5 Cara Merekrut Milenial Terbaik untuk Perusahaan Anda

Tentunya setiap perusahaan memerlukan tenaga kerja baru yang memiliki kemampuan dan kreativitas yang dapat mengembangkan kualitias perusahaan. Pada tahun 2025, tercatat akan ada sekitar 75 persen dari tenaga kerja yang ada adalah generasi milenial. Di US sendiri para generasi milenial sudah banyak memberikan dampak langsung terhadap apa yang dikerjakannya. Mulai dari proses rekrutmen hingga peningkatan nilai bisnis dari perusahaan tersebut. Tentu saja dengan merekrut milenial di perusahaan Anda dapat membantu mempercepat perkembangan perusahaan Anda.

Namun beberapa perusahaan masih mengalami masalah dalam merekrut milenial. Salah satu faktor yang ada tidak lain dari para milenial yang kurang tertarik dengan perusahaan tersebut. Baik dari visi dan misinya, lingkungan kerja, hingga bidang yang ditawarkan dapat saja menjadi salah satu alasan para milenial tidak tertarik dengan perusahaan tersebut. Apakah perusahaan Anda mengalami hal yang serupa? Jika ya beberapa hal ini dapat membantu Anda merekrut milenial dengan mudah ke perusahaan Anda.

1. Memahami cara bekerja para milenial

Jika Anda sebenarnya tidak memahami apa perbedaan milenial dalam bekerja, tentunya Anda akan kesulitan dalam merekrut milenial. Untuk itu Anda perlu memahami bagaimana cara kebanyakan milenial bekerja. Perbedaan cara bekerja para milenial yang paling signifikan adalah dengan adanya teknologi. Tentunya hal ini yang menjadi pembeda milenial dengan generasi lainnya. Para milenial dapat memhami betul cara memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membantu perkembangan suatu bisnis.

Selain teknologi, sikap milenial dalam bekerja juga menjadi salah satu perbedaan. Para milenial lebih suka bekerja secara fleksibel. Memiliki jam kerja yang fleksibel, tidak ada dress code dalam bekerja sehari-hari, hingga desain kantor yang tidak hanya berisi meja, kursi dan komputer saja. Dengan adanya fleksibilitas ini, para milenial dapat mencapai target bekerja mereka sesuai dengan kemampuan mereka. Begitu juga dalam proses komunikasi, para milenial lebih menerapkan konsep low context culture karena hal tersebut dapat meningkatkan efektivitas dalam bekerja. Anda dapat menyesuaikan beberapa hal yang dapat diterapkan di perusahaan Anda agar memperbesar kemudahan dalam merekrut milenial.

2. Work harder atau work smarter?

Salah satu hal penting yang mungkin jarang direfleksikan setiap perusahaan adalah apakah yang dikerjakan selama ini sudah efektif? Untuk dapat merekrut milenial, Anda perlu membuat para milenial tertarik dengan perusahaan Anda salah satu caranya melalui proses bekerja di perusahaan Anda. Tentunya para milenial yang memiliki kemampuan lebih dalam penggunaan teknologi akan lebih merasa tertarik dengan perusahaan yang menerapkan sistem work smarter dibandingkan work harder dalam mencapai targetnya.

Anda dapat mencoba menganalisa perbedaan work harder dengan work smarter dengan mudah seperti apakah usaha yang Anda keluarkan memperoleh hasil yang lebih dari usaha Anda? Tentunya dengan work smarter Anda dapat membentuk strategi yang memberikan hasil yang lebih tanpa perlu Anda melakukan usaha. Dengan hal ini Anda dapat merekrut milenial dengan menonjolkan sistem kerja di perusahaan Anda yang sudah mengikuti perkembangan zaman.

3. Kesempatan memimpin

Beberapa perusahaan tidak memberikan kesempatan untuk para karyawan barunya untuk memimpin. Tentunya hal ini adalah hal yang wajar, namun dapat menjadi hal yang tidak wajar jika setelah memiliki pengalaman bekerja di perusahaan tersebut cukup lama karyawan tidak diberikan kesempatan untuk memimpin. Para milenial lebih tertarik jika diberikan kesempatan memimpin, walaupun tentunya perlu waktu untuk meyakinkan kemampuan para milenial untuk mempin. Anda dapat mencoba menerapkan sistem yang dapat memberikan kesempatan untuk semua orang dapat berpendapat dan memberikan ide. Dimulai dari hal ini proses merekrut milenial akan jadi lebih mudah, selain dari proses perekrutan yang jadi lebih mudah, para milenial tentunya akan memiliki ketertarikan lebih terhadap perusahaan Anda.

4. Benefit yang menarik perhatian milenial

Benefit yang diberikan perusahaan memang dapat menarik perhatian, baik untuk para milenial ataupun untuk generasi lainnya. Dalam merekrut milenial, Anda dapat menawarkan beberapa benefit yang dinilai cocok untuk para milenial seperti training dan self development. Training yang Anda tawarkan dapat berupa training internal yang dikhususkan untuk internal atau tiket gratis untuk mengikuti training yang diadakan training center lainnya. Selain dari training dan self developement, Anda dapat menawarkan benefit seperti vacation. Misalnya vacation ke luar negri pada akhir tahun bagi karyawan yang melampaui targetnya.

Jam kerja yang fleksibel juga dapat menjadi salah satu benefit yang cukup menarik hati para milenial. Dengan jam kerja yang fleksibel para milenial dapat bekerja jauh lebih efektif dibandingkan dengan jam kerja yang sudah dipatenkan. Jam kerja yang fleksibel juga dapat mengurangi tekanan bekerja, baik untuk para milenial maupun untuk generasi lainnya. Tentunya menerapkan jam kerja fleksibel dapat menjadi pertimbangan untuk mempermudah Anda merekrut milenial.

Merekrut milenial menajdi hal yang dianggap cukup sulit bagi beberapa perusahaan. Selain kecilnya kemungkinan untuk menjalankan hal yang dapat menarik perhatian milenial, hambatan yang dapat menjadi masalah dalam kesulitan merekrut milenial adalah tidak mau memanfaatkan teknolgi. Hal itu sebenarnya bisa saja membuat peminat jasa atau produk Anda jadi semakin sedikit, karena para milenial lebih dekat dengan teknologi. Untuk itu beberapa hal diatas dapat Anda coba terapkan untuk mempermudah merekrut milenial dengan membuat para milenial tertarik dengan perusahaan Anda.

Melalui program TalentHunt, Glints dapat membantu Anda dalam menemukan karyawan yang memiliki kemampuan dan range gaji yang sesuai dengan yang dicari oleh perusahaan Anda. Register di sini dan tim konsultan kami akan langsung menghubungkan Anda dengan kandidat potensial.