Penting di Zaman Sekarang, Apa Itu Learn, Unlearn, dan Relearn?

Tayang 28 Des 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    “Orang yang buta huruf di abad ke-21 bukan mereka yang tak bisa membaca dan menulis. Mereka adalah orang yang tak bisa mempraktikkan learn, unlearn, dan relearn.”

    Ini merupakan pernyataan dari Alvin Toffler, seorang penulis dan filsuf, yang dikutip oleh Forbes.

    Sebenarnya, apa itu learn, unlearn, dan relearn? Mengapa ia begitu penting di zaman sekarang?

    Glints akan mengupas tuntas semuanya dalam artikel ini. Simak, ya!

    Mengenal Learn, Unlearn, dan Relearn

    apa itu learn unlearn relearn

    © Freepik.com

    Sejatinya, learn, unlearn, dan relearn adalah sebuah konsep atau proses belajar. Konsep ini hadir sebagai tuntutan perkembangan zaman.

    Dengan teknologi yang terus berkembang, perubahan tentu tak bisa dihindari. Ini membuatmu harus selalu belajar hal yang baru.

    Selain karena perkembangan teknologi, konsep ini juga bisa digunakan saat apa yang kamu ketahui ternyata kurang benar. Akhirnya, kamu perlu belajar hal lain yang lebih tepat.

    Untuk memahami konsep ini lebih dalam, kita bahas tahap di dalamnya satu per satu, yuk! Pembahasan ini dirangkum dari Bangkok Post.

    1. Learn

    Pertama-tama, ada learn. Seperti namanya, dalam tahap ini, kamu akan belajar hal yang benar-benar baru.

    Proses ini berlangsung selama terus-menerus. Ia dimulai saat kamu baru lahir, dan baru berakhir saat kamu tiada nanti.

    2. Unlearn

    Nah, dalam proses learn, unlearn, dan relearn, tahap kedua menuntutmu “melupakan” apa yang sudah kamu pelajari.

    Proses ini harus terjadi karena apa yang kamu tahu ternyata kurang tepat atau tak lagi relevan. 

    Meski begitu, kamu tak harus benar-benar melupakan semuanya, kok. Agar kamu lebih paham maksudnya, Glints akan memberikan contoh.

    Misalnya, selama ini, kamu berpikir bahwa satu-satunya cara untuk bekerja adalah ke kantor. Padahal, konsep kerja ini hanyalah salah satunya saja.

    Kamu tak benar-benar melupakan “kerja itu ke kantor”, namun membuka perspektif bahwa itu bukanlah pilihan tunggal. Ada cara lain untuk bekerja, yakni dari jarak jauh.

    3. Relearn

    Selanjutnya, ada relearn. Nah, dalam tahap terakhir proses learn, unlearn, dan relearn ini, kamu benar-benar menerima fakta baru. Ingat, proses membuka perspektif sudah kamu lewati dalam unlearn.

    Kita kembali ke contoh tempat kerja. Saat kamu benar-benar tahu alternatif kerja selain ke kantor, saat itu pula kamu menjalani relearning.

    Baca Juga: 5 Skill Penting Jika Ingin Punya Karier Cemerlang di Perusahaan Multinasional

    Perlu diingat, ketiga tahap ini bisa dilewati kalau kamu mau terbuka atas hal baru. Kemauan belajar ini adalah salah satu kunci kesuksesan, lho.

    Nah, kalau kamu sudah siap menerima konsep dan ilmu baru, segera cari semua itu, yuk! Tentu saja, kamu bisa belajar di mana pun dan dari siapa pun.

    Akan tetapi, agar ilmu dan skill yang kamu terima berkualitas, kamu wajib memilih-milih tempat belajar. Tak perlu bingung, ikut saja Glints ExpertClass.

    Sumber ilmu di sana adalah para ahli dan pakar. Materi yang akan kamu pelajari juga soal ragam industri kerja yang bisa langsung dipraktikkan.

    Selain itu, ada juga kelas pengembangan diri, karier, dan pengaturan keuangan, lho. Terlebih lagi, ada pilihan subscription plan agar proses learn, unlearn, dan relearn-mu tetap terjangkau.

    Pelajari tentang subscription plan Glints ExpertClass dengan klik gambar di bawah ini:

    GEC subscription plan

    Baca Juga: Ingin Mencoba Karier Baru? Pahami Transferable Skill Dulu, Yuk!

    Tips Menerapkan Learn, Unlearn, dan Relearn

    tips learn unlearn relearn

    © Pexels.com

    Untuk memudahkanmu menjalani proses ini, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan. Dirangkum dari Fast Company, tips itu di antaranya:

    1. Berpikir terbuka

    Ingat, konsep ini menuntutmu belajar hal yang berbeda. Tanpa kemauan menerima hal baru, bagaimana kamu bisa melakukannya?

    Oleh karena itu, berpikir terbuka adalah syarat mutlak jika kamu ingin menerapkan konsep ini. 

    Saat cara yang kamu tahu ternyata bukan satu-satunya jalan, apakah kamu mau menerimanya?

    2. Cari perspektif orang lain

    Kamu tentu melakukan sesuatu karena tahu bahwa itu benar. Padahal, bisa jadi, cara atau pola pikir tersebut kurang tepat.

    Dengan alasan ini, dalam proses learn, unlearn, dan relearn, kamu bisa melibatkan orang lain.

    Pihak ketiga itu bisa jadi tahu lebih banyak darimu. Kamu pun bisa membuka perspektif dan belajar dari mereka.

    Baca Juga: Self Leadership, Skill Dasar Kepemimpinan yang Perlu Dimiliki Setiap Pekerja

    Itulah penjelasan soal konsep learn, unlearn, dan relearn. Jangan lupa, lakukan proses ini dalam kehidupan sehari-harimu, ya! Dengan begitu, diri dan kariermu bisa terus berkembang.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 30

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait