Lembur lagi? Berikut Serba-serbi Lembur Kerja yang Perlu Kamu Ketahui

Diperbarui 13 Mei 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Lembur berarti kamu bekerja melewati jam kerjamu, atau pun melebihi durasi kerja nih. Lembur bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya saja karena pekerjaanmu sedang banyak, deadline proyek, banyak gangguan selama jam kerja, maupun alasan lainnya. Kalau sudah begitu, jam pulang pun seringkali terlewati, dan bahkan di hari libur, kamu diharuskan masuk untuk menyelesaikan tugas-tugasmu. Bagaimana dengan tempat kerjamu, apakah termasuk yang teng-go, atau seringkali lembur?

    Baca Juga: Stop Lembur! Ini 5 Cara untuk Bekerja dengan lebih Efektif dan Efisien

    Serba-serbi Lembur

    Mau tidak mau, terkadang bekerja lembur bisa saja diperlukan oleh karyawan seperti kamu ya. Kadang terasa tidak mungkin untuk menunda pekerjaan dan mengerjakannya esok hari ketika kembali di kantor. Terlebih, jika ternyata kita memiliki tugas harian, atau tugas-tugas lain yang masih menumpuk. Menunda pekerjaan sama saja dengan membuat gunungan pekerjaan, yang lama kelamaan akan memberatkan diri sendiri. Nah, dari sisi karyawan, ada beberapa hal nih terkait lembur yang perlu kamu ketahui. Apa saja?

    #1 Serba-serbi Lembur: Alasan Lembur

    alasan lembur kerja

    Seperti yang sudah disebutkan di awal, ada banyak lho alasan mengapa kamu lembur. Pertama, tentunya karena pekerjaan dan emailmu terlalu banyak dan tidak bisa terselesaikan selama jam kerjamu. Sehingga, ya mau tak mau kamu harus menambah jam ekstra agar semuanya selesai ya. Kedua, bisa jadi karena terlalu banyak meeting dalam satu hari, yang memakan waktu tak sebentar. Meskipun terdengar sederhana, meeting juga bisa memakan waktumu lho. Entah karena meeting tersebut melewati jam kerja, atau karena meeting, pekerjaanmu akhirnya tertunda dan menyebabkan kamu lembur.

    Ketiga, bisa jadi karena ada gangguan selama jam kerjamu. Misalnya saja dari rekan kerja, atau juga dari lingkungan tempat kerjamu yang bising atau tidak kondusif selama kamu bekerja. Akhirnya, kamu memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan pekerjaanmu ya. Terakhir, bisa jadi karena adanya motivasi agar dilihat oleh atasan dan mendapat penilaian baik untuk kerajinan dan promosimu nantinya. Atau, kalau semua rekan kerjamu lembur, tentunya kamu lebih tidak enak hati lagi untuk meninggalkan tempat kerja tepat waktu.

    #2 Serba-serbi Lembur: Kebijakan Lembur

    kebijakan lembur kerja

    Nah, terkait kebijakan Lembur, termasuk upah lembur ditentukan secara berbeda-beda tergantung setiap perusahaan. Ada perusahaan yang membayarkan upah lembur sesuai dengan hitungan yang berlaku pada umumnya. Tetapi ada pula perusahaan yang menganggap lembur sebagai bentuk loyalitas saja. Nah, secara umum, jam kerja seorang karyawan seharusnya 7 jam selama 6 hari, atau pun 8 jam selama 5 hari, atau 40 jam dalam satu minggu. Lebih dari itu, seharusnya dihitung lembur, tetapi kembali lagi kepada kebijakan masing-masing perusahaan. Termasuk juga untuk beberapa sektor bisnis tertentu seperti media, maupun seseorang dengan jabatan yang sudah tinggi. Semakin besar gaji yang diterima seseorang, secara tidak langsung akan semakin banyak yang dituntut dari padanya, termasuk juga jam kerja yang lebih.

    Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik, hitungan lembur adalah 1/173 dari 100% upah dalam satu bulan (upah pokok dan tunjangan tetap).

     

    Untuk satu jam pertama, yang akan karyawan dapatkan adalah 1,5 x 1/173 dan untuk jam kedua serta ketiga, yang didapatkan adalah 2 x 1/173.

    Kalau kamu masih bingung dengan perhitungan upah lemburmu, boleh kok bertanya pada manajemen atau pun bagian HR (Human Resource) di perusahaanmu ya!

    #3 Serba-serbi Lembur: Manajemen

    Manajemen yang menyebabkan lembur

    Dari sisi manajemen, sebenarnya perlu mengevaluasi juga, jikalau ternyata sebagian besar karyawan selalu lembur. Karena, tak jarang lembur seringkali terkait pula dengan tingkat produktivitas dan stres. Jika terlalu sering lembur dengan pekerjaan yang banyak, tak jarang karyawan justru menjadi tidak produktif dan tidak bisa bekerja maksimal.

    #4 Serba-serbi Lembur: Beban Pekerjaan

    beban pekerjaan menyebabkan lembur

    Salah satu hal utama yang harus pihak manajemen periksa adalah terkait beban pekerjaan yang diberikan kepada karyawannya. Jika ternyata beban pekerjaan terlalu banyak, atau terbagi dengan tidak merata, tentu saja pekerjaan tersebut tidak cukup dikerjakan selama jam kerja. Karyawan pun akan mencari solusi dengan lembur, baik itu di kantor, rumah, maupun tempat lainnya. Kalau demikian yang terjadi, manajemen bisa meninjau kembali, bagaimana tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Jika memungkinkan, ada baiknya mempekerjakan staf tambahan, atau staf yang khusus bekerja untuk proyek tertentu. Agar mengurangi jumlah karyawan yang lembur dan meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas para karyawan.

    #5 Serba-serbi Lembur: Pengaturan Jadwal dan Waktu

    mengatur jadwal dan waktu lembur

    Pada saat memberikan tugas kepada karyawan, ada baiknya pihak manajemen memikirkan juga pengaturan jadwal dan waktu yang ada. Contohnya, apakah memungkinkan jika pekerjaan A dikerjakan dalam waktu satu minggu? Jika karyawan sampai harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaan A tersebut, berarti ada yang perlu dievaluasi. Bisa jadi karena memang karyawannya yang tidak mampu mengerjakan hal tersebut, atau karena pemberian deadline yang terlalu sempit bagi karyawan tersebut.

    Pihak manajemen juga sebaiknya melihat segala sesuatu dari sudut pandang keseluruhannya, bukan dari bagian kecilnya saja. Jadi, bisa membuat perencanaan terlebih dahulu, berapa lama durasi pengerjaan sebuah proyek. Jika mengetahui akan ada proyek besar yang menanti, pekerjaan reguler bisa diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu. Setelahnya, karyawan bisa berfokus pada proyek tersebut, jadi sebisa mungkin waktu kerja mereka termanfaatkan dengan baik, dan tidak perlu ada lembur ya.

    #6 Serba-serbi Lembur: Pengawasan Karyawan

    pengawasan karyawan lembur

    Manajemen juga perlu nih, melakukan pengawasan bagi setiap karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Dalam konteks ini, tentunya terkait produktivitas dan bagaimana mereka menggunakan waktu. Kalau sampai ada karyawan yang sengaja bekerja lambat agar mendapatkan upah lembur, nah itu pun harus diperhatikan ya. Manajemen bisa menerapkan kebijakan yang lebih ketat terkait jam kerja tersebut ya. Agar sebisa mungkin tidak ada karyawan yang lembur, baik itu disengaja oleh karyawan, atau pun karena penjadwalan yang kurang baik. Kalau ternyata lembur tersebut diakibatkan oleh manajemen yang tidak bisa mengatur dengan baik, awas karyawan malah tidak produktif dan banyak yang keluar nih. Jadi ayo sama-sama introspeksi, agar karyawan dan perusahaan sama-sama sejahtera.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa pekerja yang memiliki istirahat cukup dan bahagia, secara keseluruhan lebih produktif dibandingkan mereka yang lembur setiap harinya.

     

    Bagaimana pun, jiwa dan raga yang dipaksakan bekerja lembur pasti akan memiliki dampak negatifnya tersendiri. Mungkin satu, dua hari, bahkan satu, dua minggu tidak akan berdampak banyak pada keseluruhan kehidupanmu. Tapi jika lembur menjadi suatu kebiasaan buatmu, tentunya dampak buruknya akan kamu rasakan di masa depan nanti.

    Baca Juga: Tingkatkan Performa Kerja di Kantor Hari Ini dengan 10 Tips Berikut

    Misalnya saja jika lemburmu banyak di balik komputer di meja kantor, tulang belakangmu bisa bermasalah nantinya. Juga anggota-anggota tubuh lainnya, yang kamu paksakan bekerja tanpa mengingat waktu. Memang benar, bekerja lebih demi selesainya pekerjaan, mendapat penilaian lebih baik, juga uang tambahan baik adanya.

    Tapi coba pikirkan lagi, apa itu sebanding dengan kesehatanmu? Kalau memang terpaksa lembur, jangan lupa diimbangi dengan makan bergizi dan berolahraga ya, agar hidupmu tetap seimbang.

    Tips seputar dunia pekerjaan lainnya buat kamu ada di blog Gints nih, yuk sign up sekarang!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait