7 Mitos Paling Umum tentang Bekerja di Kantor

Diperbarui 14 Apr 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ketika sebuah pernyataan telah dikatakan oleh banyak orang, terkadang kita mau tidak mau juga terpaksa memercayai hal tersebut. Dan tanpa sadar, pilihan hidup manusia seringkali dipengaruhi oleh mitos dalam setiap aspek. Kita juga dapat dengan mudah menemukan mitos dalam dunia kerja.

    Tidak hanya yang bekerja di rumah, yang bekerja di kantor pun tidak akan lepas dari mitos seperti ini. Padahal, mitos-mitos tersebut jika dipercaya hanya akan menghalangi kreativitas dan produktivitasmu.

    Berikut adalah 7 mitos paling umum tentang bekerja di kantor yang akan kamu temui. Lebih baik kamu berhenti percaya mulai sekarang, deh!

    Baca Juga: Kembangkan budaya perusahaan di kantormu dengan 5 hal ini!

    1. Jam kerja 8 jam adalah yang paling efektif

    kantor

    © Catchfirefunding.com

    Seperti yang kita ketahui bahwa umumnya sebuah kantor akan menerapkan jam kerja 8 jam. Waktu ini sudah dianggap paling ideal untuk bekerja di kantor. Setiap perusahaan akhirnya percaya bahwa jika jam kerja di kantor kurang dari 8 jam, tentu saja produktivitas karyawan akan menurun. Tapi ternyata, ini adalah pernyataan yang salah.

    Perusahaan bernama Draugiem Group yang berada di Latvia, melakukan sebuah eksperimen yang  kemudian membuktikan bahwa ternyata karyawan akan lebih produktif di kantor ketika memiliki jam kerja yang lebih pendek. Karyawan yang paling produktif bukanlah karyawan yang bekerja selama 8 jam, melainkan karyawan yang mengambil istirahat selama 17 menit setiap 52 menit bekerja. Sebuah kota di Swedia juga menetapkan jam kerja 6 jam untuk para karyawan di kantor dan terbukti bahwa karyawan bisa lebih produktif.

    2. Karyawan berkinerja tinggi akan menjadi manajer yang hebat

    kantor

    © Patrika.com

    Sebagian besar orang percaya bahwa karyawan berkinerja tinggi di kantor akan bisa menjadi manajer yang hebat. Tapi kenyataannya menjadi manajer bukan hanya sekedar bekerja dengan kinerja baik dan menjadi produktif. Seorang manajer juga harus mampu menemukan keterampilan unik orang lain dan memanfaatkan keterampilan unik tersebut.

    Manajer bukan hanya meningkatkan produktivitasnya sendiri tapi juga harus meningkatkan produktivitas para bawahannya. Jadi, seorang manajer di kantor tidak bisa hanya mengenali kemampuannya sendiri, melainkan juga memahami setiap bakat yang dimiliki bawahannya dan membantunya untuk mengembangkannya.

    3. Pekerja remote lebih sedikit bekerja

    kantor

    © Omagine.orange.com

    Karyawan yang bekerja remote atau bekerja jarak jauh sering dianggap tidak seproduktif karyawan yang bekerja di kantor. Hal ini juga ternyata merupakan mitos. Banyak perusahaan yang tidak menginzinkan karyawannya untuk kerja remote karena takut hasil pekerjaannya tidak sebagus bekerja di kantor.

    Tapi sebuah studi telah membuktikan bahwa karyawan yang kerja remote memiliki kontribusi lebih dibandingkan dengan yang bekerja di kantor. Produktivitas karyawan yang bekerja jarak jauh juga meningkat. Peningkatan ini sebagian besar dikaitkan dengan jam kerja yang lebih panjang. Bekerja jarak jauh pada dasarnya memang banyak menghasilkan keuntungan baik untuk karyawan maupun bagi perusahaan.

    Baca Juga: Plus dan Minus Kerja di Rumah yang Perlu Kamu Pertimbangkan

    4. Uang adalah motivasi terbaik

    kantor

    © Elciudadanodeapie1.blog

    Mitos kedua tentang bekerja di kantor adalah bahwa uang adalah motivasi terbaik dalam bekerja. Memang benar dikatakan bahwa uang adalah salah satu pertimbangan untuk seseorang memilih sebuah pekerjaan, tapi uang tetap bukan alasan nomor satu.

    Kebanyakan karyawan yang bekerja di kantor merasa lebih bahagia jika merasa dihargai atas pekerjaanya, memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, dan memiliki work-life balance. Hanya sebagian kecil saja yang menyatakan bahwa kenaikan gaji di kantor adalah sumber kebahagiannya. Jadi, pada dasarnya uang tidak bisa membeli kebahagiaan dan gaji yang tinggi tidak dapat menjamin akan membuat karyawan bekerja lebih baik.

    5. Stres merupakan hal yang normal

    © Freepik.com

    Pasti tidak jarang dari kamu yang pernah merasakan stres bekerja di kantor. Lalu, apa yang kamu pikirkan tentang stres tersebut? Ada yang menganggap stres sebagai tanda seseorang penting bagi perusahaan karena telah cukup sibuk bekerja untuk perusahaan. Terkadang stres justru dianggap sebagai hal normal yang akan dapat memotivasi karyawan untuk dapat bekerja lebih lagi. Padahal, stres adalah hal yang cukup buruk dan akan sangat mempengarui kinerja karyawan di kantor.

    Seseorang yang mengalami stres tidak akan dapat bekerja dan mengambil keputusan dengan baik. Stres menandakan adanya hal yang salah dalam lingkungan kerja, sistem kerja, dan banyak hal lainnya. Intinya, mengabaikan stres bukanlah merupakan hal baik bagi karyawan maupun perusahaan.

    6. Terlalu banyak kerja adalah penyebab stres

    kantor

    © Tes.com

    Semakin lama bekerja di kantor maka akan semakin besar kemungkinan karyawan merasa stres. Apakah kamu juga berpikir demikian? Faktanya ada orang yang bekerja 80 jam di kantor perminggu dan tetap merasa bahagia dan ada yang bekerja 30 jam di kantor perminggu dan tetap merasa stres.

    Stres tidak ditentukan dengan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bekerja, melainkan dari bagaimana seseorang melihat pekerjaannya. Jika seseorang melihat pekerjaanya sebagai hal yang menyenangkan, maka sebarapa lama pun ia bekerja, ia tidak akan merasa stres. Sebaliknya, jika seseorang merasa tidak cukup baik dalam pekerjaanya, merasa terintimidasi ketika bekerja, dan merasa tidak dihargai, maka sesedikit apapun waktu yang ia habiskan untuk bekerja tetap akan membuatnya stres.

    7. Bekerja semakin banyak membantu menyembuhkan stres

    kantor

    © Pbs.org

    Mitos bekerja di kantor lainnya adalah bahwa bekerja semakin banyak dapat menyembuhkan stres. Hal ini terjadi pada para karyawan yang percaya bawa ia merasa stres karena tertinggal dari karyawan lainnya dalam hal pekerjaan, sehingga ia merasa harus mengejar ketinggalannya tersebut dengan bekerja lebih keras lagi. Padahal stres yang ditimbulkan sebenarnya bukan karena ia benar-benar tertinggal, tapi hanya karena ia merasa tertinggal.

    Berdasarkan poin ini dan poin di atas tentang terlalu banyak bekerja adala penyebab stres. Dapat disimpulkan bahwa mengurangi dan kerja maupun menambahkan jam kerja sama-sama bukan merupakan solusi dari menghilangkan stres bekerja di kantor. Yang seharusnya dilakukan adalah mengubah mind set tentang pekerjaan itu sendiri. Ketika seseorang merasa senang dan enjoy dalam menjalani sebuah pekerjaan, maka apapun yang terjadi ia akan tetap bisa bertahan dari stres bekerja di kantor.

    Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Stres di Kantor dan lebih Produktif Bekerja

    Apakah kamu merupakan orang yang percaya tentang tujuh mitos bekerja di kantor di atas? Well, sebaiknya kamu mulai berhenti percaya dan ubah pikiranmu mulai hari ini. Jangan terlalu mudah percaya tentang berbagai pernyataan yang belum terbukti kebenarannya karena kepercayaan tersebut akan menghambat pekerjaanmu atau bahkan menyesatkanmu.

    Dapatkan tips dan informasi lainnya terkait dengan pekerjaan dan karier melalui Blog Glints dengan subscribe sekarang juga! Jangan lupa juga untuk sign up ke Glints karena ribuan lowongan kesempatan untuk memulai kariermu telah menunggu di sini!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait