• Blog
    • Bidang Profesi
      • Marketing
      • Tech & Data
      • Media & Communications
      • Business Dev & Sales
      • Product
      • Design
    • Tips Karier
      • Mengawali Karier
      • Dunia Kerja
    • Konten Eksklusif
      • Artikel Expert
      • Panduan
      • Laporan
    • Dari Glints
      • Panduan Komunitas & Konten
      • Campaign Berlangsung
      • Kabar Produk
      • Kabar Glints
  • Lowongan Kerja
  • Glints ExpertClass
  • Glints Community
  • Bidang Profesi
  • Business Dev
  • Business Dev & Sales

Blue Ocean Strategy, Bentuk Strategi yang Mengubah Bisnismu Jadi Lebih Baik

Diperbarui 25 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt
Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

Isi Artikel

    Untuk berhasil dalam menjalankan bisnis, tentu dibutuhkan strategi yang matang. Blue ocean strategy adalah sebuah gebrakan yang bisa mengubah bisnismu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

    Di bawah ini, Glints akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu blue ocean strategy, langkah menjalankannya, serta alasan mengapa strategi ini penting untuk dipelajari. 

    Yuk, simak lebih lanjut untuk mempelajari blue ocean strategy!

    Apa Itu Blue Ocean Strategy?

    Blue ocean strategy adalah strategi bisnis yang diperkenalkan oleh Professor W. Chan Kim dan Rénee Mauborgne melalui buku yang diterbitkan oleh Harvard Review Press.

    Buku yang dimaksud berjudul “Blue Ocean Strategy, Expanded Edition: How to Create Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant”, dirilis pada tahun 2005 silam.

    Di dalam buku tersebut, kedua profesor ini menyarankan perusahaan dan bisnis untuk mencari cara agar bisa berjalan di pasar yang belum ada tandingannya, daripada harus berkompetisi dengan perusahaan serupa.

    Menurut mereka, pasar yang sudah penuh dengan kompetisi serupa disebut dengan istilah “red ocean”.

    Hal ini dikarenakan kompetisi di pasar tersebut sangat tinggi, tidak memberikan ruang besar untuk berkembang, dan seperti pertumpahan darah saja.

    Dengan menggunakan blue ocean strategy, perusahaan diharapkan bisa menggunakan dana yang tidak terlalu besar untuk menciptakan pasar baru beserta demand-nya.

    Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

    Langkah Menjalankannya

    blue ocean strategy adalah

    © Freepik.com

    Untuk menggunakan strategi ini, tentu dibutuhkan perubahan yang terkadang cukup drastis.

    Terlebih lagi jika kamu sudah menjalankan bisnis atau perusahaan untuk waktu yang cukup lama. 

    Meskipun begitu, di dalam bukunya mereka menyebutkan bahwa salah satu cara transisi menggunakan blue ocean strategy adalah dengan menggunakan tiga komponen utama. 

    Tiga komponen tersebut adalah mindset, tools, dan juga human-ness.

    Intinya adalah dengan mengubah mindset, kamu jadi bisa melihat kesempatan untuk berkembang secara berbeda. 

    Namun, perubahan tersebut tidak dapat berjalan dengan mulus jika tidak dibarengi dengan penggunaan tools dan pengimplementasian human-ness dalam prosesnya.

    Setelah mengubah mindset dari red ocean strategy menjadi blue ocean strategy, perusahaan bisa mengikuti proses untuk mulai merubah praktiknya.

    Dilansir dari Forbes, berikut adalah tahapannya: 

    1. Memilih tempat untuk mulai

    Langkah pertama adalah memilih waktu dan tempat untuk memulai transisi. 

    Di dalam langkah ini, kamu harus mulai membuat tim yang dirancang khusus untuk pelaksanaan blue ocean strategy ini nantinya.

    2. Menyadari kondisi saat memulai

    Langkah selanjutnya adalah mengetahui dan menyadari kondisi saat baru memulai.

    Dengan begitu, kamu bisa tahu perubahan dari berkompetisi di pasar dan industri yang sudah ada, melakukan transisi, lalu menciptakan pasar baru.

    3. Mencari tahu potensi pasar baru

    Untuk menjalankan blue ocean strategy, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menciptakan pasar baru, kan?

    Di langkah ini, kamu harus mencari tahu pain points yang ada di industri yang sedang kamu ‘tinggali’ agar bisa menemukan non-customers.

    Melansir Wordstream, pain points adalah permasalahan yang dialami oleh calon pelanggan bisnismu. 

    Non-customers di sini adalah orang-orang yang nantinya akan menjadi target pasarmu dan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. 

    Jadi, dengan mencari tahu pain points para non-customer tersebut, kamu jadi bisa mengetahui produk apa yang harus dikembangkan dan dihilangkan nantinya.

    4. Mengembangkan kesempatan blue ocean

    Setelah mengetahui pain points dan apa yang harus dijual nantinya, langkah selanjutnya adalah dengan merekonstruksi batasan di pasar yang sudah ada.

    Hal ini dilakukan agar kamu bisa masuk ke pasar dan mengembangkan kesempatan di dalam “blue ocean” yang diciptakan.

    Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset? Yuk, Cari Tahu!

    5. Memilih langkah blue ocean yang tepat

    Langkah terakhir untuk menyiapkan diri adalah dengan memilih langkah blue ocean strategy yang tepat.

    Pemilihan langkah bisa dilakukan dengan cara mengetes pasar baru, melakukan finalisasi, lalu melakukan perubahan.

    Mengapa Penting untuk Dipelajari dan Diterapkan?

    blue ocean strategy adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari situs Blue Ocean Strategy, alasan utama mengapa strategi ini penting untuk digunakan adalah “blue ocean” merupakan tempat yang baik bagi bisnismu untuk lebih berkembang.

    Kesempatan yang ada juga bisa dibilang lebih banyak.

    Mengapa begitu?

    Ketika berada di “red ocean”, kamu berkompetisi dengan perusahaan serupa. Istilahnya seperti rebut-rebutan tempat saja. 

    Sedangkan dengan blue ocean strategy, kamu menciptakan demand baru karena sudah melewati langkah pencarian pain points yang mungkin belum pernah terlihat.

    Supaya kamu lebih mengerti, Glints akan memberikan contoh penerapan blue ocean strategy yang dilakukan oleh perusahaan besar. 

    Dari dulu, media untuk mendengarkan lagu di mana pun terus berkembang. Dimulai dari radio portable, Walkman dari Sony, dan pemutar kaset atau CD lainnya.

    Di tahun 2001, Apple muncul dengan gebrakan baru, yaitu iPod.

    Dari segi penggunaan, memang kurang lebih sama yaitu untuk mendengarkan lagu.

    Meskipun begitu, Apple menyentuh pasar baru dengan berfokus pada digitalisasi musik, memudahkan penggunanya untuk mendengarkan lagu tanpa perlu membawa-bawa CD maupun kaset.

    Nah, itu adalah salah satu contoh penggunaan blue ocean strategy yang berhasil dan cukup menginspirasi.

    Apple membuat inovasi baru dan mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh para non-customer.

    Baca Juga: Customer Journey dan Peran Besarnya dalam Pengembangan Bisnis

    Itu dia penjelasan mengenai blue ocean strategy secara mendalam. 

    Dapat disimpulkan bahwa blue ocean strategy adalah strategi yang cocok untuk digunakan terutama oleh bisnis kecil.

    Hal ini tentu dikarenakan persaingan yang tidak ada dan lebih memiliki kesempatan untuk berkembang. 

    Lagi pula, cukup berisiko jika ingin menjalankan bisnis yang masih seumur jagung, lalu langsung masuk ke pasar yang ganas.

    Lebih baik memilih “blue ocean” yang sepi, luas, airnya tenang, dan juga luas. Lebih nyaman dan aman untuk berlayar.

    Ingin terus update dan mendapatkan informasi menarik lainnya seperti strategi bisnis yang baru saja dibaca?

    Tenang saja, kamu bisa berlangganan newsletter blog dari Glints, kok. 

    Tunggu apa lagi? Hanya perlu sign up saja, gratis!

    • Moving To Blue Ocean Strategy: A Five-Step Process To Make The Shift
    • Pain Points: A Guide to Finding & Solving Your Customers’ Problems
    • WHAT ARE RED AND BLUE OCEANS?

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    beginner blue ocean strategy Business Dev strategi bisnis

    Comments are closed.

    Artikel Terkait

    • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

      Humaira Aliya 23 Des 2021
    • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

      Humaira Aliya 22 Des 2021
    • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

      Humaira Aliya 16 Jul 2021
    • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

      Humaira Aliya 06 Mei 2021
    Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
    Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
    Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
    Kategori Topik
    • Tips Karier
    • Bidang Profesi
    • Konten Eksklusif
    • Kabar Glints
    Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • LinkedIn
    Solusi Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community

    • Blog
      • Bidang Profesi
        • Marketing
        • Tech & Data
        • Media & Communications
        • Business Dev & Sales
        • Product
        • Design
      • Tips Karier
        • Mengawali Karier
        • Dunia Kerja
      • Konten Eksklusif
        • Artikel Expert
        • Panduan
        • Laporan
      • Dari Glints
        • Panduan Komunitas & Konten
        • Campaign Berlangsung
        • Kabar Produk
        • Kabar Glints
    • Lowongan Kerja
    • Glints ExpertClass
    • Glints Community



    • Bidang Profesi
    • Business Dev
    • Business Dev & Sales

    Blue Ocean Strategy, Bentuk Strategi yang Mengubah Bisnismu Jadi Lebih Baik

    Diperbarui 25 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt
    Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

    Isi Artikel

      Untuk berhasil dalam menjalankan bisnis, tentu dibutuhkan strategi yang matang. Blue ocean strategy adalah sebuah gebrakan yang bisa mengubah bisnismu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

      Di bawah ini, Glints akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu blue ocean strategy, langkah menjalankannya, serta alasan mengapa strategi ini penting untuk dipelajari. 

      Yuk, simak lebih lanjut untuk mempelajari blue ocean strategy!

      Apa Itu Blue Ocean Strategy?

      Blue ocean strategy adalah strategi bisnis yang diperkenalkan oleh Professor W. Chan Kim dan Rénee Mauborgne melalui buku yang diterbitkan oleh Harvard Review Press.

      Buku yang dimaksud berjudul “Blue Ocean Strategy, Expanded Edition: How to Create Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant”, dirilis pada tahun 2005 silam.

      Di dalam buku tersebut, kedua profesor ini menyarankan perusahaan dan bisnis untuk mencari cara agar bisa berjalan di pasar yang belum ada tandingannya, daripada harus berkompetisi dengan perusahaan serupa.

      Menurut mereka, pasar yang sudah penuh dengan kompetisi serupa disebut dengan istilah “red ocean”.

      Hal ini dikarenakan kompetisi di pasar tersebut sangat tinggi, tidak memberikan ruang besar untuk berkembang, dan seperti pertumpahan darah saja.

      Dengan menggunakan blue ocean strategy, perusahaan diharapkan bisa menggunakan dana yang tidak terlalu besar untuk menciptakan pasar baru beserta demand-nya.

      Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

      Langkah Menjalankannya

      blue ocean strategy adalah

      © Freepik.com

      Untuk menggunakan strategi ini, tentu dibutuhkan perubahan yang terkadang cukup drastis.

      Terlebih lagi jika kamu sudah menjalankan bisnis atau perusahaan untuk waktu yang cukup lama. 

      Meskipun begitu, di dalam bukunya mereka menyebutkan bahwa salah satu cara transisi menggunakan blue ocean strategy adalah dengan menggunakan tiga komponen utama. 

      Tiga komponen tersebut adalah mindset, tools, dan juga human-ness.

      Intinya adalah dengan mengubah mindset, kamu jadi bisa melihat kesempatan untuk berkembang secara berbeda. 

      Namun, perubahan tersebut tidak dapat berjalan dengan mulus jika tidak dibarengi dengan penggunaan tools dan pengimplementasian human-ness dalam prosesnya.

      Setelah mengubah mindset dari red ocean strategy menjadi blue ocean strategy, perusahaan bisa mengikuti proses untuk mulai merubah praktiknya.

      Dilansir dari Forbes, berikut adalah tahapannya: 

      1. Memilih tempat untuk mulai

      Langkah pertama adalah memilih waktu dan tempat untuk memulai transisi. 

      Di dalam langkah ini, kamu harus mulai membuat tim yang dirancang khusus untuk pelaksanaan blue ocean strategy ini nantinya.

      2. Menyadari kondisi saat memulai

      Langkah selanjutnya adalah mengetahui dan menyadari kondisi saat baru memulai.

      Dengan begitu, kamu bisa tahu perubahan dari berkompetisi di pasar dan industri yang sudah ada, melakukan transisi, lalu menciptakan pasar baru.

      3. Mencari tahu potensi pasar baru

      Untuk menjalankan blue ocean strategy, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menciptakan pasar baru, kan?

      Di langkah ini, kamu harus mencari tahu pain points yang ada di industri yang sedang kamu ‘tinggali’ agar bisa menemukan non-customers.

      Melansir Wordstream, pain points adalah permasalahan yang dialami oleh calon pelanggan bisnismu. 

      Non-customers di sini adalah orang-orang yang nantinya akan menjadi target pasarmu dan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. 

      Jadi, dengan mencari tahu pain points para non-customer tersebut, kamu jadi bisa mengetahui produk apa yang harus dikembangkan dan dihilangkan nantinya.

      4. Mengembangkan kesempatan blue ocean

      Setelah mengetahui pain points dan apa yang harus dijual nantinya, langkah selanjutnya adalah dengan merekonstruksi batasan di pasar yang sudah ada.

      Hal ini dilakukan agar kamu bisa masuk ke pasar dan mengembangkan kesempatan di dalam “blue ocean” yang diciptakan.

      Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset? Yuk, Cari Tahu!

      5. Memilih langkah blue ocean yang tepat

      Langkah terakhir untuk menyiapkan diri adalah dengan memilih langkah blue ocean strategy yang tepat.

      Pemilihan langkah bisa dilakukan dengan cara mengetes pasar baru, melakukan finalisasi, lalu melakukan perubahan.

      Mengapa Penting untuk Dipelajari dan Diterapkan?

      blue ocean strategy adalah

      © Freepik.com

      Dilansir dari situs Blue Ocean Strategy, alasan utama mengapa strategi ini penting untuk digunakan adalah “blue ocean” merupakan tempat yang baik bagi bisnismu untuk lebih berkembang.

      Kesempatan yang ada juga bisa dibilang lebih banyak.

      Mengapa begitu?

      Ketika berada di “red ocean”, kamu berkompetisi dengan perusahaan serupa. Istilahnya seperti rebut-rebutan tempat saja. 

      Sedangkan dengan blue ocean strategy, kamu menciptakan demand baru karena sudah melewati langkah pencarian pain points yang mungkin belum pernah terlihat.

      Supaya kamu lebih mengerti, Glints akan memberikan contoh penerapan blue ocean strategy yang dilakukan oleh perusahaan besar. 

      Dari dulu, media untuk mendengarkan lagu di mana pun terus berkembang. Dimulai dari radio portable, Walkman dari Sony, dan pemutar kaset atau CD lainnya.

      Di tahun 2001, Apple muncul dengan gebrakan baru, yaitu iPod.

      Dari segi penggunaan, memang kurang lebih sama yaitu untuk mendengarkan lagu.

      Meskipun begitu, Apple menyentuh pasar baru dengan berfokus pada digitalisasi musik, memudahkan penggunanya untuk mendengarkan lagu tanpa perlu membawa-bawa CD maupun kaset.

      Nah, itu adalah salah satu contoh penggunaan blue ocean strategy yang berhasil dan cukup menginspirasi.

      Apple membuat inovasi baru dan mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh para non-customer.

      Baca Juga: Customer Journey dan Peran Besarnya dalam Pengembangan Bisnis

      Itu dia penjelasan mengenai blue ocean strategy secara mendalam. 

      Dapat disimpulkan bahwa blue ocean strategy adalah strategi yang cocok untuk digunakan terutama oleh bisnis kecil.

      Hal ini tentu dikarenakan persaingan yang tidak ada dan lebih memiliki kesempatan untuk berkembang. 

      Lagi pula, cukup berisiko jika ingin menjalankan bisnis yang masih seumur jagung, lalu langsung masuk ke pasar yang ganas.

      Lebih baik memilih “blue ocean” yang sepi, luas, airnya tenang, dan juga luas. Lebih nyaman dan aman untuk berlayar.

      Ingin terus update dan mendapatkan informasi menarik lainnya seperti strategi bisnis yang baru saja dibaca?

      Tenang saja, kamu bisa berlangganan newsletter blog dari Glints, kok. 

      Tunggu apa lagi? Hanya perlu sign up saja, gratis!

      • Moving To Blue Ocean Strategy: A Five-Step Process To Make The Shift
      • Pain Points: A Guide to Finding & Solving Your Customers’ Problems
      • WHAT ARE RED AND BLUE OCEANS?

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      beginner blue ocean strategy Business Dev strategi bisnis

      Comments are closed.

      Artikel Terkait

      • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

        Humaira Aliya 23 Des 2021
      • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

        Humaira Aliya 22 Des 2021
      • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

        Humaira Aliya 16 Jul 2021
      • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

        Humaira Aliya 06 Mei 2021
      Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
      Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
      Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
      Kategori Topik
      • Tips Karier
      • Bidang Profesi
      • Konten Eksklusif
      • Kabar Glints
      Media Sosial
      • Facebook
      • Twitter
      • Instagram
      • LinkedIn
      Solusi Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community

      • Blog
        • Bidang Profesi
          • Marketing
          • Tech & Data
          • Media & Communications
          • Business Dev & Sales
          • Product
          • Design
        • Tips Karier
          • Mengawali Karier
          • Dunia Kerja
        • Konten Eksklusif
          • Artikel Expert
          • Panduan
          • Laporan
        • Dari Glints
          • Panduan Komunitas & Konten
          • Campaign Berlangsung
          • Kabar Produk
          • Kabar Glints
      • Lowongan Kerja
      • Glints ExpertClass
      • Glints Community



      • Bidang Profesi
      • Business Dev
      • Business Dev & Sales

      Blue Ocean Strategy, Bentuk Strategi yang Mengubah Bisnismu Jadi Lebih Baik

      Diperbarui 25 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt
      Humaira Aliya A songbird who studied German Literature. She is also a SEO content writer, highly interested in digital marketing.

      Isi Artikel

        Untuk berhasil dalam menjalankan bisnis, tentu dibutuhkan strategi yang matang. Blue ocean strategy adalah sebuah gebrakan yang bisa mengubah bisnismu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

        Di bawah ini, Glints akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu blue ocean strategy, langkah menjalankannya, serta alasan mengapa strategi ini penting untuk dipelajari. 

        Yuk, simak lebih lanjut untuk mempelajari blue ocean strategy!

        Apa Itu Blue Ocean Strategy?

        Blue ocean strategy adalah strategi bisnis yang diperkenalkan oleh Professor W. Chan Kim dan Rénee Mauborgne melalui buku yang diterbitkan oleh Harvard Review Press.

        Buku yang dimaksud berjudul “Blue Ocean Strategy, Expanded Edition: How to Create Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant”, dirilis pada tahun 2005 silam.

        Di dalam buku tersebut, kedua profesor ini menyarankan perusahaan dan bisnis untuk mencari cara agar bisa berjalan di pasar yang belum ada tandingannya, daripada harus berkompetisi dengan perusahaan serupa.

        Menurut mereka, pasar yang sudah penuh dengan kompetisi serupa disebut dengan istilah “red ocean”.

        Hal ini dikarenakan kompetisi di pasar tersebut sangat tinggi, tidak memberikan ruang besar untuk berkembang, dan seperti pertumpahan darah saja.

        Dengan menggunakan blue ocean strategy, perusahaan diharapkan bisa menggunakan dana yang tidak terlalu besar untuk menciptakan pasar baru beserta demand-nya.

        Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

        Langkah Menjalankannya

        blue ocean strategy adalah

        © Freepik.com

        Untuk menggunakan strategi ini, tentu dibutuhkan perubahan yang terkadang cukup drastis.

        Terlebih lagi jika kamu sudah menjalankan bisnis atau perusahaan untuk waktu yang cukup lama. 

        Meskipun begitu, di dalam bukunya mereka menyebutkan bahwa salah satu cara transisi menggunakan blue ocean strategy adalah dengan menggunakan tiga komponen utama. 

        Tiga komponen tersebut adalah mindset, tools, dan juga human-ness.

        Intinya adalah dengan mengubah mindset, kamu jadi bisa melihat kesempatan untuk berkembang secara berbeda. 

        Namun, perubahan tersebut tidak dapat berjalan dengan mulus jika tidak dibarengi dengan penggunaan tools dan pengimplementasian human-ness dalam prosesnya.

        Setelah mengubah mindset dari red ocean strategy menjadi blue ocean strategy, perusahaan bisa mengikuti proses untuk mulai merubah praktiknya.

        Dilansir dari Forbes, berikut adalah tahapannya: 

        1. Memilih tempat untuk mulai

        Langkah pertama adalah memilih waktu dan tempat untuk memulai transisi. 

        Di dalam langkah ini, kamu harus mulai membuat tim yang dirancang khusus untuk pelaksanaan blue ocean strategy ini nantinya.

        2. Menyadari kondisi saat memulai

        Langkah selanjutnya adalah mengetahui dan menyadari kondisi saat baru memulai.

        Dengan begitu, kamu bisa tahu perubahan dari berkompetisi di pasar dan industri yang sudah ada, melakukan transisi, lalu menciptakan pasar baru.

        3. Mencari tahu potensi pasar baru

        Untuk menjalankan blue ocean strategy, salah satu hal yang harus dilakukan adalah menciptakan pasar baru, kan?

        Di langkah ini, kamu harus mencari tahu pain points yang ada di industri yang sedang kamu ‘tinggali’ agar bisa menemukan non-customers.

        Melansir Wordstream, pain points adalah permasalahan yang dialami oleh calon pelanggan bisnismu. 

        Non-customers di sini adalah orang-orang yang nantinya akan menjadi target pasarmu dan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan. 

        Jadi, dengan mencari tahu pain points para non-customer tersebut, kamu jadi bisa mengetahui produk apa yang harus dikembangkan dan dihilangkan nantinya.

        4. Mengembangkan kesempatan blue ocean

        Setelah mengetahui pain points dan apa yang harus dijual nantinya, langkah selanjutnya adalah dengan merekonstruksi batasan di pasar yang sudah ada.

        Hal ini dilakukan agar kamu bisa masuk ke pasar dan mengembangkan kesempatan di dalam “blue ocean” yang diciptakan.

        Baca Juga: Apa Saja Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset? Yuk, Cari Tahu!

        5. Memilih langkah blue ocean yang tepat

        Langkah terakhir untuk menyiapkan diri adalah dengan memilih langkah blue ocean strategy yang tepat.

        Pemilihan langkah bisa dilakukan dengan cara mengetes pasar baru, melakukan finalisasi, lalu melakukan perubahan.

        Mengapa Penting untuk Dipelajari dan Diterapkan?

        blue ocean strategy adalah

        © Freepik.com

        Dilansir dari situs Blue Ocean Strategy, alasan utama mengapa strategi ini penting untuk digunakan adalah “blue ocean” merupakan tempat yang baik bagi bisnismu untuk lebih berkembang.

        Kesempatan yang ada juga bisa dibilang lebih banyak.

        Mengapa begitu?

        Ketika berada di “red ocean”, kamu berkompetisi dengan perusahaan serupa. Istilahnya seperti rebut-rebutan tempat saja. 

        Sedangkan dengan blue ocean strategy, kamu menciptakan demand baru karena sudah melewati langkah pencarian pain points yang mungkin belum pernah terlihat.

        Supaya kamu lebih mengerti, Glints akan memberikan contoh penerapan blue ocean strategy yang dilakukan oleh perusahaan besar. 

        Dari dulu, media untuk mendengarkan lagu di mana pun terus berkembang. Dimulai dari radio portable, Walkman dari Sony, dan pemutar kaset atau CD lainnya.

        Di tahun 2001, Apple muncul dengan gebrakan baru, yaitu iPod.

        Dari segi penggunaan, memang kurang lebih sama yaitu untuk mendengarkan lagu.

        Meskipun begitu, Apple menyentuh pasar baru dengan berfokus pada digitalisasi musik, memudahkan penggunanya untuk mendengarkan lagu tanpa perlu membawa-bawa CD maupun kaset.

        Nah, itu adalah salah satu contoh penggunaan blue ocean strategy yang berhasil dan cukup menginspirasi.

        Apple membuat inovasi baru dan mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh para non-customer.

        Baca Juga: Customer Journey dan Peran Besarnya dalam Pengembangan Bisnis

        Itu dia penjelasan mengenai blue ocean strategy secara mendalam. 

        Dapat disimpulkan bahwa blue ocean strategy adalah strategi yang cocok untuk digunakan terutama oleh bisnis kecil.

        Hal ini tentu dikarenakan persaingan yang tidak ada dan lebih memiliki kesempatan untuk berkembang. 

        Lagi pula, cukup berisiko jika ingin menjalankan bisnis yang masih seumur jagung, lalu langsung masuk ke pasar yang ganas.

        Lebih baik memilih “blue ocean” yang sepi, luas, airnya tenang, dan juga luas. Lebih nyaman dan aman untuk berlayar.

        Ingin terus update dan mendapatkan informasi menarik lainnya seperti strategi bisnis yang baru saja dibaca?

        Tenang saja, kamu bisa berlangganan newsletter blog dari Glints, kok. 

        Tunggu apa lagi? Hanya perlu sign up saja, gratis!

        • Moving To Blue Ocean Strategy: A Five-Step Process To Make The Shift
        • Pain Points: A Guide to Finding & Solving Your Customers’ Problems
        • WHAT ARE RED AND BLUE OCEANS?

        Seberapa bermanfaat artikel ini?

        Klik salah satu bintang untuk menilai.

        Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

        Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

        We are sorry that this post was not useful for you!

        Let us improve this post!

        Tell us how we can improve this post?


        beginner blue ocean strategy Business Dev strategi bisnis

        Comments are closed.

        Artikel Terkait

        • Dunia Kerja 9 Kegiatan yang Bisa Buat Liburan di Rumah Makin Seru

          Humaira Aliya 23 Des 2021
        • Dunia Kerja Apa Itu Bell Curve? Pelajari Definisi dan Tips Menghadapinya!

          Humaira Aliya 22 Des 2021
        • Dunia Kerja Webinar: Apa Itu, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Aspek Pentingnya

          Humaira Aliya 16 Jul 2021
        • Dunia Kerja 6 Ide Kegiatan agar Lebaran di Rumah Tetap Menyenangkan

          Humaira Aliya 06 Mei 2021
        Langganan untuk dapatkan info konten karier terbaru di emailmu
        Terima kasih sudah berlangganan! Nantikan info konten terbaru Glints di emailmu.
        Maaf, permintaanmu tidak bisa diproses. Silakan coba lagi.
        Kategori Topik
        • Tips Karier
        • Bidang Profesi
        • Konten Eksklusif
        • Kabar Glints
        Media Sosial
        • Facebook
        • Twitter
        • Instagram
        • LinkedIn
        Solusi Glints
        • Lowongan Kerja
        • Glints ExpertClass
        • Glints Community
        Scroll Up