EBITDA: Apa Itu, Komponen, Rumus Perhitungan, dan Manfaatnya

Tayang 12 Feb 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Apabila ingin terjun ke dunia akuntansi perusahaan, EBITDA adalah sebuah istilah yang wajib kamu pahami.

    Umumnya, aspek bisnis ini sering digunakan untuk memberikan gambaran umum terkait performa finansial perusahaan.

    Tak hanya itu, perusahaan besar maupun kecil juga sering memanfaatkannya  untuk mengusut laporan keuangan kepada calon investor.

    Bahkan, sekarang ini, badan usaha akan sulit memperkirakan cash flow tanpa memperhitungkan EBITDA.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan EBITDA? Lalu, apa saja bentuk komponen yang memengaruhi proses penghitungannya?

    Yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman singkat Glints di bawah ini.

    Baca Juga: Bisa Tarik Perhatian Investor, Ketahui Pentingnya Organic Growth untuk Bisnis

    Apa Itu EBITDA?

    ebitda adalah

    © Pexels.com

    Sebelum membahas komponen dan rumus perhitungannya, pertama-tama kita perlu mengulas definisi dari EBITDA terlebih dahulu.

    Melansir laman Investopedia, EBITDA adalah tolak ukur untuk menilai kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

    Umumnya, ia digunakan sebagai alternatif untuk laba bersih dalam beberapa keadaan tertentu.

    EBITDA sendiri merupakan singkatan dari earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization.

    Dalam bahasa Indonesia, hal itu dikenal dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

    EBITDA sendiri merupakan metrik pendapatan yang netral terhadap struktur modal.

    Artinya, ia tidak memperhitungkan cara-cara perusahaan menggunakan utang, ekuitas, uang, atau sumber modal lainnya untuk membiayai keperluan operasional.

    Ia juga terkadang tidak memperhitungkan pengeluaran non-tunai, yang bisa mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang tunai yang dapat dibayarkan sebagai dividen.

    EBITDA juga bisa berperan sebagai alat untuk menormalisasi penghasilan perusahaan, sehingga akuntan dapat mengevaluasi bisnis dengan lebih mudah.

    Komponen dalam EBITDA

    ebitda adalah

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, EBITDA adalah sebuah metrik yang dapat mengukur kinerja finansial perusahaan.

    Dalam proses perhitungannya, perusahaan harus memerhatikan beberapa komponen utama yang dapat memengaruhi EBITDA.

    Komponen-komponen ini terletak dalam singkatan EBITDA, yakni bunga (interest) pajak (tax), depresiasi, dan amortisasi.

    Masing-masing komponen dapat digunakan untuk menganalisis dan membandingkan profitabilitas antara perusahaan dan industri.

    Nah, berikut adalah pemaparan mengenai masing-masing komponen dalam EBITDA, dikutip dari Corporate Finance Institute.

    1. Bunga (interest)

    Salah satu komponen utama yang terdapat dalam EBITDA adalah bunga atau interest.

    Bunga merupakan kewajiban yang harus dibayar perusahaan, atas utang terhadap pihak ketiga.

    Komponen biaya ini biasanya diraih saat perusahaan melakukan pinjaman kepada bank untuk keperluan modal.

    Bunga sendiri harus dibayar secara berkala dengan nilai persentase tertentu.

    2. Pajak (tax)

    Komponen selanjutnya yang dapat memengaruhi hasil EBITDA adalah pajak atau tax.

    Komponen satu ini merupakan jumlah nominal yang wajib dibayar oleh perusahaan kepada negara.

    Jika tidak dibayarkan, perusahaan akan terkena sanksi yang sudah disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. 

    Besaran pajak sendiri bagi setiap perusahaan umumnya berbeda dan akan tergantung pada wilayah perusahaan tersebut berada. 

    Baca Juga: Memahami Biaya Overhead: Arti, Jenis, Cara Menghitung, dan Manfaatnya

    3. Depresiasi (depreciation)

    Depresiasi atau depreciation adalah komponen lainnya yang bisa memengaruhi angka EBITDA perusahaan.

    Depresiasi merupakan proses penyusutan total biaya dari aset-aset tetap yang dibeli untuk keperluan bisnis perusahaan.

    Daripada mengurangi semua biaya dalam satu tahun pajak, perusahaan dapat menggunakan depresiasi dan menghapus sebagian biaya aset tetap dari waktu ke waktu.

    Contoh paling umum dari aset tetap yang dimiliki perusahaan adalah bangunan, perabotan, peralatan kantor, dan mesin-mesin pabrik.

    4. Amortisasi (amortization)

    Faktor terakhir yang terdapat dalam proses perhitungan EBITDA adalah amortisasi atau amortization.

    Amortisasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai penyusutan dari aset perusahaan yang memiliki durasi manfaat lama. 

    Dalam dunia akuntansi, komponen biaya ini diartikan sebagai pengalokasian biaya aktiva tak berwujud.

    Proses kerjanya merupakan pengurangan kewajiban dengan pembayaran pokok serta bunga secara teratur dalam jumlah tertentu sampai pinjaman terbayar.

    Rumus Perhitungan EBITDA

    ebitda adalah

    © Freepik.com

    Sesuai pengertiannya, EBITDA adalah metrik yang berfokus pada keputusan operasional bisnis.

    Hal ini dikarenakan EBITDA melihat profitabilitas bisnis dari operasi intinya sebelum dampak struktur modal, leverage, dan item nontunai.

    Namun, saat merujuk ke rumus dan proses perhitungannya, nilai EBITDA merupakan komponen pengeluaran nontunai, seperti depresiasi dan amortisasi, yang ditambakna dengan pendapatan atau laba perusahaan. 

    Nah, menurut Fool, berikut adalah rumus dasar EBITDA jika dipaparkan dalam bentuk formula.

    EBITDA = EBIT + Depresiasi + Amortisasi

    Sebagai catatan, perlu diingat bahwa EBIT (earnings before interest and taxes) merupakan pendapatan suatu perusahaan sebelum dikurangi dengan bunga dan pajak.

    Namun, jika dihitung dari laba bersihnya, rumus perhitungan untuk EBITDA dapat diformulasikan sebagai berikut:

    EBITDA = Laba Bersih + Bunga + Pajak + Depresiasi + Amortisasi

    Manfaat EBITDA

    © Pexels.com

    Sekarang ini, memahami rumus, perhitungan dan evaluasi EBITDA adalah sebuah hal yang penting bagi pemilik bisnis.

    Pasalnya, EBITDA dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kualitas keuangan perusahaan. 

    Selain itu, ia juga menjadi cara yang baik untuk menunjukkan nilai perusahaan kepada pembeli dan investor potensial.

    Bahkan, EBITDA pun bisa dimanfaatkan untuk menganalisis dan membandingkan profitabilitas antara perusahaan dan industri.

    Sebab, ia menghilangkan dampak pembiayaan dan berbagai keputusan akuntansi lainnya.

    Nah, selain hal-hal di atas, EBITDA juga menawarkan sejumlah manfaat lainnya bagi perusahaan.

    Berikut adalah daftar dan penjelasannya, sesuai pemaparan Windes dan Investopedia.

    • menghilangkan variabel yang unik dan bervariasi dari bisnis ke bisnis
    • EBITDA mudah untuk dihitung dan dievaluasi
    • metrik penilaian bisnis yang andal dan memungkinkan pembeli untuk fokus pada profitabilitas dasar perusahaan
    • bisa digunakan untuk membandingkan keuntungan dari beberapa perusahaan
    • dapat membandingkan pendapatan dan nilai dari sebuah perusahaan dalam rasio valuasi
    • mampu melaporkan laba perusahaan sebelum dikurangi dengan bunga utang dan pajak yang wajib disetorkan ke negara

    Baca Juga: Jangan Cuma Laba Bersih, Ini Manfaat dan Cara Menghitung Revenue Bisnismu

    Itulah penjelasan singkat Glints mengenai EBITDA, mulai dari definisi, rumus, dan manfaatnya.

    Intinya, EBITDA adalah sebuah metrik yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

    Umumnya, tolak ukur ini sering dimanfaatkan sebagai alternatif untuk laba bersih perusahaan dalam beberapa kondisi tertentu.

    Ia juga dapat menjadi cara yang efektif bagi perusahaan untuk memahami keadaan finansial mereka.

    Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia akuntansi bisnis, jangan lupa untuk kuasai rumus perhitungan EBITDA dengan baik, ya.

    Nah, selain pemaparan di atas, kamu dapat raih berbagai informasi serupa yang pada kanal Business Dev Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah siapkan banyak pembahasan mengenai istilah dan rumus perhitungan bisnis lain khusus buat kamu.

    Menarik bukan? Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung simak kumpulan artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait