Pilih Gaya Belajar yang Cocok untukmu agar Karier Lebih Maju!

Diperbarui 03 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Pada dasarnya, tidak ada gaya belajar yang sempurna atau hanya itu-itu saja. Setiap orang tentu memiliki caranya masing-masing.

    Ada yang hanya bisa belajar dengan membaca saja, ada juga yang bisanya kalau digabungkan dengan mendengarkan penjelasan. 

    Tanpa disadari, cara belajar kita ternyata dapat memberi pengaruh pada perkembangan karier.

    Lalu, seperti apa pengaruh tersebut? Simak ulasan Glints berikut.

    Kaitan Gaya Belajar dengan Karier

    Mengutip Indeed, gaya belajar ternyata dapat berpengaruh terhadap kehidupan berkariermu. Mengapa? 

    Apa pun pekerjaannya, setinggi apa pun jabatannya, tentu akan selalu ada hal baru yang harus dipelajari, skill yang harus dipertajam, dan masih banyak lagi. 

    Dengan mengetahui cara belajar yang paling cocok untukmu, kamu jadi bisa mengoptimalkannya ketika harus mempelajari hal baru.

    Informasi baru masuk dengan efektif, produktivitas kerja pun jadi tetap terjaga. 

    Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas Kerja Kamu dengan 7 App Ini!

    Tak hanya itu, kamu mungkin juga bisa memberi tahu kepada atasan atau siaap pun yang bertanggung jawab atas perkembanganmu di kantor.

    Dengan begitu, mereka mungkin bisa lebih menyesuaikan cara penyampaian materi kepada karyawannya. 

    Macam-Macam Gaya Belajar

    Mengutip dari MindTools, Walter Burke Barbe, seorang psikolog bersama rekan-rekannya mengusulkan gaya belajar VAK. Visual, auditory, dan kinestetik.

    Menurutnya, kalau digabungkan, ketiga cara belajar ini akan menjadi sangat efektif. 

    Berikut adalah penjelasannya dan ditambah satu kategori cara belajar, yaitu intuitif.

    1. Visual

    © Freepik.com

    Pertama adalah visual. Orang-orang yang memiliki kekuatan di aspek ini biasa juga disebut sebagai spatial learner.

    Pembelajaran mereka akan lebih optimal kalau ada visualnya, baik itu dari gambar di papan tulis, diagram, atau grafis lainnya.

    Intinya, visual learner akan lebih fokus pada visual terlebih dahulu sebelum mengolah teksnya. 

    Kalau kamu seorang visual learner, coba tuliskan atau gambarkan informasi yang sedang didapatkan. 

    Misalnya, ada suatu saat di mana meeting hanya verbal saja. Biasakan untuk langsung mencatat atau menggambarnya, ya. 

    Dengan begitu, informasi yang disampaikan di meeting tersebut akan lebih tertanam di kepala.

    Baca Juga: 10 Soft Skill yang Perlu Dimiliki oleh Semua Profesional Muda

    2. Auditory

    macam-macam gaya belajar

    © Freepik.com

    Auditory adalah gaya belajar yang berfokus pada suara (baik itu mendengar maupun berbicara).

    Orang-orang yang memiliki kekuatan di sini biasanya paling bisa mempelajari hal baru dari presentasi atau pembelajaran langsung. 

    Untuk mengingat lebih baik, auditory learner biasanya akan mengulang kembali apa yang telah didengar sebelumnya.

    Kalau mau mengoptimalkan proses pembelajaran, kamu bisa coba merekam apa pun itu yang ingin dipelajari lebih baik.

    Ada meeting dengan klien dan takut ada poin yang tertinggal kalau hanya mencatat? Tenang saja, kamu bisa merekamnya untuk berjaga-jaga.

    3. Kinestetik

    macam-macam gaya belajar

    © Freepik.com

    Untuk orang-orang yang memiliki gaya belajar kinestetik, artinya adalah kamu harus ikut campur langsung.

    Maksudnya begini, ada orang yang sedang menjelaskan tentang hukum gravitasi. Alih-alih menjelaskan, kamu ingin langsung mempraktikkannya saja.

    Kalau tidak memungkinkan untuk belajar menggunakan cara ini secara langsung, coba gabungkan dengan cara sebelumnya, yaitu auditory.

    Rekam saat orang menjelaskan, lalu ketika sendiri atau di tempat yang lebih memungkinkan, kamu ulangi dan langsung praktikkan.

    Baca Juga: 5 Kemampuan Soft Skill dan Teknis yang Akan Mengesankan HRD

    4. Intuitif

    © Pexels.com

    Terakhir adalah intuitif. Mengutip Resume.com, orang dengan gaya belajar yang satu ini biasanya menggunakan insting mereka untuk menggabungkan semua informasi yang sudah dipelajari. 

    Intinya, mereka berusaha “melogiskan” semua hal yang lewat di kepala agar tertanam dengan baik.

    Para pelajar intuitif bisa berlatih dengan cara mempertanyakan dasar dari sebuah teori dan tidak gampang setuju terhadap segala sesuatu.

    Tak hanya melancarkan proses pembelajaran, secara otomatis kamu juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis

    Nah, kemampuan tersebut akan sangat berguna untuk kariermu ke depannya.

    Mungkin kamu terbiasa menggunakan satu gaya belajar, mungkin juga menggabungkan semuanya.

    Intinya, cari gaya yang paling pas untukmu, agar proses pembelajaran dapat jadi lebih efektif dan kariermu pun terdampak dengan baik. 

    Kalau ingin mendapatkan informasi lain yang dapat bermanfaat untuk perkembangan karier, kamu bisa coba berlangganan newsletter blog dari Glints.

    Hanya perlu mendaftarkan email saja, informasi dan tips menarik akan dikirimkan langsung ke kotak masukmu setiap minggunya.

    Tertarik? Daftarkan emailmu sekarang juga, jangan sampai ketinggalan informasi yang dapat mendongkrak kariermu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait