selain itu, apabila kamu pernah mengikuti kursus atau pelatihan yang mengasah skill yang dibutuhkan, jangan segan-segan untuk menuliskannya.

    Ini akan membantu untuk menunjukkan rekruter bahwa dalam mengasah skill tersebut, kamu belajar dari ahlinya.

    4. Pengalaman

    Bagian ini dapat berubah posisi dengan bagian pendidikan jika masih memiliki relevansi yang kuat dengan posisi yang dilamar.

    Kamu bisa mencantumkan pengalaman kerja atau pengalaman magangmu. Memiliki pengalaman juga tidak kalah penting karena menonjolkan bahwa kamu pernah dan dapat bekerja secara profesional.

    Masalahnya ketika pengalamanmu sama sekali berbeda dengan jalur karier yang kamu ingin tempuh.

    Jangan khawatir! Triknya adalah tulis transferable skill yang kamu gunakan untuk mendeskripsikan pengalaman-pengalaman tersebut.

    Baca Juga: Bagaimana Cara Menulis Pengalaman Kerja di Dalam CV?

    Contoh CV Career Switch

    Biar semakin mudah memahami cara menyusun CV career switch, Glints punya contohnya untukmu!

    Pada kasus ini, Glints akan memberikan contoh CV dengan latar belakang content writing yang ingin career switch ke UX writing.

    Dalam bahasa Indonesia

    Dalam bahasa Inggris

    Template CV Career Switch

    Kamu tidak perlu membuat CV career switch dari awal karena Glints punya template-nya untukmu!

    Cukup jawab pertanyaan di bawah ini, isi captcha, dan klik DOWNLOAD GRATIS maka file template akan ter-download secara otomatis.

    Berikut petunjuk mengenai template tersebut:

    1. Template ini akan otomatis ter-download dalam .zip.
    2. Cek folder Downloads di laptop/komputermu dan temukan file tersebut
    3. Klik kanan dan pilih Extract to Template CV Career Switch
    4. Buka folder yang telah ter-extract dan pilih template yang ingin kamu gunakan
    5. Edit sesuai latar belakang dan kebutuhanmu

    Nah, itulah ulasan dari Glints tentang CV career switch. Semoga artikel ini membantu kamu yang sedang bingung menyusun CV untuk career switch, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.8 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait