Harga Pokok Penjualan: Yuk, Ketahui Arti, Komponen, dan Rumus Menghitungnya!

Diperbarui 16 Agu 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Apabila ingin terjun ke dunia bisnis, harga pokok penjualan (HPP) adalah suatu istilah yang wajib untuk kamu pahami.

    Pasalnya, ia memiliki peran penting dalam proses pengelolaan aktivitas produksi serta pengembangan bisnis perusahaan.

    Jika tak dipahami, pebisnis bisa mengalami kesulitan saat harus mengevaluasi pengeluaran pasca produksi dan bahkan merasakan kerugian.

    Nah, kebanyakan orang mengira bahwa HPP merupakan sebuah komponen yang sulit untuk dihitung dan dipahami.

    Nyatanya tidak demikian. Istilah satu ini sejatinya cukup mudah, kok, untuk dipelajari.

    Maka dari itu, berikut Glints rangkum serba-serbinya secara ringkas khusus buat kamu. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Account Payable, Utang Bisnis yang Wajib untuk Dibayar Perusahaan

    Apa Itu Harga Pokok Penjualan?

    harga pokok penjualan

    © Freepik.com

    Melansir Investopedia, harga pokok penjualan (HPP) adalah sebuah istilah yang mengacu pada harga pokok barang yang diproduksi atau dibeli, kemudian dijual perusahaan.

    Ia dihitung sebagai pengeluaran bisnis dan memengaruhi berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan atas produknya.

    HPP biasanya ditemukan pada laporan laba rugi bisnis yang merupakan salah satu laporan keuangan terpenting dalam akuntansi

    Laporan laba rugi melaporkan pendapatan untuk periode akuntansi tertentu, seperti tahun, kuartal atau bulan.

    HPP biasanya ditemukan pada laporan laba rugi di bawah kategori “penjualan” atau “pendapatan.” Laporan laba rugi juga disebut “profit and loss statement”. 

    Nah, biaya yang menjadi komponen utama HPP merupakan biaya-biaya langsung yang ditemukan selama proses produksi. 

    Setiap perusahaan yang memproduksi barang atau jasa harus menghitung semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung.

    Semua biaya tersebut menjadi harga dasar dalam penjualan barang atau layanan perusahaan.

    Meskipun sering dianggap rumit, menghitung harga pokok penjualan sebenarnya tidak begitu sulit. 

    Namun, pemilik usaha harus memiliki ketelitian yang baik agar tidak ada komponen biaya yang terlewat dan pada akhirnya tidak terhitung.

    Komponen Biaya dalam Perhitungan HPP

    hpp adalah

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, HPP adalah sebuah perhitungan yang digunakan untuk melihat aktivitas produksi perusahaan.

    Untuk menentukannya, pebisnis wajib mengetahui komponen-komponen yang dapat digunakan untuk menghitungnya total HPP.

    Nah, sejatinya, ada tiga komponen biaya utama yang biasa digunakan dalam penghitungan harga pokok penjualan produk perusahaan. 

    Komponen-komponen tersebut juga masih berhubungan dengan proses produksi dan jual beli produk.

    Agar lebih jelas, berikut adalah penjelasan mengenai ketiga komponen tersebut.

    1. Persediaan awal barang

    Menurut Fresh Books, salah satu komponen biaya yang digunakan untuk menghitung HPP adalah persediaan awal barang.

    Perusahaan dapat menghitung persediaan awal barang pada awal periode tahun akuntansi yang sedang berjalan.

    Ia biasanya menjadi komponen pertama yang harus dihitung pebisnis sebelum menghitung HPP perusahaan.

    Persediaan awal barang meliputi stok bahan yang tersedia dan yang akan digunakan dalam proses produksi.

    Menghitung persediaan awal barang sifatnya sangat krusial. Sebab, ia dapat menghindari terjadinya kekosongan stok barang selama proses produksi.

    Baca Juga: Jangan Cuma Laba Bersih, Ini Manfaat dan Cara Menghitung Revenue Bisnismu

    2. Pembelian bersih

    Komponen biaya berikutnya yang akan digunakan dalam perhitungan HPP adalah pembelian bersih.

    Perusahaan harus melakukan pembelian barang dagangan, mau itu secara tunai ataupun kredit. 

    Tujuannya adalah supaya agar stok barang dagangan mereka tetap dalam kondisi yang aman. 

    Dalam penghitungan komponen pembelian bersih, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan perusahaan.

    Mereka bisa mengurangi biaya pembelian bila perusahaan mendapatkan diskon atau retur terhadap barang yang dibeli. 

    Biaya transportasi juga turut diperhitungkan sebagai bagian dari pembelian karena memengaruhi nominal transaksi yang digunakan saat pembelian.

    Selain itu, perusahaan juga harus memperhitungkan diskon dan potongan harga terhadap bahan yang mereka beli.

    Dengan menggunakan diskon, biaya pembelian bersih sudah pasti akan berkurang.

    3. Persediaan akhir barang dagangan

    Menurut laman RG & Co, komponen biaya terakhir dalam perhitungan HPP adalah persediaan akhir barang dagangan.

    Persediaan akhir barang dagangan sebenarnya merupakan stok barang dagangan yang tersedia pada akhir periode tahun akuntansi. 

    Informasi mengenai jumlah persediaan akhir barang dagangan bisa diketahui dengan melihat data perusahaan yang tersedia pada akhir periode tahun tersebut.

    Komponen persediaan akhir barang dagangan ini pun memiliki karakter yang mengurangi stok barang siap untuk dijual.

    Dalam arti, tidak semua barang dagangan pada awal periode akan digunakan dalam proses produksi.

    Akan selalu ada sisa bahan yang dapat dimanfaatkan pada proses produksi di periode mendatang.

    Rumus Menghitung HPP

    harga pokok penjualan

    © Freepik.com

    Setelah memahami komponen biayanya, kini kamu harus mengetahui rumus untuk menghitung HPP.

    Menurut laman Corporate Finance Institute, berikut adalah rumus perhitungan HPP yang biasa digunakan perusahaan.

    Biaya Persediaan Awal + Biaya Pembuatan Inventaris Baru/Pembelian Bersih – Persediaan Akhir = HPP

    Jika badan usaha memproduksi inventaris yang dijualnya, pebisnis dapat memasukkan biaya pergudangan dan biaya sewa mesin dalam perhitungan HPP.

    Jika pebisnis adalah seorang reseller, ia dapat menyertakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh inventaris.

    Setelah menghitung biaya persediaan yang diperoleh atau dibuat selama periode tersebut, pebisnis harus menambahkannya ke persediaan bersih pada akhir periode untuk menentukan HPP.

    Contoh Perhitungan HPP

    © Pexels.com

    Setelah mengetahui rumusnya, kini kamu perlu mengetahui contoh perhitungan HPP yang tepat.

    Nah, perusahaan yang berfokus menjual produk garmen sedang merangkum laporan keuangan akhir tahun dan terdapat data seperti berikut ini.

    • Pembelian = Rp450.000.000
    • Ongkos angkut pembelian = Rp35.000.000
    • Retur pembelian = Rp40.000.000
    • Potongan pembelian = Rp20.000.000
    • Persediaan awal barang tahun 2022 = Rp500.000.000
    • Persediaan akhir barang tahun 2022 = Rp600.000.000

    Berdasarkan data-data di atas, bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan perusahaan garmen tersebut? Berikut langkah-langkahnya.

    Menghitung pembelian bersih

    Rumus untuk menghitung pembelian bersih adalah:

    Pembelian bersih = (pembelian + ongkos angkut pembelian) – (retur pembelian + potongan pembelian)

    Maka, pembelian bersih selama tahun 2022 adalah:

    Pembelian bersih = (Rp450.000.000 + Rp35.000.000) – (Rp40.000.000 + Rp20.000.000)

    = Rp425.000.000

    Menghitung HPP

    Setelah diketahui angka pembelian bersih, maka harga pokok penjualan adalah:

    HPP = Biaya Persediaan Awal + Biaya Pembuatan Inventaris Baru/Pembelian Bersih – Persediaan Akhir 

    = Rp500.000.000 + Rp425.000.000 – Rp600.000.000

    = Rp325.000.000

    Meskipun demikian, untuk memperoleh HPP yang akurat, laporan neraca lajur yang dimiliki perusahaan tersebut haruslah tepat.

    Selain itu, pertimbangan harga dengan kompetitor juga memiliki pengaruh. Akan tetapi, pemilik usaha mengambil nilai yang sesuai dengan kualitas produk dan beberapa pertimbangan seperti di atas.

    Manfaat Menghitung HPP

    © Freepik.com

    Sejatinya, HPP adalah sebuah perhitungan yang dapat menggambarkan kualitas proses produksi dan penjualan badan usaha.

    Namun, menghitung komponen bisnis ini juga menawarkan berbagai manfaat lainnya untuk perusahaan.

    Menurut Hash Micro, berikut adalah manfaat yang bisa diraih pebisnis dengan menghitung harga pokok penjualan.

    • mengevaluasi proses penjualan perusahaan
    • melacak kerugian yang disebabkan oleh proses produksi
    • sebagai sarana jitu untuk keperluan business dan sales forecasting
    • cara yang baik untuk menetapkan harga produk
    • langkah mumpuni untuk melihat perkembangan bisnis perusahaan

    Baca Juga: Procurement vs Sourcing: Mana yang Lebih Penting untuk Supply Chain Management?

    Itulah penjelasan singkat Glints mengenai harga pokok penjualan, dimulai dari definisi hingga manfaat menghitungnya.

    Intinya, HPP adalah sebuah istilah yang mengacu pada harga untuk keperluan proses produksi perusahaan.

    Komponen biaya ini sifatnya wajib untuk dikuasai oleh para pebisnis.

    Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia bisnis profesional, pelajari rumus perhitungannya secara mendalam, ya.

    Nah, selain HPP, masih banyak komponen biaya dan perhitungan lainnya yang perlu kamu ketahui jika ingin berkecimpung di dunia bisnis.

    Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari semuanya di kanal Business Dev Glints Blog.

    Di sana, Glints sudah rangkum banyak pembahasan mengenai rumus dan biaya bisnis menjadi artikel ringkas khusus buat kamu.

    Menarik bukan? Jangan sampai ketinggalan. Yuk, cek berbagai artikelnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait