Account Receivable, Elemen Bisnis yang Berfungsi untuk Timbulkan Aliran Kas
Isi Artikel
Bagi kamu yang ingin bekerja di bidang akuntansi, account receivable adalah salah satu istilah yang wajib untuk dipahami.
Elemen satu ini sifatnya sangat penting bagi kemajuan bisnis, khususnya di era modern ini.
Mengapa demikian? Sebab, ia merupakan salah satu sumber pendapatan utama bisnis. Tanpanya, perusahaan takkan bisa menimbulkan cash flow dengan baik.
Memangnya, apa yang dimaksud dengan account receivable? Seperti apa contoh dan cara untuk mendapatkannya?
Agar lebih jelas, yuk, simak pemaparan lengkap Glints di bawah ini!
Apa Itu Account Receivable?
Melansir laman Corporate Finance Institute, account receivable atau AR, sejatinya adalah besaran utang yang harus dibayar klien atau pelanggan kepada perusahaan.
Istilah ini mengacu pada sejumlah insentif yang berhak diterima oleh bisnis karena telah mengirimkan produk atau layanan tertentu.
Account receivable mewakili jalur kredit yang diberikan perusahaan.
Maka dari itu, ia hadir dengan persyaratan pembayaran jatuh tempo dalam periode yang relatif singkat, biasanya berkisar dari beberapa hari hingga satu tahun dalam kalender fiskal.
Seperti yang sudah Glints paparkan, AR merupakan suatu hal yang diperlukan badan usaha agar bisa berjalan tanpa hambatan.
Selain tahap produksi, proses jual beli atau utang piutang ini merupakan hal yang lazim diterapkan di dalam bisnis.
Ia sangatlah dibutuhkan karena dapat memberikan keuntungan dan menimbulkan aliran kas atau cash flow untuk kemajuan perusahaan.
Contoh Account Receivable
Nah, mungkin kini kamu masih bingung seperti apa bentuk dari AR. Agar tidak bingung, Glints akan paparkan contohnya untukmu.
Salah satu contoh dari account receivable adalah perusahaan listrik yang menagih pelanggan setelah mereka menerima aliran listrik, sesuai diungkapkan oleh Investopedia.
Perusahaan ini nantinya akan mencatat piutang untuk faktur yang belum dibayar saat menunggu pelanggannya membayar tagihan mereka.
Sebagian besar perusahaan beroperasi dengan mengizinkan pembayaran yang dilakukan secara kredit.
Terkadang, perusahaan juga menawarkan kredit AR kepada pelanggan yang sering menerima faktur berkala.
Praktik ini memungkinkan pelanggan tidak merasa kesulitan saat harus melakukan pembayaran secara fisik saat transaksi terjadi.
Cara Mendapatkan Account Receivable
Dikarenakan tergolong sebagai utang, mendapatkan account receivable dari pelanggan adalah sebuah pekerjaan yang ternilai berat.
Mengirimkan invoice dan email tagihan dijamin tidak akan cukup untuk membuat mereka cepat membayar.
Nah, agar kamu bisa mendapatkan AR dengan cepat, simak strategi penagihannya berikut ini.
1. Telepon pelanggan secara langsung
Meskipun terkesan memaksa, menelepon pelanggan secara langsung merupakan metode yang efektif untuk mendapatkan account receivable.
Kamu tidak perlu melakukan penagihan secara terang-terangan. Dengan penjelasan yang lembut dan saksama dijamin pelanggan akan segera membayar utang mereka.
2. Review daftar AR secara berkala
Agar aliran kas dapat berjalan dengan lancar, kamu wajib memeriksa daftar account receivable secara berkala.
Menurut laman SF Magazine, metode review terbaik adalah untuk memeriksa daftar AR setiap minggunya.
Dengan itu, kamu tidak akan ketinggalan dan bisa melakukan penagihan dengan lebih cepat.
3. Tetapkan prosedur penagihan
Strategi terakhir yang bisa kamu ikuti agar bisa dapatkan account receivable dengan jitu adalah untuk menetapkan prosedur penagihan.
Di sini, kamu perlu mengembangkan prosedur dan berikan tanggung jawab untuk seluruh staf penagihan.
Tak hanya itu, kamu juga harus menyediakan rekomendasi aksi untuk setiap AR yang sudah berumur tujuh hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, 60 hari, dan seterusnya.
Agar proses penagihan bisa berjalan lebih lancar, sediakan juga skrip telepon bagi staf yang bertugas untuk menghubungi pelanggan.
Itulah pemaparan singkat Glints mengenai AR dan cara terbaik untuk mendapatkannya.
Intinya, account receivable adalah salah satu sumber pendapatan terbesar perusahaan yang bisa timbulkan aliran kas.
Tanpanya, perusahaan takkan bisa berkembang dan bersaing secara baik di dalam pasar.
Kendati demikian, bukan AR saja yang harus menjadi fokus perusahaan untuk kesejahteraan bisnis. Sejatinya, masih ada elemen lainnya yang perlu dikelola dengan baik.
Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari lengkapnya di Glints ExpertClass.
Para pakar dan praktisi ternama siap membagikan ilmu mereka untukmu di kelas kategori business fundamentals.
Menarik bukan? Yuk, cek kelasnya sekarang. Jangan sampai ketinggalan, ya!