6 Cara Menjadi Dosen, Persiapkan Diri dari Sekarang!

Diperbarui 21 Jun 2024 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Menjadi dosen dapat ditempuh dengan cara memenuhi kualifikasi pendidikan hingga pengalaman mengajar.

    Berbeda dengan guru, profesi dosen umumnya memiliki persyaratan dan kualifikasi khusus yang memerlukan kerja keras dan proses yang lebih panjang.

    Dalam artikel ini, Glints akan membahas tahapan penting yang perlu diketahui olehmu yang memang berencana untuk fokus mengejar karier sebagai dosen.

    Yuk, simak sampai akhir!

    1. Kejar gelar magister atau doktor

    Ini merupakan langkah lanjutan paling pertama setelah kamu menyelesaikan gelar sarjana.

    Gelar magister, master, atau doktor akan membantumu melatih kompetensi diri untuk bisa menjadi dosen.

    Selain itu, pendidikan pascasarjana memungkinkanmu untuk mendalami metode penelitian dan terus menambah kedalaman pengetahuan di disiplin ilmu yang kamu pilih.

    Sangat dianjurkan untuk memilih disiplin ilmu yang masih relevan dengan latar belakangmu di pendidikan sarjana, supaya lebih mudah mendalaminya.

    Mengejar gelar di jenjang pendidikan berikutnya sangatlah penting, mengingat sebagian besar lowongan dosen biasanya mencantumkan persyaratan gelar minimum magister atau bahkan doktor.

    Baca Juga: Ingin Lanjut Kuliah? Ini 10 Lembaga yang Menyediakan Beasiswa S2 Untukmu

    2. Cari pengalaman mengajar di kampus

    Selama studi pascasarjana, coba cari kesempatan untuk mengajar mata kuliah tertentu, terutama yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang kamu tekuni.

    Dikutip dari Indeed, ini bisa dilakukan dengan cara membantu profesor sebagai asisten dosen di kelas.

    Kamu tak hanya dapat mencari peluang ini di kampusmu sendiri, tetapi juga di perguruan tinggi yang berbeda.

    Terutama pada program studi yang memang sedang membuka lowongan asisten profesor atau asisten dosen.

    Pengalaman ini yang nantinya bisa dipamerkan di resume dan menjadi nilai tambah saat melamar sebagai dosen.

    Selain untuk mengasah keterampilan mengajar, pengalaman ini juga dapat memperkenalkanmu pada lingkungan kerja di dunia akademis.

    3. Melatih keterampilan sebagai peneliti

    Penelitian adalah bagian penting dari karier seorang dosen.

    Untuk menjadi dosen, kamu harus menunjukkan kemampuan dalam melakukan penelitian yang berkualitas.

    Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan ini:

    • Berusaha untuk menerbitkan hasil penelitian di jurnal-jurnal ilmiah.
    • Mengikuti konferensi atau seminar untuk mempresentasikan hasill penelitian.
    • Menjadi asisten peneliti dosen atau profesor, maupun di lembaga penelitian luar kampus.

    4. Pilih jalur karier sebagai dosen ASN atau swasta

    Sebelum membahas cara selanjutnya untuk menjadi dosen, terlebih dahulu kamu perlu pertimbangkan apakah ingin menjadi dosen ASN atau swasta.

    Jika ingin menjadi dosen ASN, artinya kamu perlu menunggu pendaftaran CPNS atau seleksi PPPK dari institusi yang membuka posisi dosen.

    Hak dan kewajibanmu juga akan terikat oleh peraturan ASN, sama seperti pegawai ASN lain yang bekerja di berbagai institusi.

    Ini mungkin menyangkut hal-hal seperti:

    • gaji
    • hak cuti
    • kenaikan pangkat dan golongan
    • regulasi pegawai ASN lainnya

    Nah, jika ingin menjadi dosen swasta, kamu bisa melamar ke perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

    Penyelenggaraan rekrutmennya bisa dilakukan kapan saja, sesuai kebutuhan kampus. Sebaiknya kamu menunggu informasi lowongan kerja melalui website atau akun media sosial resminya.

    Baca Juga: Dosen Pengampu: Pengertian, Tugas, dan Syaratnya

    5. Buat CV dan surat lamaran

    Buatlah CV dan surat lamaran yang benar-benar dapat menunjukkan kemampuanmu sebagai dosen.

    Untuk menjadi dosen yang sukses, kamu harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk komunikasi lisan dan tulisan.

    Di samping itu, kamu juga perlu menunjukkan salah satu kemampuan utama dosen, yaitu meneliti dan menulis.

    Caranya adalah dengan mencantumkan di dalam CV semua publikasi atau penelitian yang sudah pernah dilakukan.

    Menurut Indeed, jenis publikasi yang bisa dipamerkan di CV di antaranya:

    • buku akademis
    • makalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal
    • makalah penelitian yang masih menunggu untuk diterbitkan
    • artikel ilmiah
    • makalah konferensi

    Contoh penulisan publikasi di dalam CV:

    Garcia, L. O. (2017). Cognition operation: A psychological review. New York City: American Association of University Presses.

    6. Persiapkan diri untuk melamar

    Cara menjadi dosen yang selanjutnya adalah mempersiapkan diri untuk melamar.

    Setelah lulus pendidikan S2 atau S3 dan memutuskan jalur karier, sekarang saatnya mencari informasi lebih rinci mengenai tahapan seleksi dosen.

    Persiapan yang perlu dilakukan untuk seleksi dosen ASN juga cukup berbeda dengan dosen swasta.

    Untuk mendaftar sebagai dosen ASN, siapkan berkas persyaratan CASN yang umumnya akan diminta.

    Selain itu, persiapkan diri untuk mengikuti tes CASN seperti TKD, SKB, hingga TWK.

    Apabila ingin mengajar di kampus swasta, kamu dapat menghubungi institusi pilihan untuk menanyakan apakah ada posisi yang tersedia serta bagaimana tahapan seleksinya.

    Baca Juga: Seleksi Kompetensi Bidang (SKB CPNS): Definisi dan Materinya

    Demikian pembahasan mengenai cara menjadi dosen yang perlu kamu perhatikan.

    Nah, tak hanya informasi tentang dosen, Glints Blog juga menyimpan pembahasan menarik lainnya tentang perencanaan karier.

    Ada banyak tips tentang persiapan karier yang mungkin belum kamu ketahui.

    Dengan membaca lebih banyak artikel, diharapkan persiapanmu juga menjadi lebih optimal.

    Yuk, segera temukan dan baca selengkapnya dengan cara klik link ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait