Punya Banyak Buku di Rumah? Ketahui Peluang Bisnis Buku Bekas dan Tips Menjalankannya!

Diperbarui 18 Jan 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu memiliki banyak buku yang hanya terpajang di rak buku saja? Jika iya, mungkin kamu akan tertarik untuk menjalankan bisnis buku bekas.

    Seperti apa sih, peluang bisnis ini? 

    Glints sudah menyiapkan penjelasannya untukmu beserta tips untuk menjalankannya.

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Baca Juga: 5 Manfaat Blog untuk Perkembangan Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui

    Peluang Bisnis Buku Bekas

    bisnis buku bekas

    © Freepik.com

    Bisnis buku bekas adalah bisnis yang bisa dijalankan dengan mudah baik secara online maupun offline.

    Mengapa bisnis ini bisa menguntungkan?

    Alasan utama tentu karena banyak orang yang ingin membeli buku, namun tidak memiliki uang untuk membeli yang baru.

    Baik itu untuk buku literatur klasik, novel romcom, atau bahkan buku untuk kuliah.

    Meskipun begitu, setiap orang memiliki alasan tersendiri di luar ekonomi mengapa mereka senang membeli buku bekas. 

    Mengutip dari Huffpost, salah satu keunikan membeli buku bekas adalah catatan pinggiran yang dituliskan oleh pemilik buku sebelumnya. 

    Hal tersebut memiliki nilai tersendiri bagi pecinta buku.

    Ada juga orang yang senang mengoleksi buku, atau menyukai bau kertas dari buku yang sudah cukup tua.

    Walaupun buku digital semakin merebak, bisnis buku bekas akan selalu memiliki pasarnya tersendiri. 

    Kamu hanya perlu mengumpulkan buku di rumah, merapikan buku tersebut agar layak jual, lalu memulai bisnismu sendiri.

    Baca Juga: Yuk, Pelajari Peluang Bisnis Baju Bekas beserta Tips Menjalankannya!

    Tips Menjalankannya

    bisnis buku bekas

    © Freepik.com

    1. Tentukan target pasar

    Ketika ingin menjalankan bisnis ini, tentu kamu harus menentukan target pasar terlebih dahulu.

    Apakah kamu ingin menjual buku bekas berbahasa Inggris atau Indonesia? Buku genre apa yang ingin kamu jual? Apakah kamu ingin menjual novel, atau buku kuliah?

    Hal ini tentu harus ditentukan sebelum memulai bisnis buku bekas. 

    Setelah menentukan target pasar, akan lebih mudah bagimu untuk melakukan pemilihan buku, membuat konten, dan memasarkan bisnismu. 

    Untuk melakukan ini, kamu bisa menyortir terlebih dahulu buku bekas yang kamu miliki.

    Jika menemukan genre atau jenis buku yang menurutmu akan laku dan memiliki target pasar yang cukup besar, maka langkah selanjutnya adalah merapikan buku tersebut.

    Meskipun bekas, bukan berarti kualitasnya harus buruk, kan?

    2. Pastikan kualitas buku

    Setelah mengetahui target pasar yang dituju, pastikan bahwa buku yang dijual berada dalam kondisi baik.

    Jika ada kerusakan atau apapun itu, coba tuliskan sejujur mungkin di kolom deskripsi atau caption foto.

    Disarankan juga untuk menuliskan kondisi buku dalam persentase.

    Sebagai contoh, “Buku “Amba” (2012) karya Laksmi Pamuntjak, kondisi 75%. Terdapat sedikit noda di beberapa halaman terakhir.”.

    Dengan begitu para calon pembeli menerima informasi yang dibutuhkan.

    Alhasil, mereka menjadi lebih percaya dengan bisnis buku bekas yang kamu jalankan.

    3. Bergabung dengan komunitas membaca

    Tips bisnis buku bekas selanjutnya adalah bergabung dengan komunitas membaca.

    Untuk komunitas online, salah satu contohnya adalah Goodreads.

    Di sana, kamu bisa melihat rating berbagai macam jenis buku, review dari pengguna lain, atau bahkan ‘berteman’ dengan penulis yang memiliki akun Goodreads. 

    Dengan mengikuti komunitas membaca, maka kamu akan lebih memahami buku jenis apa yang disukai dan dicari oleh banyak orang. 

    Tak hanya komunitas membaca saja, kamu juga bisa mencoba networking dengan orang di industri penerbitan.

    Mengapa begitu? Biasanya, buku yang dijual langsung di penerbitan harganya akan jauh lebih murah daripada harga di pasaran. 

    Selain lebih murah, kamu juga berkesempatan untuk mengetahui jika ada cuci gudang atau diskon besar-besaran dari pihak penerbit.

    4. Manfaatkan media sosial

    Kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk melakukan marketing. 

    Buat akun Instagram dengan username menarik, isi konten yang estetis serta informatif, dan jangan lupa juga gunakan hashtag agar mempermudah orang untuk menemukan akunmu.

    Mengapa kamu membutuhkan marketing? Tentu saja agar buku-buku tersebut terjual dan bisnismu berjalan lancar.

    Tak hanya media sosial saja, untuk sukses di bisnis buku bekas, kamu juga bisa membuat blog berisikan ulasan singkat setiap buku bekas yang dijual.

    Setiap artikel di dalam blog tersebut bisa dibagi berdasarkan genre, jenis buku terbaru atau klasik, atau pengkategorian lainnya yang paling pas untukmu.

    5. Jual buku di e-commerce

    Setelah melakukan promosi di Instagram, Twitter, atau media sosial lainnya, maka kamu perlu membuka toko di sejumlah e-commerce di Indonesia.

    Baik itu Tokopedia, Shopee, Carousell, atau e-commerce lainnya.

    Dengan membuka toko di e-commerce, akan lebih mudah bagi calon pembelimu untuk melihat review yang diberikan oleh pembeli lainnya. 

    Ulasan tersebut sangat dibutuhkan, karena biasanya orang yang ingin membeli buku bekas perlu mengetahui kualitas buku yang dijual.

    Ketika kamu menjualnya secara online, maka ulasan dari pembeli lain menjadi sangat penting.

    Baca Juga: Tips Memaksimalkan IGTV untuk Meningkatkan Bisnismu

    Nah, itu dia penjelasan mengenai peluang bisnis buku bekas dan tips untuk menjalankannya.

    Setelah membaca artikel ini, Glints harap kamu terbantu dan bisa mengoptimalkan bisnis yang ingin dijalankan.

    Untuk mendapatkan informasi terkait marketing atau perihal bisnis lainnya, kamu bisa berlangganan newsletter blog dari Glints, lho.

    Yuk, segera berlangganan newsletter Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait