Ketahui 8 Hal Ini agar Invoice-mu Semakin Profesional
Membuat invoice merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga kelancaran bisnis atau pekerjaan. Hal ini terutama berlaku bagi freelancer yang aliran keuangannya cukup ditentukan oleh dokumen tersebut.
Bukan tanpa alasan invoice dianggap sebagai hal penting. Dokumen tersebut bisa dibilang sebagai bukti adanya kerja sama antara satu pihak dengan pihak lain.
Selain itu, melalui invoice kamu juga bisa segera mendapatkan bayaranmu dari klien.
Oleh karena itu, kamu tak boleh menganggap enteng mengenai pembuatan invoice. Terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar tidak merugikan salah satu pihak.
Bahkan, dokumen itu bisa menjadi catatan keuangan personalmu jika kamu membuat invoice dengan benar.
Untuk kamu yang belum mengetahui caranya, tenang saja. Pada artikel kali ini, Glints akan memberikanmu beberapa hal yang perlu kamu perhatikan kala harus membuat invoice.
Yuk, langsung saja simak penjelasannya!
Baca Juga: Kamu Freelancer? Ketahui 7 Hal mengenai Pentingnya Invoice di Sini
Isi Artikel
Yang Perlu Diperhatikan saat Membuat Invoice
Sebenarnya, membuat invoice tidaklah sulit. Setidaknya terdapat beberapa hal yang dimuat dalam lembaran tersebut.
Hal ini berlaku terutama untuk komponen-komponen yang ada di dalam invoice itu sendiri. Paling tidak, menurut Tutsplus, komponen-komponen ini harus ada dalam catatan tersebut.
1. Identitas penagih
Penagih disini adalah kamu atau perusahaanmu yang memberikan pelayanan kepada klien.
Bagian ini penting karena menjadi bukti legalitas serta memperjelas penerima mengenai mengapa invoice ini ditagihkan. Identitas ini bisa berupa logo, alamat, serta kontak.
2. Identitas klien
Jangan lupakan identitas klien yang akan kamu tagihkan. Hal ini juga untuk memperjelas kepada siapa invoice ini ditujukan.
Kamu tidak perlu mencantumkan logo klien, cukup dengan nama, alamat, dan kontak klien saja.
3. Nomor invoice
Selanjutnya, jangan lupa untuk mencantumkan nomor invoice. Hal ini berfungsi untuk menjadi pembeda antara invoice satu dengan lainnya.
Bahkan, kamu bisa menggunakan nomor ini untuk menagih ulang jika hakmu belum dibayarkan.
4. Tanggal invoice
Kemudian, kamu juga perlu mencantumkan tanggal invoice ini dibuat. Ini untuk menandakan bahwa invoice yang dikirimkan sesuai dengan selesainya penggunaan jasa.
5. Tanggal berakhir
Pada poin kelima, yang tak boleh kamu lupa untuk dicantumkan kala membuat invoice adalah tanggal berakhir.
Bagian ini bisa berarti waktu paling lambat klien harus membayarkan kewajibannya kepadamu.
Selain itu, ini juga bisa menjadi penegas jika adanya keterlambatan pembayaran.
6. Total biaya yang dimintakan
Tujuan dibuatkannya invoice salah satunya untuk menagihkan kewajiban klien yaitu pembayaran.
Oleh karena itu, kamu perlu mencantumkan total biaya yang kamu mintakan. Kamu perlu menulis dengan detail agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Jangan lupa cantumkan harga barang satuan atau rincian paket jasa yang diberikan agar biaya yang dibebankan jelas angkanya. Selain itu, jangan lupa sertakan pajaknya juga, ya!
7. Deskripsi barang atau jasa yang diberikan
Selain biaya, kamu juga perlu mencantumkan deskripsi barang atau jasa yang kamu berikan kepada klien.
Cantumkan dengan rinci agar klien dapat memahami dan mengecek ulang apakah invoice yang ditagihkan sesuai dengan apa yang diterima.
8. Ketentuan pembayaran
Poin terakhir yang harus kamu cantumkan saat membuat invoice adalah ketentuan pembayaran.
Ketentuan pembayaran sendiri terdiri dari metode pembayaran, kapan pembayaran harus diterima, rincian tentang keterlambatan pembayaran, diskon pembayaran awal, uang muka, dan sebagainya.
Baca Juga: 5 Tips untuk Menyeimbangkan Freelance dengan Bekerja Full Time
Membuat Invoice
Setelah mengetahui komponen yang harus dicantumkan dalam membuat invoice, selanjutnya kamu perlu tahu cara membuatnya.
Ada dua cara yang dapat kamu lakukan. Yaitu membuat invoice secara manual, dan menggunakan aplikasi.
1. Pembuatan invoice secara manual
Membuat invoice secara manual berarti membuatnya dari awal, seperti susunan, struktur, dan sebagainya. Kamu bisa membuatnya melalui Microsoft Excel atau Microsoft Word.
Dengan membuat secara manual, kamu bisa menyesuaikan dengan keinginan seperti penggunaan template, hingga proses penulisan.
Beruntung saat ini sudah banyak template yang tersedia sehingga kamu tak perlu repot membuatnya dari awal.
Namun, perlu diingat jika pembuatan dengan cara ini memiliki potensi untuk terjadi kesalahan.
2. Pembuatan invoice menggunakan aplikasi
Saat ini, sudah banyak aplikasi yang dapat kamu gunakan untuk membuat invoice. Selain lebih cepat, kamu juga dapat lebih mudah mengarsipkan seluruh invoice-mu.
Beberapa aplikasi yang dapat kamu gunakan seperti Xendit, Jurnal, atau Paper.id.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Daftar 6 Pekerjaan Freelance yang Paling Banyak Dicari!
Jadi, itulah penjelasan singkat dari Glints mengenai pembuatan invoice yang perlu kamu ketahui.
Dengan mengetahui ini, kamu dapat lebih terlihat profesional dan dapat menata kembali pencatatan keuanganmu.
Dapatkan juga beragam pengetahuan seputar keuangan di Glints Blog. Kamu bisa temukan informasi tentang investasi, finansial, gaji, dan lain sebagainya.
Yuk, temukan selengkapnya di sini!