Perbedaan Cold Calling dan Warm Calling yang Wajib Diketahui Tim Sales
Isi Artikel
Cold calling dan warm calling adalah dua teknik sales yang memiliki perbedaan cukup signifikan. Dari namanya saja, kamu pasti langsung tahu bahwa keduanya bertolak belakang.
Namun, apa yang membedakan keduanya? Apakah dari segi lead yang dikontak, strategi, platform, atau hal yang disampaikan?
Nah, Glints telah menyiapkan informasi lengkap tentang perbedaan cold calling dan warm calling dalam artikel ini.
Jadi, kamu tak perlu bingung. Langsung saja simak penjelasannya berikut ini, ya!
Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth
Apa Itu Cold Calling?
Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika mendengar kata ‘sales’?
Apakah kamu langsung membayangkan seseorang yang tidak kamu kenal dan tiba-tiba meneleponmu?
Jika demikian, istilah ‘sales’ yang kamu pahami selama ini disebut sebagai cold calling.
Menurut Investopedia, cold calling adalah aktivitas mengontak pelanggan potensial yang sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengan sales.
Biasanya, cold calling dilakukan melalui telepon atau telemarketing. Namun, teknik penjualan yang satu ini juga bisa dilakukan secara tatap muka.
Cold calling merupakan strategi penjualan paling tua. Para sales sangat menyukai teknik ini untuk menggaet lead yang baru.
Meski demikian, tingkat keberhasilan cold calling terbilang sangat rendah. Pasalnya, hanya ada 2% cold calling yang berhasil memenuhi tujuannya, seperti dikutip dari Investopedia.
Dengan kata lain, dari setiap 250 cold calling yang dilakukan oleh seorang sales, hanya lima di antaranya yang bisa dianggap sukses.
Itu pun jika dilakukan oleh seorang sales yang sudah profesional.
Inilah perbedaan antara cold calling dengan warm calling, yakni dari segi tingkat keberhasilan yang amat rendah.
Baca Juga: Berkenalan dengan BANT, Metode Sales untuk Tentukan Prospek Penjualan
Apa Itu Warm Calling?
Banyak perusahaan telah mengakui betapa sulitnya penerapan cold calling.
Oleh karena itu, akhirnya banyak yang memutuskan untuk lebih fokus pada warm calling.
Dikutip dari Leadiro, warm calling adalah aktivitas menghubungi lead yang sudah menunjukkan ketertarikan pada produk atau jasamu.
Inilah perbedaan mendasar antara cold calling dengan warm calling.
Dalam cold calling, kamu tidak bisa memastikan lead memang tertarik pada produk atau jasa perusahaanmu. Jadi, banyak lead yang akhirnya tidak menanggapi seorang sales.
Namun, dalam warm calling, kamu sudah memiliki bukti bahwa lead memang tertarik. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk meyakinkan mereka.
Maka, tak heran jika teknik penjualan yang satu ini memiliki potensi keberhasilan yang lebih besar daripada cold calling.
Rain Group menyebutkan, 82% lead bersedia untuk mengikuti meeting dari sales apabila mereka sudah dikontak terlebih dahulu oleh sales.
Lantas, bagaimana kamu tahu bahwa lead yang hendak dihubungi memang tertarik dengan produk atau jasamu?
Mudah saja. Kamu bisa melihat apakah mereka pernah menghadiri acaramu, men-download materi pemasaran, atau menghubungi perusahaanmu di media sosial.
Baca Juga: 8 Teknik Closing yang Bisa Diterapkan Sales untuk Tingkatkan Penjualan
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kini kamu sudah memahami pengertian kedua teknik sales tersebut.
Namun, jika disimpulkan, apa perbedaan mendasar antara cold calling dengan warm calling?
Ya, salah satu perbedaannya ada pada lead yang dihubungi.
Cold calling dilakukan pada seseorang atau kelompok yang belum pernah memiliki kontak langsung dengan produk, jasa, atau perusahaanmu, seperti ditulis WayUp.
Sementara itu, warm calling dilakukan pada seorang lead yang memang sudah menunjukkan ketertarikan pada produk atau jasamu.
Tak hanya itu, perbedaan lain antara cold calling dengan warm calling juga terletak pada potensi keberhasilannya.
Cold calling tentu saja memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih rendah daripada warm calling.
Baca Juga: Pengaruh After Sales Service dalam Hubungan Bisnis
Cold calling dan warm calling memang memiliki perbedaan yang mendasar dari segi strategi dan lead yang dikontak.
Namun, kamu tak perlu memilih salah satunya, kok. Keduanya tetap merupakan teknik sales yang penting.
Kamu hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan sales perusahaanmu.
Nah, jika tertarik untuk mendalami dunia sales lebih jauh, kamu bisa mengikuti kelas online Glints ExpertClass!
Ada banyak kelas dengan berbagai materi yang tersedia untukmu, dan semuanya dibawakan oleh ahlinya. Yuk, cek promo menariknya dengan klik banner di bawah ini!