Jurnal Ilmiah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Strukturnya

Diperbarui 26 Jan 2024 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apa itu jurnal? Pada dasarnya, jurnal adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah. Mahasiswa S1 juga banyak yang didorong untuk menerbitkan jurnal, baik secara nasonal atau internasional.

    Jurnal juga sebenarnya dapat mengacu ke pengertian lain. Di bidang keuangan, misalnya, jurnal merupakan catatan transaksi sebelum dipindah ke buku besar.

    Namun, artikel Glints kali ini akan lebih fokus membahas apa itu jurnal di bidang pendidikan atau penelitian.

    Lalu, apa yang sebenarnya dimaksud dengan jurnal penelitian? Apa saja struktur atau bagian-bagian dari sebuah jurnal?

    Yuk, pelajari lebih dalam melalui rangkuman berikut ini!

    Apa Itu Jurnal?

    Dilansir dari University of Victoria, jurnal adalah sebuah publikasi ilmiah yang memuat artikel-artikel yang ditulis oleh peneliti, profesor, dan pakar lainnya.

    Di Indonesia, artikel-artikel yang terdapat di dalam jurnal juga biasanya disebut dengan jurnal.

    Jadi, jurnal dapat merujuk pada 2 hal, yaitu sebuah kumpulan artikel-artikel maupun artikel ilmiah itu sendiri.

    Sebuah jurnal biasanya akan berfokus pada disiplin atau bidang studi tertentu, yang umumnya ditujukan untuk pembaca akademis atau teknis, bukan pembaca umum.

    Jurnal diterbitkan secara berkala (bulanan, triwulanan, dll.) dan akan diberi nomor urut. Selain itu, tiap jurnal juga akan memiliki keterangan issue dan volume.

    Volume biasanya mengacu pada berapa tahun jurnal tersebut telah terbit dan diedarkan, sedangkan issue mengacu pada berapa kali jurnal tersebut diterbitkan selama tahun terkait.

    Baca Juga: Tips Untuk Menentukan Jurusan Kuliah yang Sesuai Dengan Minat

    Perbedaan Jurnal dan Skripsi

    Sama-sama merupakan karya tulis ilmiah, apa perbedaan jurnal dan skripsi? Berikut beberapa di antaranya.

    1. Materi penulisan

    Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi biasanya akan melakukan observasi atau penelitian mengenai bidang studi yang dikaji.

    Sementara itu, materi jurnal didapat dari data-data observasi dan penelitian yang kuat dan terbaru, yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya.

    2. Sistem penulisan

    Jurnal ilmiah dan skripsi memiliki sistem penulisan yang sangat mirip, namun tetap berbeda.

    Dilihat dari struktur, keduanya berisi bagian-bagian yang serupa, seperti pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian, hingga penutup atau kesimpulan.

    Namun, dilansir dari Binus University, jurnal ditulis lebih ringkas dibandingkan dengan skripsi.

    Skripsi ditulis sebagai satu paket laporan penelitian yang harus disampaikan secara menyeluruh dan lengkap.

    Berbeda dari skripsi, jurnal hanya sebagai catatan dari adanya penelitian. Keseluruhan penelitian ditulis secara ringkas, padat, dan juga jelas.

    3. Publikasi

    Saat mahasiswa S1 menyelesaikan skripsi, biasanya mereka dapat mempublikasikan penelitiannya di perpustakaan kampus.

    Nantinya, perpustakaan dapat kembali mempublikasikan skripsi tersebut ke masyarakat umum maupun hanya disimpan sebagai dokumentasi.

    Di sisi lain, jurnal biasanya memang dibuat dengan tujuan untuk diterbitkan kepada publik, baik melalui penerbit nasional maupun internasional.

    Supaya berhasil diterbitkan, sebuah jurnal ilmiah juga idealnya wajib memenuhi persyaratan administratif, seperti:

    • memiliki International Standard Serial Number (IISN)
    • diterbitkan berkala secara teratur
    • memuat paling sedikit 5 artikel utama pada setiap penerbitannya

    Sementara itu, skripsi tidak harus memenuhi persyaratan administratif.

    Nah, untuk proses publikasi jurnal sendiri, peneliti harus meng-upload naskah terlebih dahulu kepada penerbit jurnal.

    Kemudian, penelti akan menunggu sampai naskah tersebut selesai di-review, biasanya dalam kurun waktu 3 – 6 bulan.

    Baca Juga: Durasi Kuliah dan Peluang Diterima Kerja, Bagaimana Hubungannya?

    Ciri-Ciri Jurnal Penelitian

    Untuk memudahkanmu membedakan jurnal dan karya tulis ilmiah lainnya, berikut adalah ciri-ciri jurnal penelitian, dilansir dari Lehman College:

    • Harus melalui peer review atau tinjauan dari peneliti sejawat sebelum publikasi.
    • Dapat diterbitkan di platform nasional hingga internasional.
    • Terdapat paragraf abstrak atau ringkasan di atas teks.
    • Memiliki bagian yang menjelaskan metodologi.
    • Ditulis oleh seorang peneliti yang memiliki otoritas atau keahlian di bidangnya.
    • Bahasanya mencakup istilah-istilah khusus dan jargon disiplin ilmu terkait.
    • Judul jurnal ilmiah seringkali mengandung kata “Journal”, “Review”, “Bulletin”, atau “Research”.
    • Biasanya mempunyai fokus subjek yang sempit atau spesifik.
    • Berisi penelitian orisinal, eksperimen, atau kajian mendalam di lapangan.
    • Ditulis untuk peneliti, profesor, atau mahasiswa di bidangnya.

    Struktur Jurnal Penelitian

    Berikut adalah struktur atau isi dari sebuah jurnal penelitian, dilansir dari Perpustakaan Universitas Islam Riau.

    1. Judul

    Bagian yang pertama adalah judul.

    Apabila judul jurnalmu dalam bahasa Indonesia, sangat disarankan untuk tidak menentukan judul yang mengandung lebih dari 12 kata.

    Lalu, judul jurnal yang berbahasa Inggris biasanya tidak lebih dari 10 kata.

    Untuk formatnya sendiri, judul jurnal ditulis menggunakan huruf kapital, dicetak tebal dan berada di bagian atas tengah halaman pertama.

    Di bagian bawah judul, tulis nama peneliti, pembimbing, afiliasi perguruan tinggi atau instansi akademis lainnya beserta alamat email.

    2. Abstrak

    Di bagian bawah daftar peneliti, langsung terdapat sebuah abstrak dan juga kata kunci atau keywords.

    Sekilas, abstrak memang terlihat seperti rangkuman sebuah jurnal.

    Padahal, rangkuman dan abstrak adalah dua hal berbeda.

    Rangkuman mungkin hanya berisi inti dari sebuah jurnal, sedangkan abstrak merupakan pemadatan dari seluruh isi jurnal yang disampaikan secara umum.

    Abstrak umumnya berisi ringkasan dari semua bagian, mulai dari pendahuluan, teori, metodologi, hingga hasil penelitian.

    Fungsinya adalah sebagai pemandu bagi pembaca, agar bisa langsung mendapatkan gambaran mengenai isi jurnal tersebut.

    Di sisi lain, kata kunci atau keywords akan memudahkan pembaca mengidentifikasi subjek dan objek dan pembahasan utama dari jurnal yang dibuat.

    3. Pendahuluan

    Sama seperti skripsi, jurnal juga diawali oleh pendahuluan.

    Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan latar belakang dan alasan mengapa penelitian ini dilakukan.

    Itulah mengapa bagian pendahuluan cukup penting karena menentukan seberapa penting atau signifikan penelitian tersebut.

    Latar belakang yang dijelaskan di pendahuluan kemudian dikaitkan dengan teori dan konsep ilmiah dari para ahli yang relevan dengan pembahasan jurnal.

    Di bagian akhir, penulis biasanya juga akan mengajukan hipotesis atau permasalahan yang menjadi pembahasan utama.

    4. Metode penelitian

    Setelah memaparkan latar belakang penelitian, pada bagian selanjutnya peneliti akan menjelaskan metode yang digunakan.

    Apabila latar belakang berfungsi sebagai fondasi, bagian ini dapat diibaratkan sebagai alat atau perkakas yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.

    Supaya hasil pekerjaanmu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tentu kamu harus menentukan jenis perkakas hingga teknik yang tepat.

    Hal yang sama juga berlaku di jurnal penelitian. Metode hingga langkah dan tahapan penelitian perlu dipaparkan di bagian ini.

    Selain berfungsi sebagai pegangan bagi peneliti, bagian ini juga akan menentukan kredibilitas penelitian dan berfungsi sebagai pertanggung jawaban secara akademis.

    5. Hasil penelitian

    Di tahap ini, peneliti diminta untuk menuliskan hasil penelitian. Namun, interpretasi atau penjelasan atas hasil penelitian ini baru akan dijelaskan di bagian selanjutnya.

    Jadi, data yang disajikan harus objektif, sesuai dengan penemuan di lapangan, dan tidak boleh memuat interprestasi dari siapa pun.

    Hasil penelitian biasanya berupa teks, tabel atau diagram, atau gambar yang relevan.

    6. Pembahasan

    Nah, bagian selanjutnya dari sebuah jurnal adalah pembahasan, yang merupakan interpretasi atau penjelasan dari hasil penelitian sebelumnya.

    Bagian pembahasan juga harus bisa menyentuh permasalahan inti yang sebelumnya disebutkan di bagian pendahuluan.

    Bahkan, pembaca seharusnya sudah bisa menemukan jawaban dari hipotesis atau permasalahan tersebut.

    Untuk memperkuat orisinalitas penelitianmu, kamu juga bisa menjelaskan apa perbedaan antara hasil penelitian ini dengan jurnal-jurnal sebelumnya.

    Baca Juga: 8 Plus Minus Kerja Sambil Skripsian untuk Jadi Pertimbanganmu

    7. Kesimpulan 

    Seperti karya tulis ilmiah lainnya, jurnal juga harus memuat kesimpulan.

    Di bagian kesimpulan, peneliti akan merangkum keseluruhan hasil penelitian.

    Tak hanya itu, pembuktian hipotesis atau permasalahan juga perlu disebutkan kembali di kesimpulan.

    Umumnya, kesimpulan akan ditulis dalam format poin-poin untuk memudahkan pembaca memahami inti dari penelitian.

    Selain itu, biasanya di bagian akhir juga ditambahkan saran untuk pembaca maupun penelitian selanjutnya.

    8. Daftar pustaka

    Saat menyusun bagian pendahuluan hingga hasil penelitian, peneliti pasti perlu mengutip referensi dari berbagai sumber kredibel.

    Baik itu buku, website, berita, gambar, hingga jurnal-jurnal terdahulu.

    Semua kutipan atau rujukan yang dimasukkan ke dalam jurnal harus dituliskan di daftar pustaka.

    Perlu diingat bahwa dalam menulis daftar pustaka, sangat penting untuk menunjukkan konsistensi dalam format yang digunakan.

    Demikian penjelasan mengenai apa itu jurnal hingga strukturnya.

    Kalau kamu masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar dunia perkuliahan, ayo baca artikel lain di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan pembahasan lain yang tak kalah menarik, seperti prospek karier beberapa jurusan dan tips menyelesaikan skrpsi.

    Tertarik? Klik link ini untuk temukan kumpulan artikel terbarunya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait