Sama-sama Bahasa Pemrograman Populer, Ini Perbedaan TypeScript dan JavaScript

Diperbarui 30 Des 2020 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Berdasarkan State of Front-End 2020, TypeScript dikenal lebih populer dibandingkan JavaScript. Padahal, perbedaan antara Typescript dan JavaScript terlihat tidak begitu kentara.

    Bahkan, banyak front-end developer yang percaya bahwa framework JavaScript akan lebih mirip dengan TypeScript di kemudian hari.

    Lantas, apa yang membedakan antara JavaScript dan Typescript? Simak penjelasan lengkapnya berikut.

    Baca Juga: Bingung Memilih Framework yang Tepat untuk Website-mu? Ini 6 Tipsnya

    Apa Itu TypeScript?

    TypeScript merupakan salah satu bahasa pemrograman yang dapat kamu gunakan untuk membuat website atau aplikasi. TypeScript sendiri dibangun secara open source berdasarkan JavaScript.

    Bahasa pemrograman ini dikembangkan Anders Hejlsberg dari Microsoft. Hejlsberg sebelumnya telah dikenal sebagai pengembang bahasa pemrograman C#.

    TypeScript kemudian diperkenalkan pertama kali tahun 2012.

    Selain sebagai bahasa pemrograman, TypeScript juga digunakan sebagai framework. Framework ini memiliki dua modul, internal dan eksternal.

    Jadi, TypeScript bisa dikatakan sebagai pengembangan JavaScript dengan beberapa fitur tambahan. Inilah yang menjadi perbedaan antara TypeScript dan JavaScript.

    Berikut beberapa komponen yang membangun framework TypeScript

    • Bahasa pemrograman, terdiri sintaks, keywords, dan type anotations.
    • Typescript Compiler yang mengonversi instruksi yang tertulis dalam TypeScript menjadi setara dengan JavaScript.
    • Typescript Language Service yang menampilkan lapisan tambahan di sekitar pipeline compiler inti yang merupakan aplikasi mirip editor. Layanan ini mendukung rangkaian umum operasi editor biasa seperti penyelesaian pernyataan, bantuan tanda tangan, pemformatan dan kerangka kode, pewarnaan, dan sebagainya.

    Apa Itu JavaScript?

    © Searchenginejournal.com

    Selain TypeScript, JavaScript merupakan bahasa pemrograman lain yang banyak digunakan. Bisa dikatakan, hampir semua developer sudah mengenal dan menggunakan bahasa pemrograman ini.

    Sejarah penggunaan JavaScript telah ada semenjak tahun 1990-an. JavaScript dikembangkan oleh Brandan Eich. Ia berhasil mengembangkan JavaScript selama 10 hari saja di bulan September 1995.

    Awalnya Eich menamai JavaScript sebagai Mochan. Namun, ia kemudian mengubahnya menjadi Mona, lalu LiveScript sebelum pada akhirnya berubah nama menjadi JavaScript.

    Meski awalnya digunakan secara terbatas, JavaScript telah berkembang berkat para developer yang tidak berhenti mengerjakan bahasa pemrograman ini.

    Saat ini, penggunaan JavaScript dapat kamu temukan hampir di semua website yang ada di internet.

    Baca Juga: React Native, Framework yang Jadi Topik Hangat di Kalangan Developer

    Perbedaan TypeScript dan JavaScript

    © burst.shopify.com

    TypeScript dan JavaScript memang memiliki banyak kesamaan. Namun itu bukan berarti kedua bahasa pemrograman ini tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

    Dilansir dari The Software House, perbedaan antara TypeScript dan JavaScript tidak hanya terletak dari sejarah perilisannya.

    1. Perbedaan TypeScript dan JavaScript

    JavaScript merupakan implementasi dari bahasa ECMAScript yang sebelumnya digunakan dalam pengembangan website. Sementara itu, TypeScript dikembangkan berdasarkan superset JavaScript.

    Perbedaan lain antara kedua bahasa pemrograman ini terletak pada eksekusi kodenya.

    JavaScript melakukan eksekusi kode melalui interpretasi. Sehingga, kode-kode tersebut dapat langsung diterapkan ke dalam website.

    Sebaliknya, TypeScript mengkonversi kode menjadi kode JavaScript agar dapat dimengerti oleh browser.

    Berhubung kode-kode JavaScript dapat langsung digunakan, kamu tidak membutuhkan pengaturan awal ketika menggunakan bahasa pemrograman ini.

    Sayangnya, kamu mungkin akan menemukan beberapa bug atau perilaku tidak terduga yang hanya dapat ditemukan di browser.

    Ketika menggunakan TypeScript, kamu akan membutuhkan lebih banyak penyiapan awal. Sehingga, kamu perlu pembelajaran tambahan selain memahami kode JavaScript.

    Akan tetapi, kamu akan lebih mudah untuk melakukan debug ketika menggunakan TypeScript. Akibatnya, pengembangan website dapat dilakukan dengan lebih cepat.

    2. Mana yang lebih baik digunakan?

    Menurut Hackr.io, hal yang perlu dipertimbangkan adalah tingkat kerumitan dari website yang akan kamu kembangkan.

    Jika kamu hanya butuh menggunakan kode-kode yang sederhana, JavaScript adalah bahasa pemrograman yang tepat untukmu.

    Akan tetapi, kamu bekerja dengan mudah menggunakan TypeScript jika kode yang digunakan lebih rumit untuk ditangani dan lebih rentan terhadap kesalahan.

    Ini karena beberapa kesalahan lebih baik jika tertangkap selama waktu kompilasi itu sendiri. Seluruh basis kode yang ditulis di Java dapat digunakan kembali menggunakan TypeScript.

    Baca Juga: Mengenal Framework PHP dan 7 Pilihan Terbaiknya Untukmu

    Baik TypeScript maupun JavaScript, kamu dapat menggunakan bahasa pemrograman yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

    Kamu juga dapat mempelajari berbagai framework dan perkembangan lainnya di dunia teknologi dengan mengikuti Glints Expert Class.

    Glints Expert Class adalah webinar yang menghadirkan berbagai profesional sesuai dengan bidang keahliannya.

    Kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka sesuai dengan materi yang dibawakan.

    Yuk, cari kelasnya dan tambah ilmu sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait