Traction, Indikator Kualitas Perusahaan Startup di Mata Para Investor

Diperbarui 10 Des 2020 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia bisnis startup, meskipun perusahaan memiliki visi dan kelompok karyawan yang hebat, hal pertama yang tetap harus menjadi fokus mereka adalah traction.

    Tanpa adanya aspek tersebut, sebuah perusahaan rintisan tidak akan merasakan perkembangan, dan bisnis dijamin stagnan.

    Nah, sebenarnya, apa yang dimaksud dengan traction bagi perusahaan startup? Seperti apa cara terbaik untuk mempertahankannya?

    Tenang, Glints sudah rangkum semuanya untukmu, kok. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Baca Juga: Ingin Membangun Startup? Ketahui Berbagai Tahapan Pendanaannya

    Apa Itu Traction

    traction adalah

    © Freepik.com

    Melansir laman Chron, traction adalah sebuah masa di mana perusahaan rintisan sedang merasakan momentum selama masa perkembangan.

    Terlepas dari segala upaya yang dikeluarkan perusahaan, bila momentum traction tidak dimanfaatkan, angka penjualan bisa menurun dan basis pelanggan dapat menyusut.

    Pada dasarnya, traction berlaku pada hampir semua bisnis dari seluruh sektor industri, mulai dari perusahaan manufaktur hingga institusi pemerintahan.

    Meskipun tidak ada cara pasti untuk mengukur keberhasilan masa traction, umumnya, perusahaan akan menilai kesuksesan melalui jumlah revenue dan pelanggan baru yang mereka terima.

    Bahkan, sebenarnya, perusahaan tidak perlu memperhitungkan pendapatan sebagai indikator keberhasilan masa traction.

    Mengapa demikian? Pasalnya, sebagai contoh, walaupun perusahaan raksasa seperti Uber dan Amazon memiliki traction yang baik, nyatanya, angka pendapatan mereka tidak selalu menentu.

    Lalu, apa, sih, alasan yang membuat strategi pengembangan masa traction begitu penting bagi perusahaan? Jawabannya adalah kemajuan bisnis.

    Ya, dengan mengembangkan traction, perusahaan dapat mencapai tujuan awal mereka sambil merasakan perkembangan pesat dalam segi bisnis.

    Meskipun terlihat sebagai sebuah konsep yang abstrak, traction dapat membantu perusahaan untuk melihat posisinya di pasar.

    Apakah mereka sedang dalam kondisi yang bugar dalam kompetisi pasar atau tidak, itu semua dapat dibandingkan dengan angka traction yang dimiliki perusahaan.

    Traction, Pertimbangan Utama Para Investor

    traction adalah

    © Freepik.com

    Selayaknya badan usaha yang sedang berkembang, perusahaan startup memerlukan suntikan dana dari para investor.

    Akan tetapi, apa yang membuat investor tertarik untuk menanamkan uang mereka pada sebuah perusahaan startup? Menurut Pitch Deck Fire, jawabannya adalah traction.

    Ya, pada dasarnya, investor memerlukan badan usaha yang matang dan potensial sebagai cara untuk meraih untung maksimal. 

    Nah, traction merupakan sebuah indikator kesuksesan yang bisa perusahaan perlihatkan kepada para investor.

    Mengapa investor menganggap traction sebagai pertimbangan utama mereka? Karena, dengan melihat kesuksesan traction, investor menerima gambaran yang spesifik mengenai income dan jumlah pelanggan perusahaan.

    Oleh karena itu, semakin tinggi angka kesuksesan traction perusahaan, maka, semakin banyak investor yang akan tertarik dengan bisnis mereka.

    Kendati demikian, traction juga bisa menjadi risiko besar jika perusahaan tidak sigap.

    Pasalnya, dengan angka traction yang tinggi, investor akan mengajukan jumlah return on investment dan profit yang lebih besar.

    Bila perusahaan membiarkan hal tersebut berlanjut, mereka terancam risiko merugikan karena dana yang mereka keluarkan untuk bisnis tidak sebanding dengan profit yang disimpan.

    Indikator dalam Traction

    © Freepik.com

    Sebelumnya, Glints telah memaparkan beberapa indikator yang memengaruhi angka traction perusahaan.

    Namun, masih ada aspek-aspek lainnya yang bisa mengindikasikan nilai traction milik perusahaan.

    Kira-kira, apa saja hal-hal yang menjadi indikator traction? Disadur dari laman Small Biz Club, berikut adalah penjelasannya:

    1. Customer acquisition rate

    Hal pertama yang menjadi indikator traction adalah jumlah customer acquisition rate perusahaan.

    Aspek ini sangat berpengaruh terutama untuk perusahaan yang menggunakan model bisnis freemium.

    Bila angka customer acquisition perusahaan masih rendah, maka, mereka harus segera menemukan strategi untuk meningkatkannya.

    2. Segmentasi pelanggan

    Aspek berikutnya adalah segmentasi pelanggan. Umumnya, perusahaan yang sudah mampu untuk menyegmentasikan pelanggan dapat dianggap sebagai badan usaha yang sudah matang.

    Selain itu, dengan melakukan segmentasi pelanggan, perusahaan dapat menyebarkan produk mereka pada pasar yang memang selaras dengan visi mereka.

    Hasilnya, income perusahaan menjadi stabil dan ekspansi pasar dapat berlangsung dengan cepat.

    Baca Juga: Lean Startup: Cara Membangun Usaha

    3. Review pelanggan

    Selanjutnya, aspek yang dapat mengindikasikan nilai traction perusahaan adalah review dari pelanggan mereka.

    Maka dari itu, jika feedback dari customer mayoritas negatif, perusahaan perlu segera memperbaiki kualitas bisnis mereka.

    Sebagai solusi, mereka bisa membangun loyalitas customer dengan memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan pesan brand yang baik.

    Selain itu, perusahaan bisa memanfaatkan jasa analis industri guna menangkap kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat.

    Cara Mempertahankan Traction yang Baik

    © Freepik.com

    Dewasa ini, traction adalah kunci utama yang dapat digunakan untuk melihat kesuksesan bisnis di masa mendatang.

    Bukan lagi sebuah rahasia bahwa nilai traction yang baik bisa menjadi modal bagi perusahaan untuk menghadapi masa depan.

    Namun, mempertahankan kualitas traction bukanlah suatu perkara yang mudah. Perusahaan perlu melakukan berbagai upaya demi menjaga stabilitas nilai traction mereka.

    Kira-kira, apa saja, sih, langkah yang dapat diambil perusahaan guna menjaga mutu traction mereka? Melansir Forbes, berikut ini adalah pemaparannya:

    • Gencarkan strategi sales yang menguntungkan
    • Menerima seluruh review pelanggan dan memberikan timbal balik yang sepadan
    • Bentuk serta sifat dari produk perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan
    • Perusahaan wajib menjalin partnership dengan perusahaan lain
    • Perusahaan perlu menyaring data bisnis dengan baik

    Baca Juga: Bagaimana Mendapatkan Dana Cepat Untuk Startup Anda?

    Itu dia serba-serbi traction dalam dunia startup yang telah Glints rangkum khusus untuk kamu.

    Ringkasnya, traction adalah sebuah alat tolak ukur yang bisa menggambarkan kualitas bisnis dari perusahaan rintisan.

    Seiring berkembangnya zaman, aspek satu ini telah menjadi prioritas bagi perusahaan startup.

    Oleh karena itu, mereka perlu menyiasatkan strategi terbaik agar kualitas traction tidak menurun.

    Sejatinya, ada aspek-aspek lain yang dapat memengaruhi kemajuan bisnis sebuah institusi rintisan.

    Jika penasaran, kamu bisa segera temukan jawabannya dengan berlangganan newsletter blog Glints.

    Setelah berlangganan, berita dan informasi paling update seputar startup, business, dan career development akan langsung Glints kirim ke inbox email kamu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan. Yuk, sign up di Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait