Apakah Google Autocomplete Bisa Digunakan untuk SEO? Simak Lengkapnya di Sini!

Tayang 15 Des 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Kamu ingin meriset keyword untuk konten? Dalam proses SEO ini, kamu bisa menggunakan Google Autocomplete, lho.

    Tenang saja, fitur ini bersifat gratis. Kamu juga bisa menggunakannya dengan sangat mudah.

    Setelah mengetahui fakta itu, apakah kamu semakin penasaran? Simak dulu penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Apa Itu Google Autocomplete?

    definisi

    © Investopedia.com

    Sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam, pahami dulu tentang Google Autocomplete, yuk!

    Kata Google, ia merupakan fitur milik mesin pencari ini. Cara kerjanya adalah mencoba “menebak” apa yang sedang ingin kamu cari di internet.

    Misalnya, kamu mengetik “san f”. Nah, di tengah-tengah ketikanmu, akan muncul saran pencarian.

    Agar lebih paham, kamu bisa melihat gambar di bawah ini:

    contoh google autocomplete

    © Blog.google

    Tebakan ini tentu tak sembarang dilakukan. Google mempertimbangkan beberapa hal untuk memilih urutannya.

    Lantas, mengapa kamu harus mengetahui fitur ini? 

    Kata Search Engine Journal, Google Autocomplete bisa dimanfaatkan untuk SEO. Lebih tepatnya, ia bisa dimanfaatkan untuk riset keyword.

    Bagaimana Cara Kerja Google Autocomplete?

    cara kerja

    © Breckinc.com

    Sebelum masuk ke pembahasan cara penggunaannya, ketahui dulu cara kerja fitur ini, yuk!

    Kata Keyword Tool, ada beberapa faktor yang mempengaruhi isi autocomplete tersebut. Di antaranya adalah:

    1. Lokasi dan bahasa

    Ternyata, tempatmu mencari informasi memengaruhi hasil pencarian. Bahkan, hal ini juga terjadi saat kamu mencari dengan browser dengan fitur Incognito.

    Bahasa yang kamu gunakan juga punya pengaruh. Jika kamu memilih bahasa tertentu, saran dari Google juga akan berbeda.

    2. Search history-mu

    Untuk memahami faktor yang satu ini, coba kamu lihat gambar di bawah ini:

    search history di google autocomplete

    © Support.google.com

    Google menyimpan deretan sejarah pencarianmu. Ternyata, hal ini bisa memicu bias dalam Google Autocomplete.

    Oleh karena itu, hapus dulu semua informasi itu, ya!

    Baca Juga: Search Query vs. Keyword: Apa Perbedaannya?

    3. Topik tren

    Kata kunci yang tengah banyak dicari bisa ada di saran Google bagian atas. Sebelum menggunakan Google Autocomplete untuk SEO, kamu wajib tahu hal ini.

    Jika artikel yang ingin kamu gunakan bersifat evergreen, tentu keyword tersebut kurang tepat. Hal yang sebaliknya berlaku jika kamu tengah merancang konten seasonal.

    4. Banyaknya pencari keyword

    Apa informasi yang ingin diketahui orang? Biasanya, Google juga menaruhnya di bagian atas saran pencarian.

    Lewat fakta ini, Google Autocomplete bisa dimanfaatkan untuk pencarian keyword

    Ketik saja satu kata yang ingin kamu tulis. Google akan memberi berbagai kata kunci yang banyak digunakan orang.

    Apa Saja yang Tak Mungkin Masuk Autocomplete?

    apa yang tak mungkin ada di google autocomplete

    © Urbanmedia.co.uk

    Demi menjaga kualitas pencariannya, Google “membuang” beberapa keyword dari sarannya.

    Hal ini tentu harus kamu ketahui sebelum menggunakan Google Autocomplete untuk SEO.

    Lantas, apa sajakah itu? Melansir situs resmi Google, di antaranya adalah:

    • mengandung unsur pornografi (di luar pencarian fakta medis)
    • mengandung kebencian pada suku, agama, ras, atau antargolongan
    • mengandung kekerasan
    • mengandung kegiatan berbahaya

    Baca Juga: 8 Keyword Tools Terbaik untuk Menemukan Kata Kunci yang Tepat

    Tips Memanfaatkan Google Autocomplete untuk SEO

    trik memanfaatkan google autocomplete untuk seo

    © Unsplash.com

    Kamu telah memahami cara kerja dari Google Autocomplete. Sekarang, saatnya membahas penerapannya dalam SEO.

    Neil Patel punya tiga tips untuk melakukannya. Trik itu yakni:

    1. Keluar dari akun Google

    Ingat, search history bisa memengaruhi hasil pencarian. Jika kamu tak ingin repot menghapus sejarah ini, keluar saja dari akunmu.

    Apabila dirasa terlalu repot, kamu bisa menyalakan fitur Incognito. Meskipun demikian, trik ini tidak mengubah pengaruh lokasi.

    2. Gunakan VPN

    Audiensmu ada di belahan dunia lain? Ingat, tempat pencarian bisa memengaruhi Google Autocomplete.

    Untuk mengatasi hal ini, gunakan VPN sebagai solusi. Jika sasaran kontenmu ada di Amerika Serikat, pilih saja lokasi itu sebagai tujuan VPN-mu.

    Setelah itu, barulah gunakan Google Autocomplete untuk SEO.

    3. Sesuaikan bahasa

    Jangan lupa, bahasa juga memengaruhi rekomendasi pencarian Google. Oleh karena itu, ubah dulu bahasa akunmu ke bahasa audiens.

    Baca Juga: Yuk, Pelajari Berbagai Jenis Keyword berdasarkan Panjang dan Targetnya!

    Demikian informasi dari Glints tentang pemanfaatan fitur ini. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakan Google Autocomplete untuk SEO?

    Apabila demikian, selamat, kamu selangkah lebih baik daripada kompetitor. Akan tetapi, kamu tetap wajib menerapkan trik content marketing lainnya.

    Semua strategi itu bisa kamu pelajari di Glints ExpertClass. Di sana, ada kelas yang diisi para profesional yang bisa membantumu lebih menguasai dunia content marketing dan SEO.

    Nah, kamu bisa memilih kelas marketing yang cocok untukmu.

    Jadi tunggu apa lagi? Yuk, daftar kelasnya sekarang sebelum kehabisan tiket!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait