Baca 8 Buku Self Improvement Berikut di Waktu Luang
Jika kamu suka membaca buku dan ingin mengisi waktu luang secara produktif, kamu bisa membaca buku self improvement, lho.
Dilansir dari The Expert Editor, membaca buku dapat meningkatkan kesehatan, kemampuan otak, juga membantu kamu dalam beragam aspek kehidupan.
Sama halnya dengan buku self improvement yang dapat membuat kamu berpikir lebih kritis, mengevaluasi diri dan menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga dapat berhasil dalam hidup.
Di bawah ini, terdapat daftar delapan buku self improvement terbaik yang mudah dibaca, mulai dari buku klasik sampai buku-buku terbaru.
Sebelumnya, Glints ingin tahu dulu, nih …
Baca Juga: 10 Buku Biografi Perempuan Inspiratif Dunia yang Patut Dibaca
Isi Artikel
Daftar Buku Self Improvement Terbaik
1. The 7 Habits of Highly Effective People (1989): Stephen Covey
Di dalam buku ini, Stephen Covey menjabarkan tujuh kebiasaan baik yang biasa dilakukan oleh orang-orang sukses.
Pembaca diajak untuk mengikuti tujuh kebiasaan baik ini agar dapat mencapai apapun yang mereka inginkan di dalam hidup.
Jika kamu ingin mempelajari cara untuk menjadi orang yang lebih baik untuk diri sendiri dan juga sekitar, buku ini sangat cocok untukmu.
2. The 48 Laws of Power (1998): Robert Greene
Buku self improvement klasik selanjutnya adalah “The 48 Laws of Power” yang ditulis oleh Robert Greene.
Di buku ini, kamu dapat mempelajari mengenai pelajaran dalam hidup, terutama bagaimana cara mengoptimalkan kekuasaan yang dimiliki dan tidak menyalahgunakannya.
Buku ini juga dapat membuka mata kamu tentang orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan, dan mengarahkan kamu untuk tidak melakukan hal serupa.
3. The Alchemist (1988): Paulo Coelho
Jika dua buku sebelumnya merupakan buku nonfiksi, kali ini terdapat buku self improvement yang berbentuk novel.
“The Alchemist” merupakan salah satu buku best-selling yang bertemakan perjalanan seorang penggembala.
Dengan berbagai macam simbol dan analogi yang dituliskan dalam buku ini, pesan yang disampaikan oleh penulis ini ditujukan agar pembacanya terus mencari arti dari kehidupan.
Simbol pencarian Tuhan di dalam cerita dapat diartikan sebagai tujuan hidup dan fulfillment yang harus dicari oleh seseorang dalam hidup.
Baca Juga: 10 Buku yang Perlu Dibaca di Usia 20-an
4. The Power of Now: A Guide to Spiritual Enlightenment (2001): Eckhart Tolle
Buku pengembangan diri yang ditulis oleh Eckhart Tolle ini berfokus kepada mindfulness.
Di dalam buku “The Power of Now: A Guide to Spiritual Enlightenment”, pembaca diajak untuk melatih dan mempraktikkan mindfulness agar dapat menjalani hidup sepenuhnya.
Teknik mindfulness dipercaya dapat meningkatkan kesadaran dan kecerdasan emosional, dan juga baik untuk kesehatan mental.
5. It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be (2007): Paul Arden
Paul Arden, seorang ahli advertising dunia menuliskan buku “It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be” yang dapat mengembangkan cara berpikir kamu.
Di dalam buku yang dikemas secara ringan dan menarik ini, kamu akan diajarkan mengenai berbagai macam hal mulai dari problem solving, cara berkomunikasi dengan baik, dan hal lain yang dapat diimplementasikan ke dalam kehidupan.
Dengan bacaan yang cukup ringan ini, kamu sudah bisa mendapatkan banyak wawasan baru mengenai hidup dan juga bisnis.
6. Outliers (2008): Malcolm Gladwell
Buku self improvement berikutnya adalah “Outliers” karya Malcolm Gladwell.
“Outliers” merupakan salah satu buku pengembangan diri terbaik dan paling banyak diminati di abad ke-21, karena kacamata yang digunakan penulis untuk menyampaikan poinnya.
Di dalam buku ini, penulis menyatakan bahwa orang pada umumnya terlalu fokus kepada orang sukses itu seperti apa, tanpa memikirkan asal mula mereka.
Buku yang menyajikan perspektif yang berbeda ini akan membuat kamu terinspirasi, dan juga lebih bersemangat untuk terus mengembangkan diri.
7. The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business (2012): Charles Duhigg
Di dalam “The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business”, Charles Duhigg membahas tentang satu hal, yaitu memahami bagaimana kebiasaan baik dapat berpengaruh.
Penjelasan dan contoh mengenai kebiasaan baik yang dilakukan oleh beragam pihak dan perusahaan dalam buku ini akan membuat kamu tetap tertarik untuk mengetahui kelanjutannya.
Dengan pembahasan yang mudah dipraktikkan, buku ini dapat kamu jadikan salah satu acuan untuk proses pengembangan diri.
8. The Subtle Art of Not Giving a F*ck (2016): Mark Manson
Jika buku-buku sebelumnya cenderung fokus ke cara berpikir positif setiap saat yang bisa membuat orang bahagia, buku ini menyatakan sebaliknya.
Blogger dan penulis Mark Manson menuliskan bahwa agar berhasil dan benar-benar ‘hidup’, kita tidak bisa mengharapkan hal-hal baik saja untuk terjadi.
Buku “The Subtle Art of Not Giving a F*ck” mengajarkan kita untuk menghadapi semua perasaan dan peristiwa yang mungkin selama ini dihindari, agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca Juga: 5 Aplikasi Ebook yang Bisa Kamu Pilih untuk Membaca Buku Digital
Masukkan delapan buku self improvement tersebut ke dalam daftar bacaanmu selanjutnya, ya. Jadi, kamu bisa meningkatkan kualitas dirimu.
Namun, mengembangkan kualitas diri tak hanya dilakukan dengan baca buku, lho. Kamu juga bisa mendapatkannya dari berbagai kelas online, termasuk Glints ExpertClass.
Di bagian Personal Development, ada banyak kelas yang membahas seputar pengembangan diri. Semua kelas tersebut dipandu oleh para pakar di bidangnya.
Jadi, ilmu yang diberikan sudah pasti berguna untukmu.
Yuk, segera cek jadwal kelasnya dan daftarkan dirimu. Kuotanya terbatas!