Ingin Jadi Manajer Proyek? Kenalan Dulu dengan Sertifikasi Project Management

Diperbarui 10 Feb 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Project manager adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas sebuah proyek. Agar dapat diakui di bidang project management, ada berbagai sertifikasi yang bisa kamu ambil.

    Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa kamu unggul di bidang manajemen proyek.

    Tertarik untuk mengambil sertifikasi tersebut? Berikut Glints sajikan informasi lengkapnya untukmu!

    Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Beda Product Manager dan Project Manager

    Apa Itu Sertifikasi Project Management?

    sertifikasi project management

    © Unsplash.com

    Saat ini, hampir semua industri membutuhkan project manager. 

    Singkatnya, project manager adalah seseorang yang bertanggung jawab atas suatu proyek dari tahap awal hingga akhir. Maka, keberhasilan proyek ada di tangan seorang project manager.

    Namun, menjadi seorang project manager bukanlah hal yang mudah. Selain menguasai project management tools, kamu juga memerlukan skill problem solving, budgeting, negosiasi, hingga kepemimpinan.

    Tak hanya itu, kamu juga memerlukan sertifikasi project management agar diakui sebagai project manager yang kompeten.

    Dikutip dari Bisnis, seseorang yang memiliki sertifikat project management telah membuktikan bahwa dirinya menguasai, memahami, dan menerapkan ilmu tersebut. 

    Selain itu, mereka juga dianggap mampu menganalisis dan mengevaluasi masalah manajemen proyek.

    Salah satu sertifikasi project management yang paling populer adalah Project Management Professional (PMP).

    Sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh Project Management Institute (PMI), lembaga sertifikasi terbesar dan tertua di bidang project manager.

    Dilansir dari laman resmi PMI Indonesia, sertifikasi tersebut juga dikembangkan oleh project manager profesional dan telah diakreditasi sesuai standar International Organization for Standardization (ISO).

    Menariknya, sertifikasi PMP berlaku secara global di hampir semua industri. Jadi, kamu tidak memerlukan sertifikasi baru jika berpindah industri.

    Selain itu, seorang project manager yang memiliki sertifikat PMP dikatakan bisa memperoleh gaji 25% lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki sertifikat tersebut pada posisi yang sama.

    Baca Juga: Yuk, Kenalan dengan Metode Scrum untuk Project Management!

    Jenis Sertifikasi

    tes potensi akademik

    © Freepik.com

    Ada berbagai jenis sertifikasi project management yang bisa kamu pilih.

    Namun, hanya ada delapan sertifikasi yang ditawarkan langsung oleh Project Management Institute (PMI), seperti ditulis dalam situs resminyaDelapan sertifikasi yang dimaksud yaitu:

    • Project Management Professional (PMP)
    • Certified Associate in Project Management (CAPM)
    • PMI Professional in Business Analysis (PMI-PBA)
    • Program Management Professional (PgMP)
    • PMI Agile Certified Practitioner (PMI-ACP)
    • Portfolio Management Professional (PfMP)
    • PMI Risk Management Professional (PMI-RMP)
    • PMI Scheduling Professional (PMI-SP)

    Dari delapan sertifikasi tersebut, setidaknya ada dua sertifikasi manajemen proyek yang populer digunakan secara global, yaitu sebagai berikut.

    1. Project Management Professional (PMP)

    Project Management Professional (PMP) adalah sertifikasi manajemen proyek yang paling populer dan dihormati di seluruh dunia.

    Sertifikasi ini paling banyak dicari dibanding sertifikasi lainnya, baik oleh perusahaan maupun project manager.

    Gelar “PMP” di belakang namamu akan menunjukkan bahwa kamu punya pengetahuan dan dasar project management yang kuat. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih percaya dan mengakui keahlianmu.

    Menurut data PMI Today, terdapat setidaknya 932.720 pemilik sertifikat PMP di seluruh dunia hingga Juni 2019. Namun, jumlah pemegang sertifikasi ini di Indonesia masih sangat sedikit.

    Sertifikasi PMP cocok dimiliki oleh project manager yang punya pengalaman tinggi dalam manajemen proyek dan berkeinginan memegang proyek berskala besar.

    Jika sudah memiliki sertifikat PMP, kamu harus mengumpulkan 60 Professional Development Unit (PDU) per tiga tahun untuk mempertahankan sertifikasi ini.

    2. Certified Associate in Project Management (CAPM)

    Sertifikasi project management terpopuler kedua adalah Certified Associate in Project Management (CAPM). Dikutip dari PMI Today, ada 39.120 pemilik sertifikat CAPM di seluruh dunia hingga Juni 2019.

    Sertifikat ini terbilang lebih mudah daripada PMP karena memang dirancang untuk project manager pemula.

    CAPM menunjukkan pemahamanmu tentang pengetahuan dasar, terminologi, dan proses project management yang efektif.

    Berbeda dengan PMP, pemilik sertifikat CAPM tidak perlu mengumpulkan PDU. Kamu hanya perlu melakukan sertifikasi ulang setiap 5 tahun.

    Baca Juga: Kenalan dengan Metode Kanban dalam Project Management, Yuk!

    Nah, itulah penjelasan dari Glints tentang sertifikasi manajemen proyek.

    Ada beberapa jenis sertifikasi yang bisa kamu pilih. Namun, salah satu sertifikasi yang paling populer adalah Project Management Professional (PMP).

    Jika sudah memenuhi syarat pendaftaran, kamu bisa segera mengambil pelatihan dan sertifikasi tersebut.

    Kini, apakah kamu siap untuk menjadi seorang project manager?

    Yuk, temukan ratusan lowongan project manager di Glints! Kamu bisa memilih peluangmu sendiri di sana.

    Segera buat akunmu dan apply sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait