Selalu Satu Paket, Ini Dia 4 Perbedaan Alpha dan Beta Testing

Diperbarui 11 Des 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Walau sama-sama masuk ke dalam tipe UAT (user acceptance testing), terdapat perbedaan antara alpha dan beta testing.

    Nah, sebelum masuk ke penjelasan mengenai perbedaannya, Glints akan memberi tahu terlebih dahulu definisi dari masing-masing pengujian ini.

    Dalam tahap pengembangan software, alpha testing adalah jenis acceptance testing yang dilakukan untuk mengecek permasalahan sebelum produk final dirilis ke user front end.

    Melansir TechTarget, beta testing merupakan tahap kedua dari acceptance testing, diuji langsung ke end user yang nantinya akan menggunakan produk tersebut. 

    Sudah paham definisi masing-masing testing? Mari berlanjut ke perbedaan di antara keduanya.

    Yuk, simak artikel ini sampai tuntas! 

    Perbedaan Alpha dan Beta Testing

    1. Orang yang menjalankannya

    perbedaan alpha dan beta testing

    © Freepik.com

    Perbedaan pertama antara alpha dan beta testing adalah orang yang menjalankannya. 

    Alpha testing akan dilakukan oleh staf internal atau setidaknya masih dalam lingkup pengembangan software.

    Pelakunya bisa jadi software developer itu sendiri, atau sekelompok orang dari perusahaan yang ditunjuk untuk melakukan uji coba.

    Baca Juga: Ingin Jadi Software Developer? Pelajari Daftar Pertanyaan Interview Ini!

    Nah, beta testing merupakan tes yang dijalankan oleh end user. Biasanya, akan dipilih beberapa user khusus untuk mengikuti pengujian ini. 

    Intinya, orang-orang ini adalah mereka yang nantinya memang akan menggunakan produk tersebut.

    2. Tujuannya

    perbedaan alpha dan beta testing

    © burst.shopify.com

    Perbedaan yang selanjutnya adalah tujuan dari masing-masing pengujian. 

    Pada dasarnya, tujuan alpha dan beta testing sama-sama untuk mencari tahu apa yang harus diperbaiki sebelum produk dirilis ke publik. 

    Melansir Geeks for Geeks, alpha testing bertujuan untuk memastikan kualitas produk sebelum masuk tahap beta testing.  

    Nah, beta testing bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dibuat sudah siap digunakan oleh end user

    Jadi, urutannya memang alpha testing terlebih dahulu, baru beta testing.

    3. Pelaksanaan uji coba

    © Freepik.com

    Pada saat pelaksanaannya, alpha testing membutuhkan lab atau setidaknya tempat untuk uji coba.

    Hal itu berbeda dengan beta testing yang dijalankan oleh masing-masing end user terpilih, di mana pun mereka berada. 

    Jangka waktu alpha testing juga lebih lama daripada beta testing, karena developer harus membenarkan bugs dan permasalahan lain sebelum masuk ke tahap selanjutnya.

    Baca Juga: Guerilla Testing: Bongkar Arti dan Fungsinya untuk Keperluan UX Research

    4. Manfaatnya bagi developer

    perbedaan alpha dan beta testing

    © burst.shopify.com

    Perbedaan selanjutnya adalah manfaat alpha dan beta testing bagi developer yang menjalankannya.

    Pada alpha testing, metode yang digunakan adalah white box dan black box testing.

    Maksudnya adalah software developer dapat melihat struktur internal dari program yang sedang dikembangkan. 

    Hal ini sangat diperlukan, karena mereka jadi bisa mengetahui permasalahan yang ada dan apa yang perlu diperbaiki. 

    Di sisi lain, beta testing hanya menggunakan black box testing saja. 

    Jadi, end user memang hanya melihat bagaimana produk tersebut dan tidak struktur internal atau bahkan code di dalamnya. 

    Feedback yang diberikan nantinya diimplementasikan untuk versi produk di masa depan, agar hasilnya akan lebih optimal.

    Baca Juga: Ini Perbedaan Utama Software Engineer dan Software Developer

    Itu dia empat perbedaan alpha dan beta testing pada produk yang perlu diketahui.

    Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa membedakan keduanya dan tidak tertukar, ya.

    Kalau ingin belajar lebih banyak lagi seputar dunia produk, kamu bisa coba mengikuti Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass adalah kelas yang dibawakan oleh ahli dengan bertahun-tahun pengalaman di bidang produk.

    Tertarik? Cari kelas yang kamu inginkan, jangan sampai ketinggalan kesempatan emas untuk mendapatkan ilmu langsung dari ahlinya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait