Kenali Kernel, Jantung dari Semua Sistem Pengoperasian

Diperbarui 15 Mar 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Banyak yang belum tahu bahwa Kernel adalah salah satu bagian yang cukup penting perannya dalam operating system (OS) sebuah komputer.

    Bahkan, bisa dibilang Kernel ini merupakan bagian utamanya.

    Di dalam artikel ini, kamu akan membaca penjelasan mengenai apa itu Kernel, apa saja fungsinya, dan juga jenis-jenisnya secara lengkap.

    Penasaran? Baca sampai tuntas, ya!

    Apa Itu Kernel?

    © Freepik.com

    Dikutip dari Webopedia, Kernel adalah modul utama dari operating system sebuah hardware.

    Tugas utamanya adalah memberi layanan kepada aplikasi dan bagian lain dari OS, lalu memuatnya di dalam memori utama.

    Layanan apa, sih, yang diberikan untuk aplikasi dan bagian-bagian yang disebut?

    Kernel ini bertanggung jawab untuk mengatur memory management, process and task management, dan juga disk management.

    Jadi, sistem yang ada di hardware akan dihubungkan oleh Kernel ke software aplikasi.

    After Academy juga menjelaskan bahwa ketika sistem menyala, Kernel adalah program pertama yang dimuat setelah bootloader, karena harus mengatur sistem.

    Webopedia menjelaskan bahwa setiap sistem operasi sudah pasti memiliki Kernel. Contohnya, Kernel Linux digunakan untuk OS Linux, Android, dan masih banyak lagi.

    Intinya, Kernel ini menjadi semacam jembatan antara aplikasi dan pemrosesannya di hardware.

    Sampai sini sudah paham, kan?

    Baca Juga: 6 Pilihan Karier untuk Calon Lulusan Sistem Informasi

    Jenis-Jenis Kernel

    kernel adalah

    © Freepik.com

    Disarikan dari Geeks for Geeks, berikut ini merupakan penjelasan dari jenis-jenis Kernel yang perlu kamu pelajari.

    Yuk, disimak masing-masing penjelasannya mulai dari pengertian, sampai kekurangan dan kelebihannya.

    1. Monolithic Kernel

    Pertama adalah Monolithic Kernel. Pada jenis Monolithic, semua layanan OS dijalankan di ruang khusus Kernel.

    Jenis Kernel ini performanya bagus, akan tetapi memiliki ketergantungan dengan komponen yang ada di sistem dan code-nya sangat banyak.

    OS yang menggunakannya adalah Unix, Linux, Open VMS, dan lainnya.

    2. Micro Kernel

    Micro Kernel dikenal dengan pendekatannya yang lebih minimalis.

    Dengan virtual memory dan thread scheduling, jenis yang satu ini jadi lebih stabil dan tidak terlalu penuh dengan layanan di ruang khusus Kernel.

    Contoh OS yang menggunakan jenis ini adalah Mach, L4, K42, dan masih banyak lagi.

    Meskipun lebih stabil, kekurangannya adalah terdapat banyak system calls dan context switches.

    Guru99 menjelaskan bahwa system call itu sendiri merupakan sebuah metode terencana ketika sebuah program di komputer me-request layanan dari Kernel di OS.

    Baca Juga: 7 Cara untuk Bekerja di Software Engineering tanpa Gelar IT

    3. Hybrid Kernel

    Jenis ketiga adalah Hybrid Kernel yang seperti namanya merupakan kombinasi dari dua jenis sebelumnya.

    Geeks for Geeks menyebutkan bahwa Hybrid Kernel ini memiliki desain Monolithic dan kestabilan Microkernel.

    Contoh OS yang menggunakannya adalah Windows NT, Netware, dan lainnya. 

    Meskipun menggabungkan dua model tersebut, Kernel yang satu ini kurang lebih sama saja dengan Monolithic.

    4. Exo Kernel

    Nah, kalau Exo Kernel ini merupakan jenis yang menggunakan prinsip end-to-end, sehingga memiliki sedikit hardware abstraction dan sumber daya yang dimiliki difokuskan ke aplikasi dan program lainnya.

    Menurut TechTarget, hardware abstraction itu sendiri adalah lapisan programming yang memungkinkan OS untuk berinteraksi dengan hardware secara umum dan tidak terlalu mendetail.

    OS yang menggunakan Kernel ini adalah Nemesis, ExOS, dan masih banyak lagi.

    The Windows Club menyebutkan bahwa Exo Kernel biasanya digunakan untuk mengetes sebuah proyek, lalu untuk hasil akhirnya harus upgrade menggunakan Kernel lainnya.

    Pasalnya, jenis Kernel yang satu ini mengharuskan para application developer untuk bekerja dua kali lipat karena pemrogramannya.

    Baca Juga: Programmer Vs. Developer, Apa Bedanya?

    5. Nano Kernel

    Terakhir adalah Nano Kernel, jenis yang memberikan hardware abstraction tanpa system service.

    Akan tetapi, sama dengan Micro Kernel, jenis Nano ini juga cukup jarang digunakan.

    Sebagai kesimpulan, Towards Data Science menyebutkan bahwa Kernel adalah semacam pembatas yang menjembatani hardware dengan aplikasi, CPU, memory, dan juga perangkat yang digunakan.

    Intinya, apa pun itu yang digunakan baik dari bermain game sampai penggunaan browser untuk menjelajahi internet.

    Bagaimana, apakah kamu sudah paham? 

    Kalau tertarik untuk mengulik dunia IT lebih lanjut dan berkarier di sana, kamu bisa mengikuti Glints Academy sebagai langkah pertama. 

    Kamu bisa memilih berbagai macam program dan mengikutinya untuk 12 minggu. Setelah itu, skill-mu dijamin meroket.

    Di program ini kamu juga akan didampingi untuk mendapat kerja, lho!

    Tertarik? Yuk, daftar sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait