Jangan Melamar Posisi Security Analyst sebelum Punya 5 Kualifikasi Ini
Jika terjadi kebocoran data di suatu perusahaan, maka security analyst adalah pihak yang harus turun tangan mengatasi kejadian tersebut.
Data perusahaan memang menjadi aset penting yang harus dijaga. Maka tak heran, jika profesi security analyst semakin banyak dicari di 2021.
Memang, apa itu security analyst? Kemudian, skills apa saja yang dibutuhkan untuk jadi security analyst?
Pada artikel kali ini, Glints akan memberikan penjelasannya untukmu.
Isi Artikel
Pengertian Security Analyst
Bersumber dari Digital Guardian, seorang security analyst bertanggung jawab untuk mengamankan data dan keamanan informasi sensitif milik perusahaan.
Mereka bekerjasama dengan departemen lainnya untuk merencanakan, dan menerapkan sistem keamanan terhadap perusahaan mereka.
Seperti namanya, maka mereka bertugas untuk menganalisis keamanan serta potensi ancaman terhadap perusahaan.
Selain itu, mereka juga kemudian merekomendasikan solusi untuk tindakan pengamanan untuk data dan informasi sensitif perusahaan, khususnya dalam hal teknologi.
Tujuan utama dari dipekerjakannya seorang security analyst adalah untuk mencegah adanya peretasan dari hacker yang dapat mengancam keamanan informasi perusahaan.
Tanggung Jawab Security Analyst
Seperti yang disampaikan sebelumnya, tanggung jawab utama dari security analyst adalah mencegah terjadinya perusakan, atau pencurian data dan informasi sensitif perusahaan dari peretasan.
Namun, terdapat beberapa tanggung jawab lain dari profesi ini, berdasarkan rangkuman dari Betterteam, dan Truity.
- memonitor permasalahan teknologi
- mengganti dan meng-install software pendukung keamanan
- melakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat
- mengembangkan prosedur atau SOP keamanan informasi perusahaan
- memberikaan laporan terkait kondisi keamanan data perusahaan
Skills dan Kualifikasi Security Analyst
1. Mengetahui ethical hacking
Ethical hacking sendiri digunakan untuk mencari celah di sebuah jaringan demi keperluan keamanan. Bisa pada jaringan sendiri, atau jaringan pihak lain.
Namun, sebagai security analyst, ethical hacking perlu dilakukan terhadap sistem milik perusahaan.
Hal ini, agar mereka dapat menganalisis ancaman dan menemukan solusi seperti apa yang harus dilakukan.
2. Memahami computer forensic
Selanjutnya, seorang security analyst haruslah memahami mengenai computer forensic.
Maksudnya, mereka harus tahu cara menemukan bukti atau jejak kala terjadi peretasan.
Kemudian, bukti atau jejak tersebut dianalisis untuk dapat mengetahui pencegahan dan penangannya lebih lanjut.
3. Melakukan reverse engineering
Salah satu kemampuan penting yang haruslah dimiliki oleh seorang security analyst adalah melakukan reverse engineering.
Profesi ini dituntut untuk dapat memahami bagaimana suatu aplikasi atau software dapat bekerja, dan dapat mengetahui bug atau issue apa saja yang mungkin terjadi.
Hal ini dilakukan agar jika suatu saat terjadi permasalahan dari suatu aplikasi, mereka dapat mengetahui cara penanganannya.
4. Memahami cyber security
Tentu saja, bilang berbicara tentang keamanan data, seorang security analyst memahami keamanan siber.
Ancaman cyber memang semakin meningkat, sehingga seorang security analyst mesti memiliki dasar dan tahu bagaimana cara mencegah serangan-serangan digital.
5. Harus lulusan IT
Menurut Springboard, lebih diutamakan jika seorang security analyst adalah lulusan ilmu komputer, teknik informatika, atau bidang lain yang sejenis.
Tak hanya itu, kamu juga perlu memiliki beberapa sertifikasi di bidang cyber security dan setidaknya telah bekerja dua tahun di bidang data dan IT.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika ingin memulai karier sebagai security analyst.
Penting untuk diingat adalah security analyst wajib memiliki kemampuan dalam bidang keamanan data dan analisis.
Jika kamu merasa telah memiliki kemampuan tersebut dan ingin mengembangkan kariermu sebagai security analyst, tenang saja.
Kamu bisa menemukan berbagai lowongan security analyst di Glints dengan klik tombol di bawah ini!