15 Tips untuk Pembukaan Presentasi yang Lebih Menarik

Diperbarui 19 Agu 2022 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Materi sudah matang, desain slide sudah ciamik, tapi, sudah tahu mau seperti apa pembukaan presentasi nanti?

    Kamu punya 60-90 detik untuk menangkap fokus audiens di pembukaan presentasi dan mempertahankannya sampai selesai.

    Jangan cemas. Glints akan berikan tips dan trik merancang pembukaan presentasi yang menarik perhatian.

    Baca Juga: 10 Aplikasi Presentasi Selain PowerPoint untuk Percantik Slide-mu

    Tips Membuat Pembukaan Presentasi yang Menarik Perhatian

    Sayang jika kamu buang waktu dengan template sapaan seperti, “Selamat siang, Pak/Bu. Nama Saya XXX dan hari ini saya akan membicarakan tentang ABC,” yang mungkin sudah mereka dengar berulang kali.

    Kalau dari awal pembukaan sudah membosankan, audiens tidak punya alasan untuk terus mendengarkan presentasi kamu.

    Alhasil, pesan yang kamu bawa malah tidak benar-benar tersampaikan.

    Berikut adalah beberapa metode pembukaan presentasi yang efektif, hasil kurasi dari berbagai sumber:

    1. Buka dengan bercerita

    Darlene Price, presiden Well Said Inc, kepada Business Insider membeberkan, bercerita adalah salah satu trik pembukaan presentasi yang kuat dan paling sering berhasil.

    Manusia secara naluriah menyukai cerita dan mampu menyerap banyak pelajaran dari situ. Cerita, menurut Price, adalah cara kita untuk menyelami kehidupan.

    Lantas, harus cerita apa di pembukaan presentasi?

    Bisa cerita tentang diri kamu sendiri, untuk memberi tahu audiens kenapa kamu secara pribadi tertarik dengan topik yang dibicarakan.

    Kamu juga dapat menceritakan kisah tentang orang lain yang dapat menjadi pelajaran untuk audiens.

    Alternatifnya, bahkan kamu bisa mulai pembukaan dengan cerita dongeng, peristiwa bersejarah, atau anekdot yang merangkum inti pesan presentasi.

    2. Ajak audiens berimajinasi

    Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk mengajak audiens berimajinasi, dengan skenario “What if (Bagaimana Jika…?)” atau “Imagine this (Coba bayangkan ini…)

    Sebagai contoh, “Bagaimana jika tiga sampai lima tahun ke depan Indonesia kembali dilanda oleh pandemi lain, tapi sistem layanan kesehatan kita masih belum mampu mengantisipasinya?

    Alternatifnya jika kamu ingin memulai pembukaan presentasi dengan skenario “Imagine This”,

    Bayangkan Anda melompat keluar dari pesawat untuk skydiving dan menemukan parasutnya tidak berfungsi.

    Apa yang akan Anda lakukan atau pikirkan saat itu? Sekarang, bayangkan jika parasutnya berfungsi dan bisa dibuka. Seberapa berbeda reaksi Anda ketika sudah mendarat?

    Mengundang audiens “masuk” ke presentasi melalui visualisasi skenario adalah trik yang bagus untuk membuat mereka bertahan. 

    Pasalnya, skenario ini akan membuat audiens merasa tertarik karena harus memikirkan jalan cerita presentasi secara mandiri.

    3. Pasang video pendek

    pembukaan presentasi

    © Unsplash.com

    Tidak ingin banyak basa-basi di awal? Tangkap fokus audiens dengan memutar video. Tentu yang sesuai dengan topik pembicaraan kamu, ya!

    Misalnya begini, kamu ingin pitching penggalangan dana untuk bantu menyekolahkan anak-anak jalanan.

    Kamu bisa membuat video berisi klip-klip bagaimana mereka hidup di jalanan dan seperti apa kondisi sekolah mereka.

    Lewat video kamu bisa menyampaikan inti pesan dengan cepat.

    Pasalnya, kombinasi musik, gambar, dan suara dalam video dapat membangkitkan emosi yang tidak bisa kamu dapatkan dari sekadar membaca teks atau bullet points.

    4. Gunakan statistik atau angka

    Melansir laman YPO, komunitas leader global, membeberkan fakta berupa statistik atau angka dapat menjadi pembukaan presentasi yang memicu daya tarik audiens.

    Statistik, klaim data, atau tajuk berita yang kamu gunakan sebagai pembukaan harus secara langsung terkait dengan tujuan utama presentasi.

    Sebagai contoh, kamu akan presentasi soal aplikasi pelacak gula darah untuk orang-orang pengidap diabetes.

    Pertama kamu harus riset dulu mengenai jumlah pengidap diabetes di Indonesia, dan kenapa penting untuk mengawasi gula darah secara rutin.

    Kamu bisa bilang:

    Kasus penyakit diabetes mellitus (DM) terus bertambah dalam lima tahun terakhir.

    Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan angkanya naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen pada tahun 2019 lalu. Jumlah penderita diabetes di Indonesia diperkirakan bisa mencapai lebih dari 16 juta orang.

    Tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi mematikan seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, hingga stroke.

    Kematian akibat komplikasi diabetes terjadi setiap 6 detik. Akan tetapi, 2 dari 3 penderita diabetes bahkan tidak tahu gula darah mereka tinggi. Itu sebabnya kami butuh bantuan Anda.

    Fakta angka dapat berfungsi sebagai shock therapy yang menggugah audiens untuk benar-benar mendengarkan kamu.

    Pada akhirnya, pesan kamu akan lebih cepat “masuk” ke audiens dan mereka dapat merespons positif rekomendasi dan langkah selanjutnya.

    5. Buka dengan statement menohok, kemudian hening sejenak

    Pernyataan atau frase yang menohok bisa jadi efektif sebagai pembukaan presentasi untuk langsung menggaet fokus audiens.

    Namun sebelum lanjut berbicara, diam dulu beberapa detik untuk memberikan efek mencekam dan memancing reaksi audiens tentang yang akan kamu katakan selanjutnya.

    Misalnya, “Kita tidak akan bisa menang melawan (pandemi) corona,” diam 2-3 detik untuk amati reaksi audiens, “... Banyak orang yang bilang begitu. Namun, kita tidak setuju.

    Jeda ini akan memfokuskan semua perhatian tepat pada diri kamu sebagai pembicara.

    6. Bertanya

    Jika sudah kehabisan ide segar, kamu bisa mengajukan pertanyaan sebagai pembukaan presentasi.

    Cara ini sederhana, tapi sudah terbukti efektif untuk menarik perhatian orang.

    Namun, jenis pertanyaannya tent bukan pertanyaan basa-basi seperti “Apa kabar, Pak/Bu?”. Bukan pula pertanyaan tertutup dengan jawaban sesederhana “ya” atau “tidak”.

    Ajukan pertanyaan retoris yang merangsang pikiran audiens untuk mengolah pesan kamu selama presentasi berlangsung.

    Mengutip Business Tutorial Plus, motivator asal Amerika Serikat, Simon Senek membuka presentasi Ted Talk-nya dengan pertanyaan berikut:

    Apakah Anda tahu kenapa segala sesuatunya bisa tidak berjalan seperti yang kita duga? Atau kebalikannya, apa yang membuat beberapa orang bisa sukses meraih mimpi-mimpi mereka bahkan ketika semesta menentang mereka?

    Misalnya, kok, Apple bisa kembali bangkit setelah kegagalan yang menurut banyak orang mustahil untuk diperbaiki? Mengapa Martin Luther King bisa memimpin gerakan hak-hak sipil?”

    Senek bertanya demikian di pembukaan presentasi Ted Talk-nya untuk memancing rasa ingin tahu penontonnya.

    Mereka dalam hati mungkin jadi bertanya-tanya, “Iya juga, ya. Kenapa bisa seperti itu?”

    Selanjutnya penonton akan mulai memfokuskan perhatian mereka untuk bisa mendapatkan jawabannya. 

    7. Beberkan permasalahan

    © freepik.com

    Membeberkan masalah yang ingin kamu angkat juga dapat menjadi salah satu pembukaan presentasi yang menarik.

    Dengan memaparkan masalah atau topik presentasi, audiens akan menjadi lebih sadar mengenai risiko yang mungkin saja bisa menimpa mereka.

    Selain itu, mengungkapkan masalah di awal presentasi juga akan membuat audiensmu lebih tertarik untuk mendengarkan tahap-tahap selanjutnya, khususnya bagian solusi.

    Cara jitu untuk memberkan masalah ini dapat kamu lakukan dengan mengaitkan pengalaman para audiens.

    Sebagai contoh, kamu bisa katakan “Pernahkah kamu mengalami hal tersebut…”Pemilihan kalimat ini sudah pasti akan membuat audiens merasa khawatir dan akhirnya tertarik pada presentasimu.

    Baca Juga: 6 Tips Antipanik agar Presentasimu Lancar dan Sukses di Depan Atasan

    8. Pakai kutipan dari ahli atau pepatah

    Cara mumpuni berikut yang dapat kamu gunakan sebagai pembukaan presentasi adalan dengan menggunakan kutipan dari ahli atau pepatah.

    Teknik satu ini bisa menjadi cara yang baik untuk membuat audiens terkesima di awal presentasi.

    Namun, kamu harus bisa menyajikan kutipan atau pepatah yang tentunya relevan dengan permasalahan yang ingin diangkat.

    Tak hanya itu, kamu juga harus memahami pepatah yang ingin digunakan sebagai pembuka presentasi tersebut.  Jangan sampai kamu mengucapkan pepatah atau kutipan tanpa memahami maknanya.

    Pasalnya, bila memaksakan diri dan memanfaatkan kutipan yang tak sesuai, audiens akan menganggapmu remeh dan seola-olah sedang bercanda.

    9. Ketahui apa prospek yang kamu inginkan

    Untuk memulai sebuah presentasi, kamu harus yakin dengan statement, perspektif, dan apa yang kamu ingin sampaikan ke audiens.

    Mengutip dari Orai, sebelum presentasi kamu bisa mengirim pre-assessment atau survey ke audiens.

    Tujuannya adalah untuk melihat apa yang ingin mereka tahu juga apa saja ketertarikan mereka.

    10. Tahu kapan harus berhenti

    Seperti yang Glints telah sebutkan di atas, memulai presentasi bisa dengan beragam cara, tapi pastikan juga kamu tahu kapan harus berhenti sejenak.

    Setelah memulai dengan quote misalnya, lalu audiens bertepuk tangan, kamu harus mengambil jeda beberapa detik sebelum melanjutkan presentasi.

    Saat mengambil jeda, kamu bisa sembari melakukan eye contact ataupun mengamati ekspresi audiens.

    11. Memberi sedikit kuis

    Jika sebelumnya dijelaskan bahwa bertanya kepada audiens juga merupakan salah satu cara memulai presentasi, memberi sedikit kuis juga ide yang baik.

    Kamu bisa mengawali slide presentasi dengan kuis ringan, tidak perlu rumit karena tujuan dari kuis ini adalah sebagai pemanasan dengan melibatkan audiens.

    12. Beri pertanyaan yang kontroversial

    Adanya pertanyaan yang kontroversial ini akan membuat audiens menjadi tertarik dan menaruh perhatian dari awal presentasi.

    Kamu bisa memberikan pertanyaan terkait materi presentasi, namun pastikan bahwa pernyataan ini tetap sopan dan tidak melanggar aturan.

    13. Lemparkan sebuah candaan

    Dilansir Zoho, humor selalu menjadi salah satu cara efektif untuk masuk ke dalam sebuah presentasi.

    Audiens akan merasa santai dan kamu bisa memulai dengan lebih percaya diri.

    Kamu bisa menggunakan candaan sebagai ‘pintu masuk’ presentasi, terutama jika humor yang disampaikan sesuai dengan kondisi atau pengalaman audiens.

    14. Senyum dan buat eye contact

    Mungkin hal ini terdengar mudah dan sudah pasti dilakukan, namun menurut Skills You Need, hal ini sulit dilakukan oleh sebagian presenter.

    Dengan senyuman dan eye contact, kamu sedang membangun koneksi yang memudahkan audiens untuk memahami presentasimu.

    15. Santai dan jangan terburu-buru

    Menunjukkan bahwa kamu buru-buru dalam menyampaikan presentasi bisa membuat audiens merasa tidak senang.

    Akan terlihat lebih baik saat kamu memulai sebuah presentasi dengan berkosentrasi dan santai.

    Baik memulainya dengan video, gambar, ataupun melempar pertanyaan, hal ini tidak akan berpengaruh jika kamu terburu-buru.

    Oleh karena itu, bangun koneksi perlahan dengan audiens dan sampaikan presentasimu dengan percaya diri.

    Baca Juga: 7 Tips Membuat Presentasi Bisnis Menarik dan Efektif

    Itulah kedelapan tips jitu yang bisa membuat pembukaan presentasimu tampak jadi lebih ciamik.

    Dari semua teknik di atas, mana yang kira-kira paling pas untuk dipakai sebagai pembukaan presentasi kamu selanjutnya?

    Mana pun pembukaan yang akan kamu pakai, kunci presentasi sukses adalah pembawaan yang percaya diri sebagai pembicara. Semangat!

    Nah, selain pemaparan di atas, kamu bisa langsung dapatkan informasi lain yang serupa pada kanal Skills Profesional Glints Blog.

    Di dalamnya, Glints sudah siapkan banyak artikel ringkas mengenai berbagai tips presentasi lainnya hanya untuk kamu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan informasi. Yuk, pertajam kemampuan profesional-mu dan baca kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait