Konsinyasi: Apa Itu, Tips Menjalankan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tayang 24 Apr 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia manajemen bisnis, terdapat beragam metode kerja sama yang menguntungkan, salah satunya adalah konsinyasi.

    Sistem kerja satu ini tengah naik daun. Pasalnya, ia memungkinkan produsen untuk menjual produk mereka dengan lebih mudah.

    Tak hanya itu, konsinyasi juga dikenal sebagai salah satu metode kerja sama yang paling hemat biaya.

    Nah, dalam artikel kali ini, Glints akan bahas serba-serbi konsinyasi, mulai dari arti, kelebihan dan kekurangan, beserta tips jitu untuk menjalankannya.

    Yuk, simak pemaparan lengkap Glints dalam rangkuman di bawah ini!

    Baca Juga: Process Mapping: Apa Itu, Jenis-Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya

    Apa Itu Konsinyasi?

    konsinyasi adalah

    © Freepik.com

    Sebelum membahas kelebihan dan kekurangannya, pertama-tama kita perlu mengulas definisi konsinyasi.

    Menurut Investopedia, konsinyasi adalah sebuah kesepakatan di mana produk diberikan kepada pihak ketiga yang berwenang untuk menjual.

    Pihak pemilik barang atau consignor nantinya menerima persentase revenue dari penjualan dalam bentuk komisi.

    Hal ini merupakan salah satu aspek yang membuat konsinyasi populer. Sebab, terkadang persentase komisinya hadir dalam jumlah yang sangat besar.

    Namun, consignor tidak memerlukan pembayaran langsung dari pihak ketiga.

    Pihak ketiga juga memiliki opsi untuk mengembalikan barang yang tidak terjual kepada consignor jika mereka tidak dapat menjualnya.

    Kesepakatan konsinyasi sendiri dibuat untuk berbagai macam produk, seperti karya seni, pakaian dan aksesori, hingga buku.

    Misalnya, saat seorang desainer memiliki perjanjian konsinyasi dengan butik lokal, mereka akan mengizinkan butik tersebut untuk menyimpan 40% dari keuntungan untuk setiap item pakaian.

    Nah, beberapa jenis penjualan ritel juga dapat dipandang sebagai bentuk khusus dari konsinyasi, di mana produsen mengandalkan toko eceran untuk menjual produk kepada konsumen.

    Toko barang bekas dan thrift shop sekarang juga sudah mulai dikaitkan dengan praktik konsinyasi.

    Meskipun demikian, konsinyasi biasanya tidak mencakup toko ritel raksasa seperti supermarket populer yang membeli barang langsung dari grosir.

    Kelebihan dan Kekurangan Konsinyasi

    konsinyasi adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, konsinyasi adalah sistem kerja sama yang tengah naik daun di dunia bisnis.

    Pasalnya, metode satu ini mampu menghasilkan revenue tinggi dengan biaya operasional yang murah.

    Meskipun demikian, kesepakatan kerja ini tak jauh berbeda dengan metode bisnis yang lain.

    Dalam arti, ia memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang patut diperhatikan oleh consignor dan pihak ketiga.

    Penasaran seperti apa? Menurut Indeed dan A Better Lemonade Stand, berikut adalah daftar dan penjelasannya.

    1. Kelebihan untuk consignor

    Pada dasarnya, konsinyasi adalah sistem kerja sama yang sangat menguntungkan bagi consignor.

    Pasalnya, ia menghilangkan kebutuhan mereka untuk membuka toko dan mengurangi biaya-biaya lainnya.

    Beberapa manfaat lain dari penjualan konsinyasi bagi consignor termasuk:

    • mengurangi persediaan dan biaya penyimpanan
    • mengurangi waktu yang dihabiskan untuk membuat daftar penjualan barang
    • mengurangi biaya overhead dan infrastruktur
    • meningkatkan customer reach

    Baca Juga: Harga Kompetitif: Mengenal Jenis, Plus Minus, dan Cara Menetapkannya

    2. Kekurangan untuk consignor

    Meskipun konsinyasi adalah sistem kerja sama yang menguntungkan, tetap ada kekurangan yang harus diperhatikan consignor.

    Beberapa kekurangan ini cukup menantang, tetapi bisa ditanggulangi dengan perencanaan yang tepat. Berikut adalah daftarnya:

    • Margin pendapatan lebih kecil karena tidak menjual langsung pada pelanggan.
    • Tanggung jawab meningkat bila ada produk yang tidak laku.
    • Produk akan sulit untuk dipromosikan.
    • Biaya operasional yang difokuskan pada hubungan dengan pihak ketiga.

    3. Kelebihan untuk pihak ketiga

    Konsinyasi adalah sistem yang cukup menguntungkan bagi pihak ketiga atau penjual.

    Sebab, mereka tak perlu membeli produk consignor dan bisa mengembalikan barang yang tak terjual.

    Nah, berikut merupakan daftar keuntungan konsinyasi yang dirasakan oleh pihak ketiga.

    • mengurangi risiko kerugian dengan tidak harus membayar barang di muka
    • persediaan dan penawaran produk yang diperluas
    • peluang pendapatan meningkat secara drastis
    • penyimpanan berkurang karena barang yang tidak terjual akan dikembalikan pada consignor

    4. Kekurangan untuk pihak ketiga

    Meskipun konsinyasi adalah cara yang bagus untuk meningkatkan pendapatan pihak ketiga, ada beberapa tantangan potensial yang harus diperhatikan.

    Beberapa tantangan yang mungkin dialami sebagai penerima barang atau pihak ketiga meliputi:

    • Ketergantungan atas consignor untuk produk baru.
    • Tantangan untuk mengelola produk milik consignor.
    • Tanggung jawab untuk mengembalikan barang yang tidak terjual.
    • Jika produk tidak laku, pihak ketiga mengalami kerugian dari sisi operasional yang cukup besar.

    Tips Menjalankan Konsinyasi

    konsinyasi adalah

    © Freepik.com

    Setelah melihat kelebihan beserta kekurangan konsinyasi, kamu harus tahu cara menjalankannya dengan baik.

    Seperti yang sudah kamu ketahui, konsinyasi adalah metode kerja sama yang melibatkan dua pihak

    Kedua pihak ini dapat meraih untung maksimal asalkan mampu mengikuti langkah-langkah yang tepat.

    Nah, berikut ini adalah sejumlah tips jitu untuk menjalankan metode konsinyasi.

    1. Bentuk perjanjian yang menguntungkan

    Salah satu tips supaya proses konsinyasi bisa berjalan lancar adalah membentuk perjanjian yang menguntungkan.

    Isi perjanjian tidak boleh merugikan salah satu pihak dan harus mengurangi kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang. 

    Klausa seperti besaran komisi, biaya tambahan, periode konsinyasi, tagihan, serta kebijakan pengiriman harus disepakati dengan jelas.

    2. Pilih mitra kerja sama secara selektif

    Menurut A Better Lemonade Stand, tips menjalankan konsinyasi selanjutnya adalah memilih mitra kerja sama dengan selektif.

    Di sini, kamu sebagai consignor atau penjual wajib memeriksa rekam kerja calon mitra bisnis.

    Hal ini penting dilakukan guna mencegah kerugian ataupun penipuan.

    3. Atur display produk

    Mengatur display produk adalah tips jitu berikutnya untuk menjalankan metode konsinyasi.

    Cara produk ditampilkan oleh toko akan menentukan hasil penjualannya.

    Selain itu, semakin banyak pelanggan yang melihat produkmu, peluangnya untuk terjual pun akan ikut meningkat. 

    Maka dari itu, pastikan untuk mengatur posisi barang di toko dengan baik.

    Kamu bisa berdiskusi dengan pemilik toko mengenai hal ini secara profesional.

    4. Selaraskan toko dengan produk yang dijual

    Melansir Money Crashers, tips terakhir untuk menjalankan konsinyasi adalah menyelaraskan toko dengan produk yang dijual.

    Sebagai consignor maupun pihak ketiga, penting sifatnya untuk memilih toko yang tepat.

    Pasalnya, hal ini memiliki pengaruh yang besar pada penjualan produk kamu nantinya. 

    Sebagai contoh, apabila kamu menjual produk pakaian dengan harga tinggi, ia tidak akan cocok untuk dititipkan pada toko ritel kecil. 

    Justru, produk tersebut bisa dititipkan pada butik, clothing store, atau tempat lainnya yang kira-kira sesuai.

    Baca Juga: Account Payable, Utang Bisnis yang Wajib untuk Dibayar Perusahaan

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai konsinyasi, mulai dari arti hingga tips menjalankan.

    Intinya, konsinyasi adalah sebuah kesepakatan antara dua pihak, di mana produk milik produsen diberikan kepada pihak lain untuk dijual.

    Sistem kerja sama ini sedang meningkat popularitasnya karena terbukti menguntungkan.

    Meskipun demikian, supaya bisa berjalan dengan lancar, jangan lupa untuk ikuti tips-tips yang sudah Glints paparkan, ya.

    Nah, selain penjelasan di atas, dapatkan informasi lainnya seputar dunia bisnis di kanal Business Dev Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah sediakan banyak artikel seputar istilah, tips, dan tren bisnis hanya buat kamu.

    Menarik bukan? Yuk, langsung cek kumpulan artikelnya sekarang. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait