Strategi Diskon: Ketika Bisnis Memotong Harga untuk Tingkatkan Penjualan
Isi Artikel
Jika kamu berencana untuk membuat bisnis kecil, strategi diskon dapat menjadi opsi untuk menarik pelanggan baru.
Cara satu ini terbukti ampuh bagi para pebisnis yang enggan kalah bersaing dengan para kompetitor.
Meskipun terkesan sepele, strategi bisnis ini sedang ramai digunakan, dan dapat melejitkan keuntungan bisnis dengan cepat.
Nah, kali ini, Glints akan menjelaskan mengenai pengertian strategi diskon serta jenis-jenisnya yang bisa kamu coba. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Blue Ocean Strategy, Bentuk Strategi yang Mengubah Bisnismu Jadi Lebih Baik
Apa Itu Strategi Diskon?
© Unsplash.com
Menyadur Patriot Software, strategi diskon atau discount strategies, adalah salah satu jenis pricing strategy di mana pebisnis menurunkan harga dagangan mereka.
Tujuan dari strategi pengurangan harga ini adalah untuk meningkatkan traffic pelanggan, membersihkan inventaris lama, dan meningkatkan angka penjualan dengan cepat.
Sebagian besar bisnis sering mengganti pricing strategy sehingga mereka tidak perlu bergantung pada harga diskon untuk jangka waktu yang lama.
Namun, pebisnis perlu berhati-hati saat menggunakan discount strategy.
Mengapa demikian? Sebab, jika bisnis terus menurunkan biaya, pelanggan tidak akan merasakan nilai atau urgensi dari produk yang dijual.
Bahkan, jika pebisnis menggunakan strategi ini tanpa rencana yang matang, mereka bisa kehilangan profit dan pada akhirnya bangkrut.
Sejatinya, sebuah badan usaha tidak bisa hanya mengandalkan harga diskon. Perusahaan besar, sering kali memiliki harga yang lebih rendah karena kelak bisa mendapatkan harga massal.
Hal ini menyebabkan bisnis kecil untuk sulit bersaing dengan perusahaan besar.
Satu-satunya solusi yang dimiliki bisnis kecil adalah untuk menekankan keunikan produk atau layanan, dan sesekali menawarkan diskon dengan business plan yang matang.
Jenis-Jenis Strategi Diskon
© Freepik.com
Sejatinya, strategi diskon terbaik adalah strategi yang didasari oleh kebutuhan bisnis.
Maka dari itu, sebelum memilih jenis discount strategy, pertimbangkan dulu tujuan dan kepentingan bisnismu.
Caranya cukup mudah. Tentukan apakah kamu memerlukan pelanggan baru atau justru perlu meninggalkan inventoris lama.
Nah, ada empat strategi diskon yang kerap digunakan oleh perusahaan besar maupun kecil. Apa saja keempat jenis strategi tersebut? Menurut Tutsplus, berikut penjelasannya:
1. Bundled discount
Jenis strategi diskon pertama yang kamu terapkan adalah bundled discount.
Untuk jenis diskon ini, daripada menurunkan harga jual suatu produk atau layanan, bisnis justru menurunkan harga sekelompok barang yang dapat dibeli secara bersama.
Sebagai contoh, Beardbrand, badan usaha yang membuat produk perawatan janggut, menjual paket produk mereka dengan harga diskon.
Paket ini adalah variasi berbeda dari jenis produk yang sama, seperti minyak janggut atau wax kumis. Kedua produk akan menjadi lebih murah ketika dibeli bersama daripada saat dibeli secara terpisah.
Baca Juga: Giveaway: Strategi Marketing yang Untungkan Perusahaan dan Audiens
2. Prepayment discount
Jenis discount strategy berikutnya adalah prepayment discount atau diskon pembayaran di muka.
Pembayaran di muka dapat membantu membangun cashflow, karena pelanggan didorong untuk membayar lebih awal.
Selain itu, bisnis dapat menggunakan uang pembayaran di muka untuk membeli inventaris tambahan dalam jumlah yang besar, atau melakukan investasi.
Namun, prepayment discount tidak dapat dimanfaatkan oleh semua jenis bisnis. Hanya perusahaan penjual produk atau layanan yang memanfaatkan strategi diskon ini.
3. Volume discount
Saat menggunakan volume discount, biaya item yang dibeli pelanggan akan menjadi lebih murah selama mereka membeli item tersebut dalam jumlah yang besar.
Misalnya, Ujido, penyedia teh matcha online, menawarkan diskon 10% jika pelanggan membeli 8 boks produk mereka.
4. Seasonal discounts
Jenis strategi diskon terakhir yang dapat kamu manfaatkan adalah seasonal discounts atau diskon musiman.
Jenis diskon ini cenderung terjadi di sekitar tanggal atau musim tertentu, dan sifatnya berulang. Diskon juga biasanya berlangsung selama liburan, seperti promo untuk tahun baru atau hari valentine.
Contohnya adalah toko Dan’s Chocolates. Mereka memiliki “Obral Cokelat Manusia Salju” yang selalu disediakan setiap bulan Desember menjelang hari natal.
Cokelat ini memang dimaksudkan sebagai hadiah, itulah sebabnya Dan’s Chocolate menyediakan diskon untuk pesanan besar yang akan dikirim ke alamat pelanggan.
Manfaat Strategi Diskon
© Freepik.com
Seperti yang sudah Glints jelaskan, strategi diskon dapat menjadi cara yang efisien untuk meningkatkan penjualan dengan cepat.
Kendati demikian, masih banyak, lho, manfaat yang ditawarkan oleh jenis strategi bisnis satu ini.
Kira-kira, seperti apa manfaat dari discount strategy? Menurut PROS, berikut penjelasannya:
- meningkatkan arus kas
- mengurangi kelebihan produk dan inventaris lama
- cara memasuki pasar baru yang efektif
- dapat membangun loyalitas pelanggan
- mempercepat siklus penjualan
- dapat menarik pelanggan baru dalam volume yang tinggi
Baca Juga: Lejitkan Bisnis Perusahaanmu dengan 10 Jenis Marketing Campaign Ini!
Itu dia serba-serbi strategi diskon yang dapat Glints paparkan untukmu.
Intinya, strategi satu ini dapat menjadi opsi ampuh bila kamu ingin meningkatkan penjualan dengan cepat.
Namun, sebagai pemilik bisnis, kamu tidak bisa menggunakan discount strategy dengan sembarangan.
Kamu harus tetap merencanakan taktik penjualan yang matang agar strategi ini bisa dimanfaatkan dengan baik.
Nah, masih banyak materi menarik lain seputar business yang dapat kamu simak. Caranya mudah, kamu tinggal berlangganan dengan newsletter blog Glints.
Setelah berlangganan, informasi dan tips terbaru mengenai bisnis dan career development akan langsung Glints kirim ke inbox emailmu.
Jangan sampai ketinggalan. Yuk, daftarkan akunmu di Glints sekarang. Gratis!
