Mengenal Content Maintenance, Proses Menjaga Konten agar Tidak Basi

Diperbarui 24 Des 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Content maintenance adalah bagian dari content marketing yang sering dianggap remeh.

    Kebanyakan content marketer hanya berfokus pada produksi konten dalam jumlah besar. Padahal, dalam dunia konten, kuantitas tidak selalu lebih penting daripada kualitas.

    Ada kualitas konten yang harus terus dijaga dari waktu ke waktu agar pesannya tetap relevan dengan kebutuhan pembaca.

    Lalu, apa itu content maintenance dan mengapa proses tersebut penting?

    Dalam artikel ini, Glints akan mengupas tuntas hal-hal terkait pemeliharaan konten. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

    Baca Juga: Mengenal Cornerstone Content, Sebuah Strategi Kalahkan Kompetitor Websitemu

    Pengertian Content Maintenance

    content curation adalah

    © Freepik.com

    Dalam dunia content marketing, ada yang disebut sebagai content lifecycle atau siklus hidup konten.

    Siklus tersebut terdiri atas penyusunan strategi (strategize), perencanaan (plan), pembuatan (create), publikasi (publish), serta evaluasi dan pemeliharaan (evaluate & maintenance).

    Dari siklus tersebut, ada satu tahap yang sering dianggap sepele oleh para pegiat konten, yakni content maintenance atau pemeliharaan konten.

    Dilansir dari Neil Patel, content maintenance adalah proses pemeliharaan konten untuk menciptakan hubungan yang berkelanjutan dengan audiens.

    Coba bayangkan jika kamu membuat sebuah konten terkait digital marketing. Seperti yang kamu ketahui, digital marketing adalah ilmu yang terus berkembang dari hari ke hari.

    Apa yang kamu tulis hari ini tentang digital marketing bisa saja sudah tidak berlaku tahun depan.

    Namun, jika audiens baru membaca artikelmu tahun depan, mereka akan menganggap kontenmu sudah basi. Mereka pun mencari artikel dari situs lain yang isinya lebih update.

    Oleh karena itu, kamu perlu melakukan content maintenance.

    Pemeliharaan konten ini dilakukan dengan memperbarui isi artikel agar lebih relevan dengan masa sekarang.

    Hal ini memang bisa diakali dengan membuat konten evergreen atau konten yang tidak akan ketinggalan zaman. Contoh dari konten jenis ini adalah tips, resep, dan artikel how-to.

    Namun, konten evergreen pun perlu melalui proses content maintenance.

    Sebagai contoh, kamu membuat artikel berjudul 5 Tips Menurunkan Berat Badan dua tahun yang lalu.

    Padahal, saat ini sudah ada penelitian terbaru tentang cara menurunkan berat badan yang lebih efektif. Ditambah lagi, ada banyak situs yang sudah membuat konten serupa.

    Oleh karena itu, kamu bisa menambahkan poin-poin baru dalam artikel tersebut dan membuatnya menjadi 10 Tips Ampuh Menurunkan Berat Badan.

    Dengan demikian, content maintenance berhasil menarik audiens untuk tetap memilih kontenmu daripada konten lainnya.

    Baca Juga: Kenali Content Design, Teknik Pembuatan Konten yang Utamakan Kebutuhan User

    Mengapa Content Maintenance Penting?

    content maintenance

    © Freepik.com

    Menurut Express Writers, ada berbagai hal yang mendasari pentingnya content maintenance. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Google menampilkan konten-konten baru

    Google selalu ingin memberikan rekomendasi konten yang paling sesuai dengan kebutuhan dan harapan penggunanya.

    Oleh karena itu, Google terus menyajikan konten-konten terbaru dalam search engine result page (SERP).

    Search engine yang satu ini paham bahwa penggunanya akan meninggalkan konten yang sudah basi.

    2. Munculnya kompetitor

    Search engine optimization (SEO) adalah hal yang amat dinamis. 

    Hari ini mungkin kontenmu muncul di peringkat pertama Google. Namun, besok bisa saja peringkatnya turun karena dikalahkan oleh konten kompetitor.

    Di sinilah peran content maintenance. Kamu harus terus memperbarui kontenmu agar tidak kalah dari konten-konten lainnya.

    3. Meningkatkan inbound link

    Inbound link adalah link dari situs lain yang mengarah ke situsmu. Dengan kata lain, sebuah situs memasukkan link website-mu sebagai referensi.

    Semakin banyak inbound link yang kamu dapatkan, maka Google akan menilai situsmu semakin kredibel. Peringkat situsmu di SERP pun menjadi lebih tinggi.

    Maka, content maintenance penting agar orang lain bisa terus memasukkan link situsmu dalam website mereka.

    Situsmu pun akan muncul di halaman pertama Google.

    Baca Juga: Pahami 5 Cara Ini untuk Meningkatkan Traffic Website

    Dari penjelasan di atas, kamu bisa menyimpulkan bahwa content maintenance adalah proses pemeliharaan konten untuk menciptakan hubungan yang berkelanjutan dengan audiens.

    Proses ini sangat penting dalam content marketing. Pasalnya, audiens akan lebih memilih konten yang up-to-date daripada artikel lama.

    Selain content maintenance, ada berbagai teknik pembuatan konten lainnya yang perlu kamu kuasai. Semua informasi tersebut telah Glints siapkan hanya untukmu.

    Kamu hanya perlu berlangganan newsletter blog Glints untuk mendapat update informasinya setiap minggu langsung di inbox-mu.

    Tak perlu ragu, segera sign up dan mulai berlangganan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 1.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait