Ingin Traffic Website Melejit? Kenalan dengan Seasonal Content, Yuk!

Diperbarui 08 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Ingin traffic situsmu melejit? Menulis seasonal atau topical content bisa jadi salah satu caranya.

    Sudahkah kamu memahami istilah ini? Jangan-jangan, kamu malah baru mendengarnya?

    Apabila demikian, kamu tak perlu khawatir. Glints akan menjelaskannya padamu lewat artikel ini. Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu Seasonal Content?

    pengertian seasonal topical content

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dari pengertian. Sejatinya, istilah ini menggambarkan salah satu jenis konten.

    Kata SEMrush, ciri khasnya ada di usia konten tersebut. Lebih tepatnya, hingga kapan ia relevan.

    Bisanya, konten ini punya batas akhir yang pasti. Misalnya, prediksi perkembangan SEO di tahun 2021.

    Contoh lainnya adalah konten untuk bulan Ramadan, akhir tahun, hingga perayaan hari tertentu.

    Ia juga kerap disebut dengan topical content, timesensitive content, atau trending content.

    Nah, jenis konten ini sering dibandingkan dengan evergreen content

    Kata Ahrefs, evergreen content merupakan konten yang tak lekang oleh waktu. Inilah letak beda terbesarnya dengan time-sensitive content.

    Mengapa Seasonal Content Penting?

    Setelah membaca pengertiannya, apakah kamu bertanya, mengapa harus repot-repot membuat konten ini?

    WebFX punya deretan alasannya, di antaranya adalah:

    1. Ide konten relevan

    seasonal topical content sebagai ide konten relevan

    © Freepik.com

    Sebagai penggiat content marketing, kamu tentu harus terus mencari ide. Konon, ide konten yang baik merupakan titik temu antara:

    • Apakah ide ini menarik?
    • Apakah ide ini relevan (sesuai dengan brand)?

    Dalam proses ini, bagaimana jika kamu mengalami kesulitan? Melirik topical content adalah salah satu jalan keluarnya. 

    Sebab, ia hampir pasti menarik. Tentu banyak orang yang tiba-tiba mencari informasi yang tiba-tiba tren.

    Sekarang, tinggal pikirkan, apa event yang relevan dengan merekmu. Selalu hindari pemaksaan tren demi konten, ya!

    Misalnya, minggu depan adalah hari anak internasional. Akan tetapi, brand-mu ditujukan untuk remaja.

    Titik temu di antara keduanya tentu sulit ditemukan. Oleh karena itu, coba cari tren lain yang bisa kamu jadikan konten berkualitas.

    2. Kesempatan membangun traffic

    kesempatan membangun traffic lewat seasonal topical content

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah disebutkan, seasonal content sering kali menarik. Sebab, informasinya kerap tengah sangat dibutuhkan banyak orang dalam waktu tertentu.

    Dapat disimpulkan, lewat konten ini, kamu bisa mendongkrak traffic. Bisa jadi, ia datang dari blogger atau content creator lain yang membagikan artikelmu.

    Oleh karena itu, buat dan rencanakanlah trending content sejak jauh hari. Ini bisa jadi jalan pintas menuju melejitnya lalu lintas website.

    Baca Juga: Pahami 5 Cara Ini untuk Meningkatkan Traffic Website

    3. Saling dukung dengan konten media sosial

    saling dukung dengan konten media sosial

    © Freepik.com

    Pemasaran media sosial mirip dengan pemasaran konten. Keduanya sama-sama menuntut cara untuk mengikat dan melibatkan audiens.

    Nah, salah satu jalannya adalah timesensitive content. Lewatnya, engagement bisa naik mendadak.

    Oleh karena itu, pemasar media sosial dan konten sangat boleh berkoordinasi soal ini. Bisa saja, konten yang kamu buat di website ikut dibagikan ke Instagram atau Twitter.

    Dengan begitu, pesan yang disampaikan ke audiens terintegrasi.

    Strategi Membuat Seasonal Content

    Kamu telah memahami pengertian topical content dan mengapa ia penting. Lantas, apa ada strategi dalam pembuatannya?

    Ya, tentu saja ada. Dirangkum dari BrightLocal dan sumber lain di bawah, inilah informasinya untukmu:

    1. Buat kalender konten

    buat kalender untuk seasonal topical content

    © Freepik.com

    Kamu bisa mulai dengan membuat kalender. Kira-kira, perayaan apa saja yang bisa kamu buat kontennya?

    Tentu saja, pilih beberapa hari yang menjadi prioritas saja. Sesuaikan semuanya dengan brand dan sumber daya yang kamu punya.

    Ada baiknya, kamu menghindari penulisan konten yang mendadak. Sebelum hari itu tiba, tayangkan dulu konten yang berkaitan dengannya.

    Ini tentu bisa kamu capai lewat perencanaan yang matang.

    2. Lakukan keyword research

    lakukan keyword research

    © Freepik.com

    Layaknya konten lainnya, kamu tentu ingin seasonal content-mu ada di bagian atas SERP. Dengan alasan ini, kamu wajib memilih keyword yang tepat.

    Coba gunakan tools yang ada seperti Google Trends, BuzzFeed, dan lain-lain.

    Baca Juga: Mencari Topik yang Sedang Tren? Gunakan Saja 6 Trending Topics Tools Ini

    3. Jadwalkan publikasi dan distribusi

    jadwalkan publikasi dan distribusi seasonal topical content

    © Freepik.com

    Sudah punya kalender dan keyword? Saatnya menulis dan mempublikasikan kontenmu.

    Agar makin maksimal, coba rencanakan juga publikasi dan distribusinya, ya! Tentukan di mana dan kapan kamu ingin menyebarkan artikel itu.

    4. Jangan lupakan konten lama

    jangan lupakan konten lama

    © Freepik.com

    Selain tips-tips tadi, Search Engine Journal juga punya informasi tambahan. Jangan lupa, lirik kembali topical content-mu yang lama.

    Misalnya, tahun lalu, kamu pernah menulis soal Hari Kesehatan Nasional. Jangan lupakan artikel itu begitu saja.

    Coba sesuaikan kembali dengan konteks Hari Kesehatan Nasional tahun ini. Misalnya, serasikan dengan tema yang terbaru.

    Ini adalah strategi yang paling efisien. Terlebih lagi, kontenmu akan terlihat update dan terawat.

    Baca Juga: Search Query vs. Keyword: Apa Perbedaannya?

    Demikian penjelasan dari Glints tentang seasonal content

    Bagaimana, apakah kamu sudah siap membuatnya? Jangan-jangan, kamu masih bingung soal hal lain yang berkaitan dengannya?

    Tenang saja, trik-trik pemasaran, termasuk pemasaran konten, selalu dibahas di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah kelas dengan pemateri berpengalaman.

    Jangan sampai kamu ketinggalan kesempatan belajar ini. Ikut kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait