Perhatikan Efek Buruk Kapasitas Bekerja yang Berlebihan

Diperbarui 24 Mar 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu tidak pernah mengambil cuti lantaran takut pekerjaanmu tak ada yang menggantikan? Dan, pernahkah kamu rela kerja lembur bagai kuda dan merasa tak enak bila harus pulang lebih cepat? Kalau ya, kami ucapkan selamat padamu! Itu berarti, kamu sudah cocok dipanggil sebagai “martir kerja.”

    Eits, jangan senang dulu. Soalnya, julukan tersebut bukanlah julukan positif, lho. Pasalnya, julukan tersebut menandakan kalau kamu adalah pekerja yang memiliki kapasitas bekerja yang berlebihan. Dan kalau kamu mau tahu, memiliki kapasitas bekerja yang berlebih itu tidak baik, lho. Mengapa? Karena, kapasitas bekerja yang berlebih akan memberikan dampak buruk padamu.

    Baca Juga: Tips Agar Kamu Bisa Menikmati Pekerjaan Saat Ini

    Dampak Kerja Berlebihan

    Menurut laman BBC, ada beberapa buruk yang akan kamu dapatkan, jika mempunyai kapasitas bekerja yang berlebih. Dampak-dampak tersebut adalah:

    1. Mudah lelah

    kapasitas bekerja

    Sumber: pexels.com

    Ini adalah dampak negatif pertama yang akan kamu rasakan, bila memiliki kapasitas bekerja yang lebih. Binal Patel adalah contoh nyata karyawan yang terkena dampak negatif kapasitas bekerja yang lebih. Mulanya, pria berusia 25 tahun ini bekerja di sebuah perusahaan yang baru menerapkan analisis di ranah kesehatan.

    Saat itu, perusahaan tempatnya bekerja hanya berisikan 12 karyawan saja. Dan pada saat itulah, dia terus bekerja selama 12 jam sehari. Mulanya, Patel tak mempermasalahkan hal ini. Bahkan, dia cukup bangga denagn kuantitas kapasitas bekerja yang ia punya itu. Lambat laun, Patel pun menyadari hal bahwa kapasitas bekerja yang lebih membuatnya mudah lelah.

    “… bekerja keras sepanjang waktu itu (12 jam, -pen) tidak layak,” ujarnya pada laman BBC.

    2. Membuatmu kurang produktif

    Banyak yang mengira kalau semakin berlebih kapasitas bekerja, maka semakin produktiflah seseorang dalam bekerja. Namun, kenyataan berkata lain. Bekerja dengan kapasitas bekerja yang lebih justru membuatmu semakin kurang produktif.

    Ini sesuai dengan apa yang dikatakan sejumlah ahli. Menurut mereka, kapasitas bekerja yang lebih justru tak akan berpengaruh terhadap meningkatnya produktivitas kerja seseorang. Yang tejadi justru adalah sebaliknya. Bahkan, kelebihan kapasitas bekerja justru akan menghasilkan dampak-dampak buruk lainnya.

    “Meskipun mereka mungkin berada di kantor lebih lama atau bekerja lebih lama, tak berarti mereka bisa memproduksi lebih banyak dibanding rekan-rekannya,” ujar Katie Dennis, peneliti dari Project: Time Off.

    3. Membuatmu jadi gampang emosian dan berisiko terjangkit sejumlah penyakit

    Selain membuatnya gampang lelah, Patel juga mengaku kalau kapasitas bekerja yang lebih membuatnya jadi gampang emosian. Hal ini tak lepas dari hasrat untuk selalu berada di level tertinggi, yang dihasilkan oleh kapasitas bekerja yang lebih.

    Masih ada efek buruk lainnya dari kapasitas bekerja yang lebih. Salah satunya adalah mudah terjangkiti sejumlah penyakit. Menurut studi Mariana Virtanen dari Finnish Institute, of Occupational Health, ada sejumlah gejala kesehatan yang akan dialami sseorang yang kapasitas kerjanya berlebih. Stres, depresi, kurang tidur, dan kecanduan alkohol adalah beberapa di antaranya.

    Sementara itu, menurut sebuah studi terhadap sejumlah pekerja di Amerika, Australia, dan Eropa, orang yang bekerja selama 55 jam atau lebih akan memiliki risiko stroke 33 persen lebih besar dari mereka yang bekerja di bawah 40 jam perminggu. Selain itu, orang yang bekerja selama 55 jam atau lebih juga akan terkena risiko penyakit jantung koroner sebanyak 13 persen lebih banyak daripada mereka yang bekerja di bawah 40 jam.

    Mengapa Seseorang Bisa Memiliki Kapasitas Bekerja yang Lebih?

    kapasitas bekerja

    Sumber: pexels.com

    Banyak penyebab mengapa seseorang bisa memiliki kapasitas kerja berlebihan. Salah satunya adalah ambisis orang tersebut untuk selalu bekerja, bekerja, dan bekerja. Selain itu, masih ada penyebab lainnya mengapa seseorang bisa bekerja di luar kapasitasnya.

    Menurut Katie Dennis, para pekerja masa sekarang mayoritas bekerja di saat pekerjaan mulai langka. Selain itu, saat ini banyak sekali kantor yang punya banyak teknologi, namun mereka tidak memberi aturan yang jelas soal penggunaan teknologi tersebut.

    “Ada sedikit panduan di tempat kerja tentang apa yang mesti sesuai dengan teknologi…. ini membuat hasrat untuk membuktikan diri akan sangat kuat,” ujar Dennis.

    Lalu, Apa yang Harus Kamu Lakukan?

    kapasitas bekerja

    Sumber: pexels.com

    Kita sudah tahu apa saja efek buruk dari kapasitas bekerja yang berlebih. Lalu, apa yang harus kamu lakukan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus melakukan dua hal di bawah ini:

    1. Jangan jadi “martir kerja”, tetapi jadilah sang “pahlawan kerja”

    Kalau kamu ingin lepas dari efek buruk kapasitas bekerja yang lebih, maka janganlah jadi “martir kerja”. Sebaliknya, kamu justru harus menjadi sang “pahlawan kerja”. Lalu, apa sih “pahlawan kerja” itu? Menurut Ty Tucker (CEO REV),  seorang “pahlawan kerja” adalah seorang karyawan yang bekerja berdasarkan hasil kerja yang ingin diraih, bukan berdasarkan berapa lama ia harus bekerja.

    “Seorang “pahlawan kerja” adalah seorang yang masuk ke kantor, melakukan pekerjaan dengan baik, dan menyelamatkan hari kita tatkala ada masalah (pekerjaan, -pen)…. Orang ini biasanya didorong oleh hasil, bukan waktu, dan bahkan mungkin tidak menyadari bahwa dia dipandang sebagai pahlawan,” tandas Tucker pada BBC.

    Binal Patel, yang dulunya seorang “martir kerja”, kini tengah berusaha menjadi seorang “pahlawan kerja” yang didefinisikan oleh Ty Tucker di atas. Sejak menjalani pekerjaan barunya pada 2017 silam, pria 25 tahun itu kini tidak memiliki kapasitas bekerja yang lebih, dan lebih bekerja secara efisien serta lebih berorientasi pada teamwork.

    “Ketika saya memasuki peran baru saya (dengan tidak memiliki kapasitas bekerja yang lebih, -pen), itu bukan tentang saya terjun ke dalam segalanya…. Saya masih akan melakukan pekerjaan saya, tentu saja. Tetapi, saya akan membuatnya lebih sebagai upaya berbasis tim,” tambahnya.

    2. Meminta atasanmu untuk mengubah manajamen di kantormu

    Masih menurut Ty Tucker, atasan seringkali menjadi sumber utama terjadinya kapasitas bekerja yang lebih. Hal itu lebih disebabkan karena atasan telah memakai manajemen dan pola kerja yang salah, sehingga para karyawan pun melakukan pekerjaan dengan kapasitas bekerja yang lebih.

    Selain menimbulkan kapasitas bekerja yang lebih, manajemen yang salah akan membuat perusahaan mengalami perkembangan yang lambat. Untuk itulah, Tucker menyarankan agar para atasan bisa mengubah manajemen yang mereka terapkan selama ini.

    Mintalah atasanmu untuk melakukan penganggaran kerja secara tepat; penempatan karyawan di posisi dan tugas yang tepat; serta menentukan tujuan kerja yang jelas dan mudah direalisasikan. Hal itu dilakukan supaya atasan melakukan manajemen kerja yang tepat. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya karyawan bekerja dengan kapasitas bekerja yang lebih akan sangat nihil.

    Bekerja dengan kapasitas bekerja yang lebih sangatlah tidak dianjurkan. Pasalnya, hal itu akan membuatmu mengalami sejumlah efek buruk. Sejumlah efek buruk tersebut tak hanya akan menyerang fisik, namun juga jiwa atau psikismu. Ada sejumlah sebab mengapa seorang karyawan bisa memiliki kapasitas kerja yang lebih. Yang harus kita lakukan adalah mengetahui sebab-sebabnya, dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menghindari kapasitas kerja yang berlebih.

    Baca Juga: Tips untuk Kerja Cepat dan Pintar

    Oh ya, kalau kamu masih belum memiiki pekerjaan, maka segeralah sign up ke laman Glints, dan temukan pekerjaan impianmu di sana!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait