6 Kiat Sukses Kirim Cold Message di LinkedIn, Tak Bisa Sembarangan!

Diperbarui 04 Agu 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    LinkedIn menjadi salah satu platform untuk bertemu para profesional di ragam industri. Nah, agar koneksimu tidak sekadar jadi koneksi di LinkedIn, coba kirimkan cold message pada mereka.

    Pasalnya, dengan melakukan cold messaging, kamu tidak hanya mempromosikan diri, tapi juga membuka kesempatan untuk peluang kerja.

    Memang, apa sebenarnya cold message itu? Bagaimana pula cara melakukannya? Simak penjelasan Glints berikut ini.

    Mengenal Cold Message di LinkedIn

    Bersumber dari Career Sidekick, cold messaging adalah sebuah upaya menyampaikan pesan kepada seseorang yang tidak kamu kenal sama sekali sebagai upaya untuk mempromosikan diri.

    Pada dasarnya, cold messaging lazim digunakan di berbagai media sosial. Karena kamu menghubungi seseorang yang belum dikenal, ini menjadi tantangan tersendiri dalam melakukannya.

    Begitu juga melakukan cold message di LinkedIn dengan penggunanya berasal dari kalangan profesional. Tentunya dibutuhkan cara-cara yang ampuh agar kamu tidak salah bertindak. 

    Cara Tulis dan Kirim Cold Message

    Merangkum dari Hatchbuk, The Muse, dan Neil Patel, berikut adalah beberapa cara agar cold message-mu melalui LinkedIn efektif dan berjalan sesuai harapan.

    1. Pilih orang yang memiliki kesamaan koneksi

    Cara pertama yang bisa kamu lakukan paling mungkin adalah menghubungi seseorang yang memiliki kesamaan koneksi denganmu.

    Misalnya, kamu ingin mengirim cold message kepada seorang rekruter, maka pastikan LinkedIn-nya terkoneksi dengan orang yang kamu kenal, misalnya rekan kerja atau seniormu di kantor.

    Tentu akan lebih mudah untuk menyampaikan tujuan jika terdapat kesamaan tersebut.

    Tak menutup kemungkinan, dengan adanya kesamaan  koneksi justru membuat kalian bisa lebih akrab dan obrolan lebih cair nantinya. 

    Tentu ini akan memperluas networking online yang kamu miliki.

    2. Berikan pujian

    Bukan bertujuan untuk menjilat, melainkan memberikan pujian terhadap apa yang orang tersebut share, atau post dapat mengeratkan hubungan kalian.

    Ini juga bisa menjadi pembuka untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan kamu mengenalnya dari mana.

    Terutama jika sosok yang kamu hubungi memang bukanlah mutual connection.

    3. Berikan alasan jelas

    Setelah menemukan orang yang tepat untuk kamu hubungi, selanjutnya kamu dapat menyampaikan apa tujuanmu menghubunginya.

    Hindari penggunaan basa-basi seperti menanyakan kabar, karena kamu juga akan terkesan “sok kenal”.

    Hal seperti itu justru membuat cold message yang kamu lakukan di LinkedIn jadi tidak dibalas dan berujung gagal. 

    Oleh karenanya, kamu bisa langsung jelaskan spesifik kebutuhanmu. Misalnya, sampaikan apakah kolom about di LinkedIn-mu sudah cukup baik atau tidak.

    Meski begitu, kamu tidak bisa juga terlalu gamblang menyampaikan keinginan untuk meminta lowongan pekerjaan.

    Gunakanlah cara lain seperti meminta penerima pesan melihat hasil karyamu, mengomentarinya, atau berdiskusi tentang suatu topik. 

    4. Jangan minta bermacam-macam

    Perlu diingat, cold message menyasar pengguna yang belum kamu kenali sebelumnya.

    Maka, kamu perlu sangat spesifik dalam menyampaikan pesan. Spesifik ini juga berarti kamu tidak perlu meminta terlalu banyak.

    Hal ini tentu akan sangat mengganggu dan kemungkinanmu untuk dibalas akan berkurang.

    Contohnya, jika kamu ingin meminta rekomendasi darinya, cukup sampaikan:

    • Sapaan kepadanya
    • Bagaimana kamu bisa mengenalnya
    • Tujuanmu dan berikan dia kesempatan untuk mengecek profil LinkedIn-mu

    Setelah itu, tunggu dan jangan memaksanya untuk membalas dengan terus menerus mengirimkan pesan. 

    Baca Juga: Serba-serbi Menghubungi Recruiter Melalui LinkedIn saat Cari Kerja

    5. Tulis pesan dengan singkat dan jelas

    Selanjutnya, kamu dapat menuliskan pesan dengan singkat dan jelas.

    Kamu harus memiliki anggapan bahwa orang tersebut tidak memiliki banyak waktu untuk membaca pesan, apa lagi pesan itu adalah dari orang yang tidak dikenali.

    Maka dari itu, kamu harus menyampaikan pesanmu sesingkat dan sejelas-jelasnya, agar pihak penerima tidak perlu lama memahami maksud dan tujuanmu.

    6. Bedakan pesan untuk tiap orang

    Kamu mungkin tidak hanya mengirimkan cold message ke satu profil LinkedIn.

    Jangan hanya meng-copy dan paste pesan yang dikirimkan kepada banyak profil.

    Selain kurang personal, pesan seperti ini tentu bisa dianggap sebagai spam.

    Kamu dapat membedakan pesanmu dari cara penyampaian, bahasa, serta penulisannya.

    7. Hindari menyisipkan lampiran

    Terdapat kesalahan umum yang kerap dilakukan kala mengirimkan cold message di LinkedIn, yaitu mengirimkan lampiran.

    Jika kamu baru pertama kali bertukar pesan dengan pengguna tersebut, maka jangan langsung mengirimkan lampiran.

    Seperti poin sebelumnya, menyisipkan lampiran pada pesan pertamamu bisa dianggap sebagai spam

    Lampiran bisa kamu kirim setelah diminta atau obrolan kalian sudah mencapai tahapan yang berkaitan dengan lamaran.

    Contoh Cold Message LinkedIn

    1. Cold message kepada hiring manager di LinkedIn

    Selamat pagi Bpk./Bu.{Nama Penerima Pesan},

    Perkenalkan nama saya {Nama Lengkapmu}. Saya melihat pada profil Bpk./Ibu bahwa Bpk./Ibu sedang mencari kandidat untuk memenuhi posisi {posisi pekerjaan yang ingin kamu lamar} di LinkedIn. 

    Saya adalah seorang {Masukkan posisi pekerjaan saat ini}, {Tambahkan informasi yang relevan tentang pengalamanmu}.

    Skill utama yang saya miliki adalah {jelaskan skill-skill yang kamu kuasai].

    Saya tertarik untuk bekerja pada {nama perusahaan} karena visi dan misi perusahaan Bpk./Ibu selaras dengan visi dan misi saya.

    Terima kasih banyak atas waktu dan pertimbangannya.

    Dengan hormat,

    {Nama Lengkapmu}

    2. Cold message menghubungi orang yang memiliki kesamaan koneksi denganmu

    Hi {Nama Penerima Pesan},

    Saya melihat bahwa kita sama-sama memiliki koneksi LinkedIn dengan {Nama Temanmu}. Saya merupakan salah satu rekan kerjan {Nama Temanmu} pada perusahaan sebelumnya, {Nama perusahaan}.

    Saya juga melihat bahwa kita berkarier di bidang industri yang sama. Jika diizinkan, saya ingin berkoneksi denganmu. Siapa tahu kita bisa saling bertukar pikiran atau ide. 

    Terima kasih sebelumnya,

    {Nama Lengkapmu}

    3. Cold message berkenalan dengan orang yang bekerja di bidang serupa

    Selamat siang Bpk./Ibu {Nama Penerima Pesan}

    Perkenalkan saya {Nama Lengkapmu}. Saya adalah seorang {posisi pekerjaanmu}. Saya melihat profil LinkedIn Bpk./Ibu dan sangat terpukau dengan konten terkait bidang {bidang industri yang kamu geluti} yang Bpk./Ibu berikan.

    Sebagai seseorang yang bekerja di bidang yang sama, saya ingin terus melihat konten yang Bpk./Ibu dan mungkin bisa berdiskusi mengenai bidang {bidang industri yang kamu geluti} di kemudian hari.

    Semoga Bpk./Ibu bersedia untuk menjalin koneksi dengan saya di LinkedIn.

    Terima kasih banyak sebelumnya, 

    {Nama Lengkapmu}

    Baca Juga: 6 Hal yang Dilihat HRD dari LinkedIn Kandidat

    Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang cara menyampaikan cold messaging di LinkedIn.

    Selain tips ini, ada beragam hal yang harus kamu tahu agar mahir membangun koneksi di LinkedIn.

    Di Glints Blog, ada berbagai tips mulai dari membangun profil hingga mengirim pesan di LinkedIn agar punya networking profesional yang menjanjikan.

    Yuk, cek berbagai artikelnya di sini.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait