Kredit Macet: Apa Itu, Dampak, Tips Menghindari, Cara Mengatasi

Diperbarui 31 Jul 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Kredit macet menjadi salah satu masalah yang dihadapi para debitur atau nasabah yang mengajukan sistem kredit untuk melakukan transaksi jual beli.

    Seperti yang kita tahu, pembayaran dengan menggunakan kredit menjadi salah satu pembayaran yang sangat familier di tengah-tengah masyarakat.

    Akan tetapi, dalam pemakaiannya terkadang orang-orang masih kelewat batas sehingga mengakibatkan terjadinya kredit macet.

    Lalu, sebenarnya apa pengertian dari istilah itu? Dampak apa yang akan dirasakan oleh nasabah jika mengalami hal tersebut?

    Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan mengupasnya untukmu secara lengkap. Yuk, simak!

    Apa Itu Kredit Macet?

    Dilansir dari Investopedia, kredit macet adalah keadaan di mana nasabah, baik individu maupun perusahaan, tidak mampu membayar kredit pada tepat waktu.

    Pada umumnya, kredit masuk ke dalam kategori macet jika debitur menunggak pembayaran lebih dari 180 hari.

    Cicilan yang tidak dibayar tepat waktu akan menjadi bencana bagi debitur selaku orang yang mengajukan kredit.

    Bagaimana tidak, bank yang bersangkutan tentu akan terus menagih siapa saja debitur yang tidak melakukan pembayaran kredit tepat pada waktunya.

    Jika sudah seperti ini, dipastikan mereka akan mengalami kesulitan untuk mengajukan pinjaman kepada berbagai bank ke depannya.

    Sebab, mereka memiliki riwayat pembayaran kredit yang buruk.

    Keadaan ini tidak hanya merugikan dari pihak debiturnya sendiri, melainkan juga dari pihak bank.

    Apabila debitur yang mengalami kredit macet berjumlah banyak, non-performing loan (NPL) bank akan mengalami angka yang tinggi.

    NPL adalah salah satu indikator kesehatan aset suatu bank. Jika terlalu tinggi, hal tersebut akan mengancam keberlangsungan bank ke depannya.

    Oleh karena itu, pihak bank berusaha untuk menekan nilai NPL agar tidak tinggi dengan cara mengurangi terjadinya kredit macet.

    Baca Juga: Untuk Pemilik Kartu Kredit, Ketahui Arti CVV dan CVC serta Kegunaannya!

    Dampak Kredit Macet bagi Nasabah

    Nah, setelah mengetahui pengertian dari kredit macet, kira-kira apa saja dampak yang akan diterima oleh debitur jika mengalami keadaan tersebut?

    1. Sulit mendapatkan pinjaman

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, debitur yang mengalami kredit macet akan kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank.

    Sebab, pihak bank akan selalu mengecek riwayat nasabah saat hendak mengajukan pinjaman.

    Jika dalam riwayat nasabah sempat telat dalam membayar kredit, pihak bank tentu akan ragu untuk meminjamkan kepadanya.

    2. Bunga yang lebih tinggi

    Seperti dilansir dari The Balance, kredit macet juga mengakibatkan nasabah akan mendapatkan suku bunga dengan nilai yang tinggi saat kembali mengajukan kredit.

    Sebaliknya, jika kamu memiliki riwayat kredit yang bagus, suku bunga yang harus kamu bayarkan justru bernilai rendah.

    3. Kesulitan mengajukan KPR

    Selain sulit mendapatkan pinjaman, debitur yang memiliki riwayat kredit yang buruk juga sulit saat hendak mengajukan KPR.

    Debitur tidak akan lolos BI checking jika pernah memiliki catatan kredit yang kurang baik saat mengajukan KPR.

    Baca Juga: 8 Cara Mengajukan KPR di Bank untuk Beli Rumah Impian

    Tips Menghindari Kredit Macet

    Kita tahu bahwa memiliki catatan kredit yang buruk akan mempersulit diri sendiri saat hendak mengajukan pinjaman atau bahkan KPR ke depannya.

    Lalu, kira-kira bagaimana ya caranya agar dapat menghindari kredit macet?

    1. Hindari pembelian yang bersifat konsumtif

    Sebisa mungkin, saat mengajukan pinjaman kredit, hindari sifat konsumtif dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

    Jika hanya memenuhi gaya hidup saja, dipastikan tagihan kreditmu akan semakin menumpuk. 

    Hal tersebut tentu tidak sehat bagi kondisi keuanganmu. Terlebih, jika masih ada utang kepada orang lain.

    Oleh karena itu, ada baiknya kamu memakai pinjaman kredit untuk hal-hal bermanfaat, seperti mengajukan KPR agar bisa mendapatkan hunian idaman.

    2. Bayar tepat waktu

    Kebanyakan orang suka menunda-nunda pembayaran kredit sehingga uang mereka malah dipakai untuk hal-hal lain.

    Padahal, jika kamu tidak membayar tepat waktu, pihak bank akan memberikan denda kepadamu.

    Oleh karena itu, segera lakukan pembayaran saat sudah waktunya. Mulai tanamkan sifat disiplin terhadap diri sendiri demi keadaan finansial yang sehat.

    3. Sesuaikan kemampuan bayar

    Saat kamu hendak mengajukan kredit pinjaman kepada bank, pastikan pinjaman tersebut masih sesuai dengan jumlah penghasilanmu.

    Sebab, kamu masih bisa mengatur alokasi keuanganmu per bulannya untuk membayar kredit serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Jika jumlah pinjamannya melebih batas kemampuanmu dalam membayar, bisa dipastikan kamu akan kesulitan untuk membayar pinjaman kredit tepat waktu.

    Cara Mengatasi Kredit Macet

    Jika kamu sedang mengalami kredit macet, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi situasi tersebut.

    Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki situasi kredit macet.

    1. Rescheduling

    Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan rescheduling atau penjadwalan kembali terhadap tenggat waktu pembayaran utang.

    Di sini, kamu dapat meminta pihak kreditur untuk memperpanjang tenggat waktu pelunasan utang sesuai dengan kemampuanmu.

    Hal ini sangat penting supaya kamu bisa memastikan bahwa utangmu dapat dilunasi tepat waktu.

    Yang mana menurut Money, pelunasan utang tepat waktu sangat penting untuk memperbaiki situasi kreditmu yang macet.

    2. Restructuring

    Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kredit macet adalah dengan restructuring atau persyaratan kembali.

    Dalam cara ini, kamu berunding dengan pihak kreditur seputar syarat-syarat pembayaran utang seperti jangka waktu, jadwal pembayaran, dan sejenisnya untuk diubah serta disesuaikan berdasarkan kemampuanmu.

    Meski begitu, perlu diingat bahwa nilai utang yang kamu miliki dari kredit tersebut tidak dapat diubah besarannya.

    3. Reconditioning

    Kondisi kredit juga bisa diatasi dengan cara lain yaitu reconditioning atau penataan kembali.

    Di sini, kreditur akan memberi keringanan pada utangmu dengan beberapa cara, seperti;

    • mengubah sisa tunggakan menjadi pokok kredit baru hingga penjadwalan dan persyaratan ulang
    • menurunkan beban suku bunga
    • menghilangkan beban suku bunga dan membuat debitur hanya membayar sisa utangnya saja

    Meski begitu, opsi nomor 3 hanya bisa tercapai jika kreditur merasa bahwa debitur tidak dapat melunasi utangnya.

    Baca Juga: Millenials dan Cicilan KPR: Mungkin Nggak Ya?

    Itu dia penjelasan singkat mengenai kredit macet beserta dampak yang dialami oleh nasabah jika masuk ke dalam kategori tersebut.

    Pada intinya, ajukan pinjaman kredit yang bermanfaat, jangan sampai hanya bersifat konsumtif belaka.

    Semoga setelah membaca artikel ini kamu bisa lebih berhati-hati ya dalam mengajukan kredit.

    Ingin mengelola keuangan pribadimu dengan lebih baik? Ayo baca artikel keuangan lainnya hanya di Glints Blog.

    Temukan kumpulan artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait