4 Perbedaan Utama Asesmen dan Analisis di Dunia Kerja

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    Asesmen dan analisis dilakukan untuk menarik kesimpulan terkait performa, efisiensi, kualifikasi, hingga etos kerja seseorang, tapi perbedaan keduanya masih belum banyak yang paham, lho.

    Setiap perusahaan di berbagai bidang atau industri pasti menerapkan keduanya sebelum mengambil keputusan penting.

    Nah, agar prosesnya bisa berjalan lancar, maka Glints sudah siapkan pemaparan untuk kamu terkait perbedaan asesmen dan analisis di bawah ini.

    Apa Itu Asesmen?

    Menurut Westminster College, asesmen adalah proses mengevaluasi untuk menilai performa, efikasi, dan kontribusi seorang pekerja hingga sebuah departemen secara keseluruhan.

    Dengan begitu, dari proses evaluasi tersebut akan diketahui nilai yang dimiliki oleh seorang individu atau suatu departemen.

    Asesmen dapat memberimu informasi berharga seputar siapa pekerja atau departemen mana yang memberi nilai paling besar bagi perusahaan.

    Asesmen bersifat lebih subjektif dan dilakukan oleh seorang manajer. Masing-masing manajer tentunya punya standar penilaiannya sendiri.

    Baca Juga: 10 Cara Membangun Relasi Bisnis dalam Kariermu

    Apa Itu Analisis?

    Mengutip Indeed, analisis adalah pemeriksaan secara mendetail terhadap suatu hal.

    Tujuan dari analisis adalah mencari aspek berbeda dalam suatu hal atau prosedur demi menentukan cara terbaik untuk mengerjakannya.

    Saat melakukan analisis, kamu menggunakan informasi ilmiah, logika, dan penalaran untuk bisa mendapatkan hasil atau solusi terbaik.

    Hal inilah yang menjadi perbedaan paling mencolok antara asesmen dan analisis.

    Analisis harus bersifat objektif sesulit apapun hasil yang didapatkan.

    Baca Juga: Beda Penalaran Induktif dan Deduktif: Arti dan Cara Melakukannya

    Perbedaan Asesmen dan Analisis

    Asesmen dan analisis adalah kedua teknik yang terkadang dilakukan secara tumpang tindih, terutama di dunia kerja.

    Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan yang begitu mencolok antara satu sama lain.

    Adapun kedua teknik ini begitu penting supaya lingkungan kerja yang produktif dapat terbentuk.

    Perusahaan bisa menilai keadaan perusahaan, kesehatan finansialnya, serta para pekerjanya.

    Nah, berikut adalah beberapa hal yang menjadi perbedaan utama antara asesmen dan analisis menurut Indeed.

    1. Manfaat

    Manfaat dari analisis adalah kamu bisa melakukan penilaian secara objektif dan mempertahankannya.

    Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan metrik kuantitatif yang diambil dari data serta evaluasi yang pernah dilakukan sebelumnya.

    Sedangkan saat melakukan asesmen, beberapa orang bisa memberi evaluasi dan menyediakan perspektif yang beragam.

    Hal ini memungkinkanmu untuk mendapatkan ide dan pemikiran yang berbeda di tempat kerja.

    Sehingga, kamu bisa mendapatkan solusi unik terhadap suatu masalah.

    2. Proses

    Perbedaan lain yang mencolok di antara analisis dan asesmen adalah prosesnya.

    Dalam analisis, kamu akan menilai metrik yang merupakan representasi dari performa, produktivitas, hingga keuntungan dari suatu individu, tim, atau departemen.

    Kemudian, kamu bisa mengambil kesimpulan berdasarkan angka-angka yang muncul di metrik tersebut.

    Nah, asesmen biasanya dilakukan setelah proses analisis selesai.

    Asesmen akan berfokus pada melakukan observasi hingga meeting secara langsung dengan seorang karyawan atau satu tim.

    Selama prosesnya, karyawan atau tim tersebut akan mendapatkan feedback dan insight berdasarkan performanya secara langsung.

    3. Pengaplikasiannya

    Analisis lebih umum digunakan saat ingin mencari tahu kontribusi dari seseorang, tim, departemen, atau organisasi secara keseluruhan terhadap performa perusahaan.

    Sebaliknya, manajer menggunakan asesmen untuk mengambil kesimpulan terhadap performa seseorang hingga tim. Biasanya hal ini dilakukan dengan bantuan observasi dan metrik.

    Sangat umum bagi tim manajemen untuk menggunakan analisis dan asesmen.

    Dengan analisis, manajemen bisa menentukan metrik yang diperlukan bagi setiap komponen perusahaan.

    Kemudian, manajemen bisa melakukan asesmen untuk mendapatkan kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

    4. Tujuan

    Manajer dan karyawan juga memiliki tujuan berbeda dalam melakukan analisis maupun asesmen sebagai bagian dari performance review-nya.

    Tujuan dari analisis adalah untuk menentukan hasil apa saja yang dapat diterapkan ke individu, tim, maupun departemen yang nantinya bisa diukur oleh manajer menggunakan metrik.

    Sebaliknya, tujuan dari asesmen untuk mencapai kesimpulan terhadap nilai dari suatu hal.

    Mulai kontribusi terhadap keuntungan perusahaan, reputasi, hingga budaya kerjanya.

    Baca Juga: 6 Alasan Pentingnya Berpakaian Profesional saat Kerja di Kantor

    Itu adalah beberapa perbedaan antara asesmen dan analisis yang perlu kamu ketahui.

    Intinya, kedua teknik ini bisa kamu gunakan untuk membantumu membentuk lingkungan kerja yang produktif.

    Untuk membangun lingkungan kerja positif dan produktif, masih ada ragam tips hingga kiat-kiat dunia kerja yang Glints sudah siapkan untukmu.

    Tertarik? Yuk, klik di sini sekarang untuk mengakses ragam artikelnya secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait