CAPTCHA, Sistem Cybersecurity yang Mampu Bedakan Mesin dan Manusia

Diperbarui 02 Mar 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Pernah dikira robot dan harus menjawab pertanyaan, soal, atau sebuah puzzle di suatu situs? CAPTCHA adalah nama hal tersebut.

    Mungkin kadang hal ini menyebalkan, apalagi jika kamu harus melakukannya berulang kali.

    Mungkin juga hal ini membuatmu bertanya-tanya, apa, sih, sebenarnya CAPTCHA itu?

    Apakah ini benar-benar perlu dan aman? Apa tujuan sebenarnya dari CAPTCHA?

    Nah, di kesempatan ini, Glints akan menjawab rasa penasaranmu.

    Langsung saja simak artikel ini untuk memahaminya lebih lanjut, ya!

    Apa Itu CAPTCHA?

    captcha adalah

    © Freepik.com

    Menurut Learning Hub, CAPTCHA didefinisikan sebagai sebuah tes untuk membedakan antara manusia dan robot atau mesin ketika ada akses ke suatu situs.

    CAPTCHA adalah singkatan dari Completely Automated Public Turing Test to Tell Computers and Humans Apart.

    Awalnya, CAPTCHA berkembang dari Turing Test yang diciptakan oleh Alan Turing, seorang penemu yang dijuluki Bapak komputer modern.

    Turing Test bermula dari tes sederhana dengan beberapa pertanyaan untuk mengetahui mana responden yang merupakan manusia sungguhan dan mana yang mesin.

    CAPTCHA adalah versi modern dari tes ini yang lebih akurat.

    Sistem keamanan siber ini memberikan pertanyaan-pertanyaan yang hanya bisa dijawab atau diselesaikan oleh manusia.

    Meskipun CAPTCHA tidak sepenuhnya sempurna, hanya ada kurang lebih 0.1% kemungkinan robot atau mesin bisa mengelabui sistem ini.

    Sementara, lebih dari 80% manusia bisa mengerjakannya.

    Teknologi ini mulai digunakan pada tahun 2000 di Carnegie Mellon University dan terus disempurnakan hingga saat ini.

    Dalam perkembangannya, bermunculan berbagai jenis CAPTCHA mulai dari teks, gambar, dan lain-lain di berbagai situs.

    Meskipun cukup sederhana, sistem cybersecurity ini jadi sangat penting untuk mengurangi kemungkinan black hat SEO, spam, dan serangan digital lainnya yang tidak diinginkan.

    Baca Juga: Mengenal Profesi Security Engineer dan Perannya dalam Cybersecurity

    Fungsi CAPTCHA

    captcha adalah

    © Freepik.com

    Menurut Imperva, secara spesifik, beberapa contoh tujuan digunakannya CAPTCHA yaitu untuk:

    1. Menjaga keakuratan polling

    Hasil polling di internet bisa berubah atau dicurangi dengan robot.

    Oleh karena itu, CAPTCHA adalah cara memastikan bahwa setiap orang yang melakukan voting benar-benar manusia.

    Karena prosesnya yang sedikit lebih membutuhkan waktu, CAPTCHA juga bisa mengurangi kemungkinan voting dua kali atau lebih.

    2. Membatasi registrasi akun palsu

    Pembuatan akun palsu bisa dilakukan dengan robot, dan tentu bisa juga dihentikan dengan CAPTCHA.

    Pembatasan ini mencegah kemungkinan penipuan dan hal negatif lainnya.

    3. Menghindari ticket inflation

    Ticket inflation adalah kasus ketika orang membeli tiket suatu event dalam jumlah banyak dengan menggunakan bot.

    Kemudian, tiket itu bisa dijual lagi dengan harga yang lebih mahal. Tentunya ini merugikan.

    Nah, CAPTCHA bisa mengurangi kemungkinan hal tersebut terjadi.

    4. Menyaring komentar palsu

    Bot bisa meninggalkan komentar spam di berbagai situs.

    Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan itu, CAPTCHA membuat pengguna wajib melewati beberapa pertanyaan untuk meyakinkan sistem bahwa kamu memang manusia dan bukan robot.

    Tanpa CAPTCHA, sebuah situs bisa menerima begitu banyak spam yang sulit untuk disaring.

    Baca Juga: Waswas Jaga Data Pribadi? Coba Amankan dengan Google Authenticator

    Jenis-Jenis CAPTCHA

    1. Text CAPTCHA

    textcaptcha

    © Learn.g2.com

    CAPTCHA jenis teks adalah yang paling sederhana. Pasti kamu juga pernah menemuinya di internet.

    Tipe CAPTCHA ini hanya mewajibkanmu untuk memasukkan angka atau huruf yang ditampilkan.

    Kadang, ada juga kombinasi huruf dan angka.

    2. Picture recognition CAPTCHA

    © Learn.g2.com

    Picture recognition CAPTCHA mewajibkanmu untuk memilih bagian foto sesuai dengan ketentuan yang diberikan.

    Misalnya, CAPTCHA menyuruhmu untuk memilih bagian foto yang ada crosswalk-nya.

    Nah, kamu tinggal memilih kotak-kotak yang ada dan mengeklik “next” untuk lanjut atau “skip” jika tidak ada di foto tersebut.

    3. Math CAPTCHA

    © Jqueryscript,net

    CAPTCHA jenis ini membuatmu harus berhitung sedikit.

    Biasanya, CAPTCHA tersebut berisi soal matematika sederhana, seperti penjumlahan dan pengurangan dua angka.

    Tinggal masukkan hasil operasi matematikanya dan submit jawabanmu untuk melalui tes tersebut.

    4. I am not a robot CAPTCHA

    © Soluna.jpg

    CAPTCHA ini adalah salah satu yang cukup mudah.

    Pasalnya, kamu hanya perlu mengklik sebuah kotak hingga muncul tanda ceklis untuk menyatakan bahwa kamu bukan robot.

    5. 3D CAPTCHA

    captcha adalah

    © Letsnurture.com

    3D CAPTCHA merupakan versi sedikit lebih sulit dari text CAPTCHA.

    CAPTCHA ini pun lebih meyakinkan karena tingkat kesulitannya tersebut.

    6. jQuery slider CAPTCHA

    © Letsnurture.com

    Jenis jQuery slider CAPTCHA tergolong mudah diselesaikan.

    Kamu hanya perlu menggeser kotak kecil di kiri hingga kanan untuk membuka kuncinya.

    Kadang, variasi slider CAPTCHA ini ditemukan dalam bentuk puzzle.

    Enam contoh tersebut hanyalah beberapa dari beragam variasi lainnya.

    Baca Juga: Kenali Kriptografi, Sistem Pengkodean yang Dapat Melindungi Data-Data Penting

    Seiring dengan perkembangan teknologi, CAPTCHA juga semakin bervariasi untuk meningkatkan keamanannya karena mesin dan artificial intelligence semakin pintar.

    Dari beberapa contoh CAPTCHA tersebut, manakah yang paling sering kamu temukan?

    Apakah menurutmu CAPTCHA membuat aksesmu jadi sulit?

    Yuk, baca juga artikel Glints lainnya yang membahas seputar cybersecurity.

    Temukan kumpulan artikelnya di sini, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait