Bisa Ancam Kelangsungan Perusahaan, Apa Itu PR Crisis?

Diperbarui 12 Jan 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu mendengar suatu brand diboikot karena melakukan kesalahan? Nah, di dunia hubungan masyarakat, nama masalah ini adalah krisis PR alias PR crisis.

    Bagaimana perusahaan harus menyikapi masalah ini? Apa saja hal-hal yang bisa mereka lakukan jika mengalaminya?

    Jawabannya ada di bawah ini. Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu Krisis PR?

    apa itu krisis pr

    © Twgreatdaily.com

    Kita mulai pembahasan dari definisi. Kata Pushkin PR, PR crisis adalah:

    • apa pun yang bisa menodai reputasi perusahaan
    • apa pun yang bisa menghilangkan kepercayaan atas perusahaan
    • risiko atas kesehatan, keamanan, atau ancaman lain dari klien, pekerja, atau stakeholder perusahaan

    Tentu saja, tak semua isu harus disebut sebuah krisis. Kata Talkwalker, sebelum panik, pastikan dulu hal ini:

    • Apakah masalah ini memengaruhi alur kerja perusahaan?
    • Apakah masalah ini membuat petinggi perusahaan kebingungan?
    • Apakah pekerja lainnya merasa terganggu?
    • Apakah reputasi brand bisa rusak karena masalah ini?

    Sebuah masalah baru disebut PR crisis jika memenuhi semuanya. Kita ambil contoh, komentar kebencian di media sosial.

    Misalnya, ada review negatif atau post media sosial berupa ejekan. Memang, ini adalah sebuah gangguan. Akan tetapi, ia belum tentu sebuah krisis.

    Jika komentar negatif tadi terus membesar, bahkan mengancam nama merek, barulah kamu bisa menyebutnya krisis.

    Jadi, hindari kepanikan saat terjadi masalah, ya! Pastikan dulu besar dari isu tersebut. Jika sudah, barulah tanggapi sesuai dengan porsinya.

    Baca Juga: 8 Social Listening Tools Berikut Dapat Membuat Brand-Mu Lebih Unggul

    Dampak Krisis PR bagi Perusahaan

    dampak pr crisis bagi perusahaan

    © Prmission.com

    Kamu telah memahami definisi dari istilah ini. Lantas, jika krisis benar-benar terjadi, apa dampaknya bagi perusahaan?

    Kata Inc, krisis inis bisa menurunkan atau memperlambat penjualan, menodai brand selama bertahun-tahun, hingga membuat perusahaan bangkrut.

    Itulah mengapa, PR crisis adalah isu yang tak bisa kamu sepelekan. Sebab, dampaknya sangatlah besar.

    Bagaimana Jika Krisis PR Terjadi?

    jika krisis pr terjadi

    © Americamagazine.com

    Konon, kamu tak boleh menunda-nunda pekerjaan. Dunia PR crisis juga mengindahkan semboyan ini, lho.

    Sebaiknya, kamu menyiapkan diri sebelum sebuah masalah benar-benar terjadi. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah melaluinya.

    Kata Digital Marketing World Forum, ada dua hal yang perlu kamu siapkan. Setelah itu, jika isu benar terjadi, ada tiga pekerjaan yang wajib dilakukan.

    Poin-poin dalam PR crisis itu adalah:

    1. Bentuk tim krisis

    Pertama-tama, bentuklah tim komunikasi krisis. Isi tim itu dengan orang-orang yang beragam, ya!

    Dengan begitu, gagasan-gagasan mereka akan bermacam-macam. Semua itu sempurna di ambang krisis yang penuh ketidakpastian.

    Setelah itu, jangan lupa, buat rencana komunikasi. Masukkan panduan menanggapi krisis PR di sana. 

    Ini akan menjaga tim dari kebingungan di kala masalah benar-benar melanda.

    Baca Juga: 8 Social Listening Tools Berikut Dapat Membuat Brand-Mu Lebih Unggul

    2. Jaga brand reputation

    Seperti yang sudah disebutkan tadi, tak semua orang mencintai merekmu. Pasti ada saja satu-dua orang yang melemparkan hal negatif tentangmu.

    Nah, agar pendapat negatif ini tetap terkontrol, terus lakukan reputation management. Kamu bisa memantau media sosial, pers, situs review, influencer, kompetitor, dan lain-lain.

    3. Katakan sejujurnya

    Ternyata, krisis benar-benar terjadi? Apabila demikian, banyak orang yang akan meminta klarifikasi dan penjelasan.

    Dalam kejadian PR crisis, sikap yang wajib kamu ambil adalah tetap tenang. Ingat, kamu sudah punya rencana komunikasi.

    Terus ikuti panduan itu. Jangan lupa, katakanlah sejujurnya. Salah itu biasa, jangan malu untuk meminta maaf.

    Hindari sikap sibuk menyalahkan pihak lain, atau malah tak mau mengakui adanya isu tertentu. Itu malah bisa jadi bumerang di tengah masalah.

    4. Kirim pesan yang faktual, informatif, dan jelas

    Jika krisis PR terjadi, kamu bisa mengirimkan pesan-pesan ke publik berupa:

    • apa yang terjadi
    • apa yang akan (atau sedang) kamu lakukan untuk menyelesaikannya
    • apa yang kamu rencanakan di masa depan

    Kemas semuanya dengan jelas dan informatif. Semakin cepat kamu meminta maaf dan menjelaskan, semakin besar kemungkinan brand-mu dimaafkan.

    5. Belajar dari krisis PR itu

    Tentu saja, jika terjadi krisis, ada masalah yang memicunya. Pelajari semua itu agar masalah tak terulang kembali di masa depan.

    Selain itu, ingat, tak ada hal yang sempurna di dunia ini. Tanggapanmu atas PR crisis adalah salah satunya.

    Evaluasi proses tanggapanmu atas masalah. Siapa tahu, ada yang bisa diperbaiki dan diterapkan di hari esok.

    Baca Juga: 4 Perbedaan Social Media Listening dan Social Media Monitoring

    Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Hal ini juga berlaku di dunia krisis PR. Oleh karena itu, kamu wajib menjaga reputasi perusahaan.

    Lantas, bagaimana trik mengontrol citra brand itu? Kamu bisa membaca semuanya di newsletter blog Glints.

    Di sana, ada juga kabar terbaru dan terpercaya soal dunia kerja, lho. Kapan lagi kamu bisa mendapat informasi selengkap ini?

    Jangan tunda-tunda lagi, ya! Segera langganan gratis sekarang.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait