Margin of Safety, Prinsip Penting yang Harus Dipahami Sebelum Mulai Berinvestasi

Tayang 14 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ada begitu banyak prinsip yang digunakan sebagai panduan untuk berinvestasi. Salah satu prinsip yang paling terkenal adalah margin of safety.

    Istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penggemar investasi. Selain itu, bagi seseorang yang berkecimpung di dunia ekonomi, tentunya istilah ini juga sudah biasa didengar.

    Sebenarnya margin of safety adalah konsep dalam dunia investasi yang sudah ada dikenal sejak lama. Meski begitu, keberadaan hal yang satu ini rupanya masih tetap relevan hingga saat ini, lho.

    Banyak investor sukses yang masih memegang konsep ini demi mendapatkan banyak keuntungan.

    Lantas, mengapa konsep ini masih dibicarakan hingga saat ini? Jika penasaran, simak terus penjelasannya di bawah ini, ya.

    Baca Juga: Ingin Investasi? Pelajari 13 Istilah Berikut Beserta Pengertiannya!

    Memahami Margin of Safety

    margin of safety

    © Freepik.com

    Margin of safety adalah prinsip investasi di mana investor hanya membeli sekuritas ketiga harga pasarnya jauh di bawah nilai intrinsiknya, menurut Investopedia.

    Sebenarnya prinsip yang satu ini dipopulerkan oleh seorang investor Amerika kelahiran Inggris yang bernama Benjamin Graham dan para pengikutnya seperti Warren Buffet.

    Namun, istilah yang satu ini secara khusus diambil dari buku karangan Benjamin Graham dan David Dodd yang berjudul The Security Analysis.

    Dalam buku yang dirilis pada tahun 1934 tersebut dijelaskan bahwa margin of safety adalah perbedaan antara nilai intrinsik yang dimiliki saham dengan harga yang beredar pada saat ini.

    Prinsip yang diperkenalkan oleh Benjamin Graham tersebut sebenarnya berasal dari konsep yang sederhana.

    Contohnya, saat ingin berinvestasi saham dan terdapat saham yang dijual dengan harga Rp5.000 per lembar. Namun, sebenarnya nilai intrinsik saham tersebut diprediksi bisa meningkat hingga Rp10.000 di masa depan.

    Saat membeli saham tersebut maka kita akan mendapatkan margin of safety sebesar 50%. Semakin besar jumlahnya maka semakin kecil pula risiko yang bisa kita dapat.

    Menurut CFI ada dua jenis ruang lingkup dari hal yang satu ini, yaitu:

    Investasi

    Dalam ruang lingkup investasi, margin of safety adalah selisih nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasar yang berlaku. Nilai intrinsik ini merupakan nilai sebenarnya dari aset perusahaan.

    Saat diterapkan dalam investasi hal yang satu ini dihitung dengan asumsi. Itu berarti investor membeli sekuritas saat harga pasar secara material ada di bawah nilai intrinsik yang diperkirakan.

    Dalam menentukan nilai intrinsik suatu saham sekuritas sangatlah subjektif karena setiap investor memiliki cara yang berbeda dalam menghitungnya.

    Budgeting

    Jika dilihat dalam ruang lingkup akuntansi, istilah ini berkaitan dengan budgeting atau penganggaran.

    Jadi dalam hal ini margin of safety adalah perbedaan antara perkiraan hasil penjualan dengan tingkat penurunan penjualan.

    Presentase jumlahnya yang rendah dapat menyebabkan bisnis mengurangi banyak biaya. Sementara presentase yang tinggi dapat membuat perusahaan yakin bahwa mereka terlindungi dari ketidakpastian nilai penjualan.

    Baca Juga: 6 Pertimbangan dalam Memilih Perusahaan Sekuritas

    Cara Meningkatkannya

    margin of safety adalah

    © Freepik.com

    Margin of safety dalam ruang lingkup akuntansi bisa ditingkatkan dengan beberapa cara. Berikut ini penjelasan yang dilansir dari Business Jargons, antara lain:

    Meningkatkan kontribusi per unit

    Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan margin of safety  ini adalah dengan menambah kontribusi per unit dengan cara menaikkan harga jual.

    Namun, perlu diperhatikan juga bahwa biaya produksi per unit produk juga harus dikurangi agar  tidak keuntungan yang didapat bisa lebih besar.

    Menurunkan nilai break-even atau titik impas

    Break-even atau titik impas adalah suatu keadaan saat perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian.

    Dengan menurunkan nilai titik impas, maka margin of safety perusahaan bisa ditingkatkan sehingga tetap memberikan keuntungan.

    Meningkatkan volume penjualan

    Cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan volume penjualan. Saat perusahaan mampu menjual lebih banyak produk, tentunya perusahaan bisa terhindar dari kerugian.

    Baik dalam melakukan investasi atau dalam ruang lingkup akuntansi, margin of safety sangat diperlukan agar bisa terhindarkan dari kerugian.

    Misalnya perusahaan yang memiliki margin of safety yang tinggi, tentunya tidak akan terpengaruh dan merugi saat penjualan menurun.

    Begitu juga saat berinvestasi dengan memiliki margin of safety yang tinggi, maka kemungkinan besar akan mendapatkan untung dalam investasi jadi lebih tinggi.

    Baca Juga: Coba 6 Aplikasi Saham Ini untuk Kamu yang Pemula

    Itulah mengapa margin of safety penting untuk dipahami sebelum melakukan investasi. Jangan sampai mau merugi, tapi jangan lupa juga untuk lebih jeli dalam menentukan investasinya.

    Selain informasi di atas, kamu pun bisa berbagi dan bertanya soal dunia investasi di Glints.

    Kamu bisa berdiskusi dengan para pegiat bidang investasi pemula, dan bahkan yang sudah berpengalaman di Glints Komunitas.

    Yuk, jangan ragu untuk berbagi dan bertanya soal apapun!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait