YouTube Analytics, Alat yang Tepat untuk Ukur Performa Video di YouTube

Tayang 30 Nov 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Kamu seorang YouTuber atau marketer? Tampaknya, salah satu tool yang harus dikuasai jika ingin menambah views adalah YouTube Analytics.

    Pernahkah kamu mendengar tool yang satu ini? Melalui YouTube Analytics kamu dapat mengukur performa channel YouTube kamu dalam periode waktu tertentu.

    Nah, sebenarnya, apa, sih, YouTube Analytics itu? Bagaimana cara menggunakannya?

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskannya satu per satu kepadamu. Tanpa basa-basi lagi, mari simak penjelasannya di bawah ini!

    Apa Itu YouTube Analytics?

    © Unsplash.com

    Pada dasarnya, YouTube Analytics tidak berbeda jauh dengan Google Analytics. Keduanya sama-sama digunakan untuk mengecek performa konten yang sudah kita buat.

    Dilansir dari Hootsuite, YouTube Analytics adalah alat yang digunakan untuk mengukur performa konten videomu di YouTube.

    Nantinya, kamu dapat memantau performa videomu dengan melihat metrik dan laporan yang ditampilkan dari YouTube Analytics.

    Melalui tool ini, kamu bisa mengetahui konten mana yang paling disukai dan tidak disukai oleh viewers.

    Nah, dari situ, otomatis kamu bisa memutuskan ke depannya akan membuat konten seperti apa supaya dapat menarik perhatian viewers kembali.

    Tool ini dinilai sangat penting digunakan oleh marketer yang ingin memanfaatkan YouTube sebagai alat marketing mereka.

    Pasalnya, YouTube Analytics akan membantumu untuk membuat strategi konten guna meningkatkan viewers atau bahkan brand awareness.

    Baca Juga: 5 Fitur YouTube yang Berguna untuk Menambah Jumlah Viewer

    Metrik YouTube Analytics

    © Pexels.com

    Dari penjelasan di atas, kita sudah mengetahui bahwa YouTube Analytics adalah alat yang berguna untuk mengukur performa video YouTube kita.

    Nah, setelah itu, masih ada beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang tool ini, salah satunya adalah metriknya.

    Di YouTube Analytics, ada beberapa metrik penting yang harus kamu pantau secara rutin:

    1. Watch time

    Melansir dari Hubspot, watch time adalah jumlah waktu yang dihabiskan oleh penonton dalam menonton konten video YouTube-mu.

    Bisa dibilang metrik ini adalah metrik utama yang harus kamu perhatikan.

    Sebab, YouTube akan menempatkan channel-mu di peringkat teratas halaman pencarian jika mempunyai watch time yang tinggi.

    Kamu bisa melihat metrik ini di tab overview atau ringkasan pada YouTube Analytics.

    2. Realtime

    Salah satu keunggulan dari YouTube Analytics adalah kamu bisa melihat berapa jumlah orang yang sedang melihat videomu secara real-time.

    Akan tetapi, real-time hanya bisa dilihat dari konten videomu yang dipublikasikan dalam waktu 48 jam terakhir atau dua hari.

    3. Subscribers

    Nah, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan metrik yang satu ini.

    Dalam YouTube Analytics, kamu juga bisa melihat berapa subscribers atau orang yang sudah berlangganan ke channel YouTube-mu.

    4. Engagement

    Sama seperti halnya media sosial, kamu juga bisa melihat berapa banyak orang yang berkomentar, menyukai dan tidak menyukai, serta membagikan konten videomu.

    Di YouTube Analytics ada tab engagement yang membantumu untuk mengetahui semua itu.

    Lewat metrik ini, kamu dapat memikirkan strategi ke depan untuk membuat video yang lebih baik lagi supaya mendapatkan jumlah like yang banyak dan komentar yang bagus dari penonton.

    5. Audience retention

    Metrik YouTube Analytics yang satu ini adalah salah satu metrik yang penting untuk diperhatikan secara rutin.

    Sebab, lewat audience retention kamu dapat mengetahui berapa persen orang yang meninggalkan video atau channel-mu setelah sempat menonton videomu.

    Salah satu faktor kenapa penonton meninggalkan channel-mu adalah merasa bosan.

    Nah, apabila tingkat retention-nya tinggi, otomatis banyak orang yang bosan terhadap videomu.

    Dari situ, kamu bisa membuat konten yang lebih bagus lagi supaya kembali mendapatkan penonton dan menurunkan tingkat retention.

    Baca Juga: Cara Mudah Membuat Hashtag di Judul dan Deskripsi Video YouTube

    Cara Menggunakan YouTube Analytics

    youtube analytics adalah

    © Freepik.com

    Sebenarnya tidak sulit untuk menggunakan tool yang satu ini.

    Satu hal yang penting sebelum menggunakan YouTube Analytics adalah pastikan kamu sudah menggunakan akun Gmail.

    Nanti, saat masuk di YouTube, otomatis kamu sudah memiliki channel sendiri dan siap untuk menggunakan YouTube Analytics.

    Agar lebih jelas, berikut langkah-langkah dalam menggunakannya:

    • masuk ke akun YouTube
    • klik profilmu di pojok kanan beranda YouTube, lalu pilih YouTube Studio
    • setelah itu, kamu akan diperlihatkan dengan tampilan seperti ini.

    © Screenshot

    • pilih “Analytics”, kemudian kamu akan ditampilkan seluruh data yang kamu butuhkan, mulai dari overview, engagement, hingga audience
    • klik “Advanced Mode” atau “Mode Lanjutan” untuk melihat hasil analisis yang lebih rinci

    Baca Juga: Yuk, Ketahui Cara Membuat Thumbnail YouTube yang Eye-Catching!

    Demikian penjelasan singkat mengenai YouTube Analytics beserta cara menggunakannya.

    Jangan sampai kamu melewatkan tool yang satu ini, ya! Sebab, YouTube Analytics akan membantumu untuk mengembangkan channel YouTube.

    Apabila kamu ingin mengenal lebih dalam mengenai YouTube, bagaimana cara menambah views dan subscribers, serta mendapatkan uang dari platform ini, Glints telah menyediakan beragam artikel terkait hal tersebut.

    Kamu dapat mengaksesnya secara gratis dengan berlangganan newsletter blog Glints sekarang juga.

    Informasi yang kamu inginkan akan langsung dikirimkan ke inbox emailmu.

    Mudah, bukan? Tak usah berlama-lama lagi, yuk, buat akunmu di Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait