Affiliator: Pengertian, Bedanya dengan Influencer, Cara Menjadi

Tayang 03 Jun 2024 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Bagi kamu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan, menjadi affiliator adalah salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan.

    Kuncinya adalah mau belajar lebih dalam untuk menguasai media sosial dan digital marketing.

    Semakin banyak produk yang kamu jual, semakin tinggi juga komisi yang bisa didapatkan.

    Yuk, pelajari lebih lanjut lewat artikel Glints berikut ini!

    Apa Itu Affiliator?

    Dilansir dari Wall Street Mojo, affiliator adalah seseorang yang bekerja sama dengan brand untuk mempromosikan barang mereka, tetapi tidak ikut memproduksinya.

    Jadi, mereka benar-benar hanya mempromosikannya saja sampai ada konsumen yang membeli.

    Mereka juga sering disebut sebagai affiliate marketer.

    Affiliator umumnya bekerja secara independen daripada bekerja untuk sebuah perusahaan.

    Terlebih lagi saat ini ada e-commerce dan social commerce seperti Shopee dan TikTok yang menawarkan program affiliate.

    Pengguna yang memenuhi syarat bisa langsung mendaftar, lalu mempromosikan produk supaya menghasilkan komisi atas penjualan yang berhasil.

    Baca Juga: Pastikan Kamu Punya 6 Skill Ini Sebelum Kerja Remote

    Perbedaan Affiliator dan Influencer

    Sama-sama memperoleh penghasilan dari media sosial dengan cara promosi produk, apa bedanya affiliator dan influencer?

    Sebenarnya, seseorang bisa menjadi keduanya dalam waktu yang bersamaan untuk memaksimalkan keuntungan.

    Kendati demikian, tetap ada beberapa perbedaan utamanya, yaitu sebagai berikut.

    1. Followers

    Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah jumlah followers.

    Influencer sudah pasti memiliki jumlah followers yang tinggi, bahkan untuk masuk kategori paling kecil atau nano influencer sekali pun.

    Di sisi lain, seorang affiliator tidak wajib memiliki jumlah followers banyak.

    Di TikTok, misalnya, pengguna tetap bisa ikut program affiliate dan berhak mendapatkan komisi meskipun tidak punya followers sama sekali

    Hanya saja, ada pembatasan fitur yang bisa digunakan, seperti tidak bisa menampilkan keseluruhan produk pada profilnya.

    Seiring berjalannya waktu, affiliator juga tentu bisa menarik followers dalam jumlah banyak dan mungkin beralih fokus menjadi influencer.

    2. Promosi

    Para peserta affiliate dapat melakukan berbagai strategi konten yang berbeda.

    Mulai dari membuat video tutorial, review produk, unboxing video tanpa menunjukkan wajah, dan lain-lain.

    Kebanyakan dari mereka tidak terlalu memikirkan keselarasan feeds atau estetika profilnya.

    Sementara itu, influencer cenderung lebih berhati-hati ketika membuat konten promosi produk.

    Sebab, mereka harus mempertahankan niche, citra, dan hubungan yang dibangun dengan audiensnya.

    3. Pendapatan

    Perbedaan terakhir terletak pada jenis pendapatan yang diperoleh.

    Affiliate marketer mendapatkan komisi berdasarkan penjualan produk, sedangkan influencer bisa mendapatkan pendapatan dari berbagai sumber.

    Mulai dari endorsement hingga komisi dari produk yang berhasil terjual.

    Saat kamu bergabung dalam Shopee Affiliate, misalnya, pendapatan yang akan diperoleh murni hanya dari orang-orang yang membeli produk melalui link atau tautan produk milikmu.

    Brand tidak akan membayar lebih untuk upaya promosi yang kamu lakukan.

    4. Produk

    Jika bergabung ke dalam program affiliate, kemungkinan besar kamu harus mengeluarkan modal sendiri untuk membeli produk yang nantinya akan dipromosikan.

    Terutama apabila kamu ingin menjual produk dengan cara membuat konten organik dan orisinal, contohnya video review dan unboxing produk.

    Ini tidak berlaku bagi kamu yang lebih memilih untuk mempromosikan produk melalui link dan konten foto atau video yang sudah disediakan penjual.

    Di sisi lain, influencer biasanya mempromosikan produk yang diberi secara gratis oleh brand sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama.

    Baca Juga: Tak Cuma Hasilkan Uang, Ini Keuntungan dan Tips Belajar Affiliate Marketing

    Tugas Affiliator

    Secara garis besar, berikut adalah tugas atau job description seorang affiliator independen:

    • Membuat strategi untuk meningkatkan traffic website, viewers atau engagement konten.
    • Membuat konten dalam berbagai format, mulai dari foto, video, hingga artikel website.
    • Menganalisis performa konten dan penjualan, lalu merumuskan strategi yang lebih baik.
    • Menyesuaikan metode pemasaran sesuai tren media sosial atau tren konsumen.
    • Menerapkan berbagai teknik periklanan, termasuk menggunakan social media ads.
    • Mengembangkan kampanye media sosial yang inovatif dan menarik untuk mempromosikan barang dan jasa.

    Cara Menjadi Affiliator

    Kalau kamu yakin ingin menjadi affiliator, berikut adalah gambaran langkah-langkahnya.

    1. Mendaftarkan diri atau melamar kerja

    Langkah paling pertama adalah menentukan apakah kamu ingin menjadi affiliate marketer independen atau bekerja di suatu perusahaan.

    Jika ingin menjadi independen, terlebih dahulu kamu harus membuat akun affiliate di platform yang diinginkan, baik itu Shopee, TikTok, atau keduanya.

    Sebab, pengguna biasa tidak bisa ikut program affiliate.

    3. Memilih niche produk

    Affiliate marketer di sebuah perusahaan mungkin tidak harus memikirkan tentang niche produk.

    Sebab, produk yang harus dipromosikan pasti jenisnya akan berbeda-beda, tergantung klien yang sedang bekerja sama dengan perusahaanmu.

    Menurut Workello, kamu juga mungkin akan mengerjakan beberapa project berbeda dalam waktu yang bersamaan.

    Nah, bagi kamu yang ikut program affiliate independen, tentukan niche produk atau akunmu sendiri, misalnya kecantikan, fashion, produktivitas, dan lain sebagainya.

    Ini akan sangat menentukan langkah atau strategi selanjutnya.

    4. Menentukan metode pemasaran yang tepat

    Setidaknya, ada 2 metode umum yang bisa kamu pilih, yaitu memasarkan secara organik atau melalui iklan berbayar.

    Sah-sah saja jika kamu ingin memanfaatkan social media ads untuk mempromosikan kontenmu.

    Semakin banyak orang yang melihat konten, semakin tinggi juga peluang kontenmu untuk sampai ke target audiens yang tepat.

    Baca Juga: Menyusun Strategi Social Media Marketing yang Tepat dan Efektif

    5. Membuat dan posting konten

    Apabila semuanya sudah siap, mulailah membuat konten pertamamu!

    Saat awal-awal merintis, mungkin kontenmu tidak langsung viral maupun menghasilkan banyak penjualan.

    Kuncinya adalah konsisten dan terus mencoba strategi yang berbeda-beda, hingga kamu menemukan formula terbaik untuk kontenmu sendiri.

    Demikian penjelasan Glints mengenai arti affiliator hingga langkah-langkah untuk memulai pekerjaannya.

    Tertarik untuk lamar pekerjaan di bidang affiliate marketing? Yuk, lihat berbagai lowongannya di Glints!

    CEK LOWONGAN LAINNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait