Perhatikan 5 Hal Ini saat Kirim Lamaran Kerja via Email!
Isi Artikel
Ketentuan untuk mengirim lamaran kerja via email akhir-akhir banyak diberikan oleh perusahaan. Selain lebih hemat waktu dan biaya, mengirim lamaran kerja via email terbukti lebih efektif dibandingkan lamaran kerja secara offline.
Dengan mengirim lamaran via email, kamu dapat dengan mudah menghubungi langsung pihak rekrutmen dari kantor tersebut.
Mengirim lamaran kerja via email juga dinilai lebih efisien. Hampir semua orang yang bekerja menggunakan email sehari-harinya, sehingga lamaran kerja kamu dapat dengan mudah dibaca oleh perekrut di jam kerja.
Selain itu, kamu tidak perlu membuang waktu untuk pergi dari kantor ke kantor hanya untuk menaruh berkas lamaran. Tetapi jika ada kesalahan, kamu tidak bisa menarik kembali lamaran kerja tersebut.
Nah, untuk dapat terhindar dari kesalahan, ini dia beberapa tips yang dapat kamu lakukan.
1. Body email lamaran kerja kamu sangat menentukan
Menulis body email sangat penting. Mengirimkan lamaran kerja via email tanpa body email sama saja seperti mengirimkan barang kepada orang tanpa meninggalkan pesan—aneh, bukan?
Beberapa orang terkadang menganggap body email bukan hal yang penting. Anggapan itu tentu saja tidak benar.
Selain mengutarakan maksud lamaran kerja, menulis body email akan membuat kamu lebih sopan dan profesional.
Kamu dapat menuliskan application letter kamu di dalam body email, sehingga tidak perlu menaruh application letter kamu ke bagian lampiran lagi. Hal itu akan membuat perekrut dapat menghemat waktu karena tidak harus mengunduh.
Selain itu, jika kamu mengirimkan email tanpa body email, ada kemungkinan email-mu masuk ke dalam kolom spam atau junkmail.
2. Menulis dengan bahasa sehari-hari atau secara formal?
© Freepik.com
Beberapa orang beranggapan menulis body email terlalu formal dapat menunjukan bahwa kamu pribadi yang kaku.
Namun, bukan berarti kamu dapat menulis body email dengan bahasa sehari-hari seperti sedang chatting. Tentu kamu harus menyeimbangkan formal dan kasual ke dalam tulisan di body email-mu. Dengan begitu, perekrut juga dapat memberikan tanggapan yang baik.
Kamu dapat menulis body email secara business professional.
Apa yang dimaksud dengan business professional? Artinya, body email ditulis dengan gaya bahasa profesional yang digunakan oleh pekerja sehari-hari.
Tidak perlu terlalu formal, cukup dengan menyusun tata bahasa yang baik dan benar dapat membuat body email kamu berkesan bagi perekrut. Dengan hal itu, kamu menunjukan kemampuanmu dalam berbicara.
Nah, untuk mengetahui tips berbahasa di lamaran kerja, kamu bisa mengikuti kelas online Glints ExpertClass.
Glints ExpertClass adalah webinar atau workshop yang membahas seputar karier. Di sana, ada banyak kelas yang dipandu oleh para profesional di dunia kerja.
Jadi, kamu tak perlu khawatir. Semua ilmu yang kamu dapatkan bisa langsung diaplikasikan ketika melama kerja.
Surat lamaran kerjamu pun bisa terlihat benar-benar profesional.
3. Judul email dapat mempermudah perekrut menemukan kamu
© Freepik.com
Perlu diketahui perekrut menerima banyak email lamaran dalam sehari. Maka itu, pilihlah judul email sesuai dengan yang diminta oleh perekrut.
Gunakan format email yang ditentukan perekrut. Karena dengan mengikuti format judul email kamu dapat dinilai lebih karena memperhatikan informasi yang sudah diberikan.
Hal itu juga bertujuan agar perekrut mudah memfilter lamaran.Jika perekrut tidak menentukan format email, kamu bisa menentukan judul email kamu.
Jangan lupa untuk menulis posisi yang kamu inginkan dan nama kamu. Karena dengan menuliskan posisi lamaran akan mempermudah perekrut menemukan email-mu jika ia sedang menyeleksi kandidat.
Dengan menulis nama kamu rekruter akan dengan mudah menemukan email kamu saat sedang menyeleksi lamaran untuk posisi tertentu.
4. Tulis lamaran kerja dengan spesifik
Beberapa hal bisa saja terlupakan karena terlalu panik atau karena terlalu menyepelekan. Untuk itu, kamu dapat mendata terlebih dahulu informasi penting yang perlu kamu sampaikan.
Dengan menulis lamaran kerja yang spesifik, perekrut tidak perlu mengeluarkan usaha lebih untuk mencari informasi tentang diri kamu.
Ada beberapa hal yang tentunya tidak perlu kamu tulis. Misalnya, kamu seorang fresh graduate tentunya kamu tidak perlu mencantumkan bahwa kamu meraih juara umum saat duduk di bangku sekolah dasar.
Selain dapat memperlambat perekrut untuk sampai ke pengalaman yang lebih signifikan, hal ini dapat memberikan terlalu banyak gambaran mengenai diri kamu yang bisa saja berdampak kurang baik.
5. Perhatikan ukuran lampiran
© Careerjourney.jp
Resolusi desain CV memang perlu diperhatikan. Jika resolusinya terlalu kecil, CV kamu akan terlihat kurang menarik.
Namun sebaliknya, dengan resolusi yang terlalu besar dapat membuat ukuran file terlalu besar sehingga sulit dilihat oleh perekrut. Sebab, kecepatan mengunduh suatu file bergantung pada ukurannya.
Perlu diingat kembali, bukan hanya kamu yang mengirimkan lamaran kerja. Jika kamu mencantumkan lampiran dengan ukuran file yang sangat besar, diperlukan waktu untuk mengunduh file tersebut.
Karena hal itu, bisa saja perekrut tidak membuka file yang kamu lampirkan karena dibutuhkan waktu ekstra dalam proses pengunduhannya.
Kamu juga perlu memperhatikan alamat email kamu. Usahakan menggunakan nama yang jelas dengan tujuan memberikan kesan profesional yang lebih.
Jadi, bagaimana? Sudah siap untuk membuat lamaran kerja yang menarik perhatian rekruter?
Jika sudah, kamu bisa kunjungi Glints untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai untuk kamu!
Jangan lupa SignUp dan temukan lowongan pekerjaan untukmu di sini!
Good luck!