Mengenal Angel Investor, Pemberi Dana yang Dianggap Seperti Malaikat

Diperbarui 31 Mei 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Istilah angel investor sering kali terdengar di kalangan pegiat startup. Angel investor adalah individu dengan kekayaan melimpah yang memberikan dana kepada perusahaan kecil seperti startup.

    Apabila mendengar kata pendanaan untuk startup mungkin kamu akan teringat dengan venture capital. Namun, angel investor dan venture capital memiliki perbedaan cukup besar.

    Keberadaan mereka juga sangat membantu perkembangan startup untuk bisa mengembangkan produk atau layanannya nanti.

    Lantas apa sih pengertian dari investor yang satu ini? Jangan khawatir, berikut Glints akan menjelaskannya kepadamu.

    Apa Itu Angel Investor?

    angel investor

    © Freepik.com

    Dilansir dari Investopedia, angel investor adalah seseorang kaya raya yang memberikan dukungan keuangan kepada perusahaan kecil seperti startup.

    Biasanya, ia akan meminta imbalan untuk mendapatkan kepemilikan saham dari startup tersebut.

    Sering kali, angel investor justru adalah orang-orang terdekat seperti keluarga atau bahkan sesama teman pengusaha.

    Angel investor juga biasa dikenal sebagai malaikat bisnis, pemodal malaikat, atau bahkan pemodal mulia.

    Berbeda dengan venture capital, investor ini hanya memberikan investasi dana satu kali kepada startup untuk dapat melalui masa-masa sulitnya.

    Pada umumnya, angel investor lebih berfokus untuk membantu startup dalam pembangunannya daripada mengutamakan keuntungan yang mungkin akan didapatkan.

    Meskipun risiko mereka terdengar sangat tinggi, keuntungan yang akan mereka dapatkan tentu sangat menggiurkan.

    Baca Juga: Ini Dia 5 Cara Mencari Investor untuk Startup

    Jenis-Jenis Angel Investor

    angel investor adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari The Balance SMB, pada dasarnya istilah ini terdengar agak umum, namun kamu dapat menemukan jenis investor ini dalam bentuk yang berbeda.

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, investor ini bisa saja berupa orang-orang terdekat kamu.

    1. Keluarga dan teman dekat

    Keluarga dan teman merupakan salah satu angel investor yang menguntungkan bagi startup.

    Tidak heran jika jenis ini merupakan pilihan utama bagi orang-orang yang ingin membangun startup dari nol.

    Pasalnya, tidak semua orang dapat membangun startup hingga berhasil. Tak dapat dipungkiri bahwa ada yang mengalami kegagalan di tengah perjalanan.

    Keluarga atau teman dekat tentu lebih memahami keadaan tersebut dibandingkan dengan orang-orang profesional lainnya. 

    Meski dekat, kamu tetap harus membuat perjanjian di awal dengan keluarga atau teman dalam hal bisnis.

    2. Orang-orang kaya

    Orang-orang kaya jelas bukan orang yang kamu kenal secara dekat. Mungkin kamu kenal dengan sosok seperti ini dalam event tertentu atau pertemuan lainnya.

    Contoh dari sosok-sosok ini adalah dokter, pebisnis sukses, dan lain-lain yang memiliki kekayaan bersih tinggi dan bersedia untuk berinvestasi ke perusahaan kecil seperti startup.

    Dibandingkan dengan keluarga atau teman dekat, mungkin jenis yang satu ini agak sulit dicari. 

    Namun, kamu bisa menemukannya apabila mempunyai jaringan yang luas.

    3. Grup/jaringan

    Angel investor juga tergabung di dalam sebuah jaringan atau grup. Di Indonesia sendiri sudah ada yaitu Angel Investment Network Indonesia (ANGIN).

    Lewat ANGIN, wirausaha kecil seperti startup dapat mengajukan pendanaan dengan hanya mengisi kuesioner dan mengikuti tahapan-tahapan yang berlaku.

    Nantinya, perusahaan yang terpilih akan mendapatkan suntikan dana.

    Baca Juga: Ingin Membangun Tim Startup? Yuk Pahami 5 Cara Ini!

    Kelebihan dan Kekurangan Angel Investor

    © Freepik.com

    Saat kamu memutuskan untuk menerima investor ini masuk ke dalam bisnismu, ada keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan.

    Dilansir dari The Balance SMB, salah satu keuntungan yang akan didapatkan adalah kamu tidak perlu khawatir untuk mengembalikan uang saat mengalami kerugian.

    Apabila kamu meminjam uang di bank untuk pendanaan startup, mau tidak mau kamu harus mengembalikannya suatu saat nanti, meskipun startup-mu mengalami kegagalan.

    Hal tersebut berbeda dengan angel investor. Mereka sudah meneliti dan menganalisis dengan baik perusahaan yang berpotensi besar dalam jangka panjang.

    Dengan begitu, menjadi pendana merupakan keputusan dari mereka sehingga apabila terjadi risiko mereka yang harus menanggungnya.

    Modal yang sudah diinvestasikan pun tidak harus dikembalikan jika mengalami kegagalan.

    Namun, kekurangan yang akan dialami adalah investor tentu akan mengambil alih beberapa bagian dari perusahaanmu.

    Hal ini membuat kendali penuh dibagi dua sesuai kesepakatan, termasuk juga soal keuntungan yang didapatkan.

    Baca Juga: Ingin Membangun Startup? Ketahui Berbagai Tahapan Pendanaannya

    Itu dia penjelasan singkat mengenai angel investor. Dengan adanya penjelasan ini kamu dapat lebih memahami pendanaan di dalam dunia startup.

    Jika kamu ingin mendapatkan informasi-informasi menarik lainnya seputar startup atau dunia kerja, kamu bisa lho mendaftarkan diri secara gratis ke newsletter blog Glints.

    Jangan lupa untuk daftar, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait