Perhatikan 7 Etika untuk Melamar Kerja saat Masih Pegawai Aktif
Isi Artikel
Bekerja di lingkungan toxic menjadi salah satu alasan seseorang memutuskan untuk melamar pekerjaan saat masih berstatus pegawai.
Hal ini wajar saja dilakukan, karena bekerja dalam budaya toxic memang akan memengaruhi kesehatan pekerja.
Namun, kamu harus melamar kerja dengan benar dan sesuai etika.
Jangan sampai, kamu malah diberhentikan ketika belum mendapatkan pekerjaan baru.
Maka, Glints telah merangkum etika melamar pekerjaan saat masih bekerja di bawah ini.
[Total_Soft_Poll id=”200″]
1. Jangan melamar saat jam kantor
Etika pertama yang perlu kamu perhatikan kala melamar pekerjaan saat masih bekerja adalah jangan melakukannya pada jam kantor.
Meskipun kamu bekerja di balik kubikal, tetaplah bukan hal baik ketika melamar kerja, terlebih kamu sedang mengerjakan kewajibanmu.
Selain kemungkinan diketahui oleh rekan kerja atau atasan, hal ini juga membuat kinerjamu menjadi kurang efektif.
2. Melamar kerja adalah hal personal
Melamar pekerjaan baru merupakan urusan pribadimu. Jadi, tidak ada kepentingan orang lain bahkan rekan kerja terpercayamu untuk tahu.
Menurut Businessnewsdaily, kamu perlu bijak dalam mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berbicara.
Tetap rahasiakan hal ini hingga kamu memiliki kejelasan mengenai lamaranmu, dan kamu percaya adanya dukungan dari rekan kerjamu.
3. Pandai-pandai mengatur jadwal
Hal lain yang perlu diperhatikan kala melamar pekerjaan saat masih bekerja adalah pengaturan jadwal.
Seperti proses rekrutmen pada umumnya, tentu kamu perlu melewati rangkaian tahapan seperti tes dan interview.
Mengingat kamu melamar pekerjaan saat masih bekerja, maka kamu harus pandai dalam mengatur jadwal agar tahapan tersebut dapat kamu ikuti tanpa mengganggu jam kerjamu.
4. Jangan menonjolkan hal yang beda
Kamu mungkin merasa senang ketika sepulang kerja kamu akan melaksanakan wawancara, hingga kamu berpakaian sangat rapih.
Padahal, hari-hari biasa kamu mengenakan pakaian casual.
Tentu hal ini akan menjadi pertanyaan rekan kerjamu. Bisa saja mereka justru menebak-nebak mengapa terjadi perubahan terhadapmu hingga kamu menyampaikan keadaan sebenarnya.
Hal ini tentu tidak baik karena kamu bisa saja akan kehilangan simpati dari rekan kerjamu.
5. Perhatikan konten media sosial
Tak jarang seseorang melamar memanfaatkan media sosialnya atau biasanya melalui LinkedIn.
Menurut Topresume, pengaturan LinkedIn yang perlu kamu perhatikan saat melamar pekerjaan adalah untuk tidak menuliskan status “looking for a job”.
Hal ini tentu akan menjadi perhatian dan pertanyaan rekan kerja serta atasanmu.
Kamu juga perlu berhati-hati kala meng-update skill-mu.
Jangan sampai terlihat terlalu timpang dengan jobdesc-mu saat ini.
6. Jangan jadikan rekan kerja atau atasan sebagai referensi
Saat melamar kerja, ada kalanya rekruter meminta beberapa kontak untuk dijadikan refrensi.
Karena kamu masih bekerja, tentu kamu tak perlu menjadikan rekan kerja sekantormu saat ini sebagai refrensi.
Pilih orang lain, seperti rekan setim atau atasanmu yang terdahulu sebagai kontak refrensi.
7. Tetap bekerja dengan baik
Hal terakhir yang perlu kamu perhatikan selanjutnya adalah tetap menjaga kinerjamu.
Meskipun kamu sedang bersemangat mencari pekerjaan baru, tapi jangan lupa kamu masih bekerja di perusahaan sekarang.
Hal ini selain tidak menunjukan perubahan pada dirimu, juga dapat membuatmu lebih dihargai kala harus meninggalkan pekerjaanmu.
Pasalnya, kamu tetap berdedikasi terhadap pekerjaanmu meskipun kamu sedang mencari pekerjaan baru.
Itulah beberapa etika yang perlu kamu perhatikan kala harus melamar pekerjaan saat masih bekerja.
Jangan sampai fokus mencari kerja justru menurunkan kinerjamu. Pandangan baik dari rekan kerja dan atasan masih kamu perlukan, lho.
Selain itu, jangan lupa juga update akun profesionalmu untuk menari perhatian rekruter. Jika sudah, yuk, cari berbagai lowongan melalui Glints.
Kamu akan menemukan pekerjaan impian dengan budaya yang sesuai keinginanmu. Yuk, klik di sini untuk temukan beragam lowongan kerja terbaru!