Melamar Kerja Lewat Orang Dalam: Etika dan Pro Kontra

Diperbarui 17 Feb 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Konon, melamar kerja lewat orang dalam jauh lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan kerja dibandingkan mengikuti proses seleksi. Sayangnya, hal ini memiliki konotasi negatif dan erat dihubungkan dengan nepotisme.

    Akan tetapi, berbagai career coach dan ahli HR menyarankan kamu memiliki koneksi yang baik untuk mendapatkan pekerjaan impianmu.

    Dilansir dari Indeed, koneksi tidak hanya membantumu untuk mendapatkan kerja. Koneksi juga dapat membantu perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dengan kemampuan terbaik.

    Menggunakan koneksi untuk mendapatkan wawancara kerja berarti kamu akan memasuki proses perekrutan dengan hubungan dan tingkat kepercayaan yang baik dengan perusahaan.

    Lalu, bagaimana etika melamar kerja melalui orang dalam ini? Berikut hal-hal yang perlu kamu ketahui jika ingin melamar kerja lewat orang dalam.

    Baca Juga: Kamu Fresh Graduate? Coba Cara Ini untuk Membangun Networking-mu

    Etika Melamar Kerja Lewat Orang Dalam

     1. Pahami koneksimu

    Melamar kerja lewat orang dalam akan lebih mudah jika kamu telah mengenal secara personal dengan koneksimu.

    Menurut The Undercover Recruiter hal yang terpenting dalam koneksi adalah seberapa baik kamu terhubung dengan koneksi tersebut. Semakin erat dan personal ikatan antara kamu dan setiap koneksi, semakin berharga.

    Jadi, mengumpulkan kartu nama dan kontak berbagai orang yang kamu kenal dalam pekerjaanmu saja tidaklah cukup. Kamu harus menjalin hubungan yang cukup dekat sehingga dapat membangun koneksi yang kuat.

    Dengan begitu, ketika kamu melamar kerja, mereka bisa memberikan impresi yang baik di dalam rekomendasi.

    2. Hargai koneksimu

    Memiliki banyak koneksi secara profesional bukan berarti kamu bisa bebas memanfaatkan mereka untuk kepentinganmu.

    Kamu harus memahami batasan-batasan profesional dalam membangun networking kerja.

    Sebisa mungkin, hindarilah membicarakan masalah-masalah yang bersifat personal dengan kolegamu. Hargai batasan-batasan personal sehingga kamu tidak terlihat seperti pribadi yang suka ikut campur.

    3. Give and take

    Istilah give and take tidak hanya berlaku dalam hubungan asmara. Istilah ini dapat diterapkan pada hampir setiap bentuk hubungan, termasuk hubungan profesional.

    Pahami apa yang diinginkan kolega darimu, bukan hanya apa yang kamu inginkan dari koneksi tersebut. Idealnya, koneksi terjalin agar dapat saling mendukung dan membantu secara profesional

    Jadi, jangan segan untuk membantu kolegamu ketika diminta.

    Jika kamu memberikan bantuan yang bermakna bagi kolegamu, mereka tidak akan melupakannya. Hal itu juga akan memberikan kesan baik yang tidak terlupakan.

    Hal ini membuat mereka tidak akan sungkan untuk menawarkan bantuan ketika kamu membutuhkannya, termasuk ketika kamu harus melamar kerja lewat mereka sebagai orang dalam.

    4. Ketahui apa yang kamu inginkan ketika melamar kerja lewat orang dalam

    Sebelum menghubungi kolega untuk melamar kerja, ketahui apa yang kamu inginkan dari mereka. Jenis pekerjaan seperti apa yang kamu cari? Lingkungan kerja seperti apa yang kamu cari?

    Setelah kamu menjelaskan hal-hal ini, hubungilah kolega yang menurut kamu paling mungkin dapat membantu berdasarkan preferensi.

    Akan jauh lebih mudah untuk mengomunikasikan kepada mereka apa yang kamu inginkan, setelah kamu memahami preferensimu.

    Kamu juga bisa menanyakan berbagai hal yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.

    Jadi, buatlah daftar kemampuan dan keinginanmu. Dari sana, kamu bisa menentukan bentuk karier dan lingkungan kerja mana yang cocok denganmu.

    Baca Juga: 6 Tips Membangun Networking untuk Para Freelancer

    5. Tampilkan kesan yang baik

    Tanpa kesan yang baik, kamu tidak akan memiliki koneksi yang baik.

    Kesan dan sikap yang baik tidak hanya penting ketika kamu bertemu dengan kolega saja. Hal itu juga penting ketika kamu menghadapi wawancara kerja di tempat yang direkomendasikan oleh kolegamu.

    Perhatikan penampilanmu ketika mengikuti wawancara kerja. Ingatlah bahwa ketika kamu melamar kerja lewat orang dalam yang kamu pertaruhkan tidak hanya nama baikmu, tetapi juga nama baik kolegamu.

    Pastikan kamu tetap memberikan kesan yang baik selama proses seleksi kerja meskipun kamu telah direkomendasikan oleh kolegamu.

    Pro dan Kontra Melamar Kerja Lewat Orang Dalam

    Pro kontra saat melamar pekerjaan lewat orang dalam sudah bukan hal aneh lagi. Makanya, ketahui beberapa hal berikut untuk mempersiapkan diri:

    Pro

    1. Lebih cepat mendapatkan pekerjaan

    Mencari pekerjaan saat ini bukanlah hal yang mudah. Saat kamu berkesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dari koneksimu, tentu hal tersebut akan lebih menguntungkan.

    Kamu bisa mengurangi durasi pencarian kerja dan fokus pada posisi yang ditawarkan padamu.

    2. Bisa menambah pengalaman

    Walaupun terkesan lebih mudah karena dibantu oleh orang dalam, tapi dalam melamar kerja tetap ada proses rekrutmen yang dilalui.

    Proses tersebut mungkin akan berbeda dari rekrutmen yang lain dan bisa kamu jadikan sebagai pengalaman.

    Saat akhirnya mendapatkan pekerjaan tersebut, kamu akan mendapatkan pengalaman sekaligus ilmu baru.

    3. Mudah beradaptasi

    Saat melamar pekerjaan lewat orang dalam, kamu tentunya sudah mengenal beberapa orang di kantor atau perusahaan tersebut.

    Ini akan memudahkan kamu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.

    Walaupun rawan label negatif, jika kamu menerapkan etika-etika yang dijelaskan sebelumnya, akan lebih mudah untuk adaptasi dan lebih menikmati pekerjaanmu.

    Kontra

    1. Adanya bias rekomendasi

    Dikutip dari Career Arc, melamar pekerjaan lewat orang dalam bisa menimbulkan adanya bias rekomendasi.

    Misalnya, temanmu punya agensi digital marketing. Saat kamu melamar kerja di agensi tersebut, bisa terjadi bias rekomendasi.

    Contohnya kamu hanya melamar pekerjaan di sana agar bisa kerja dengan temanmu, tapi tanpa pengalaman yang sesuai kebutuhan.

    Hasilnya tentu tidak akan baik, bisa saja kamu kehilangan profesionalitas selama bekerja dan menyulitkan orang-orang yang bersinggungan langsung dengan posisimu.

    2. Terlibat dalam politik perusahaan

    Tujuan awal untuk mendapat pekerjaan secara cepat bisa berbalik dan berdampak negatif juga kepada kamu.

    Perusahaan erat kaitannya dengan politik antar karyawan atau atasan. Jika kamu melamar pekerjaan melalui orang dalam, tentu hal ini akan menjadi bahan pembicaraan.

    Jika tidak bisa bersikap tegas dan membuktikan diri, kamu akan secara tidak langsung terseret dengan politik perusahaan dan tentunya memiliki dampak buruk pada kariermu.

    Baca Juga: Sedang Internship? Yuk Pelajari Cara Membangun Networking-mu!

    Melamar kerja lewat orang dalam memang terdengar negatif. Akan tetapi, hal ini bukan berarti kamu tidak bisa memanfaatkan koneksimu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu.

    Faktanya, banyak orang yang mendapatkan pekerjaan impiannya berkat koneksi yang diiringi oleh kemampuan yang mumpuni.

    Jadi jangan khawatir, melamar kerja lewat koneksi pribadi tidak selalu bermakna nepotisme selama kamu bisa membuktikan kemampuanmu.

    Melamar kerja lewat orang dalam juga membutuhkan kemampuan membangun networking yang baik.

    Nah, jika kamu masih dalam fase awal karier dan ingin mulai membangun jaringan relasimu sendiri. Yuk, simak tips networking yang sudah Glints siapkan!

    Mulai dari bangun personal branding hingga tips mengikuti acara networking, semuanya Glints kupas tuntas. Yuk, baca sekarang juga.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.6 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait