Glints Survey: Sering Lembur, Apa Kabar Kehidupan Pribadi?

Diperbarui 04 Apr 2019 - Dibaca 4 mnt

Isi Artikel

    landscape photography of city skyline at night

    Kerap kali kita jumpai kenalan kita, kolega kita di kantor, atau bahkan kita sendiri mengalami kejadian di mana kita belum bisa pulang dari kantor.

    Pasalnya, pekerjaan yang dibebankan makin hari semakin banyak saja dan rasanya jam kerja reguler tidak cukup untuk menyelesaikannya.

    Kalau mau pulang, besok-besok kerjaan jadi menumpuk. Lembur menjadi satu-satunya jalan untuk mengejar semua target yang diberikan.

    Akibatnya, semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja.Tak jarang waktu akhir pekan tidak bisa digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi.

    Kan sudah capek, kerja 5 hari tambah lembur…

    Dalam menyikapi hal ini, bagaimana ya kira-kira pandangan dan gambaran perilaku profesional muda? Glints mengadakan survey online untuk menggali lebih dalam seputar isu ini. Simak selengkapnya di artikel ini!

    Kehidupan Lembur

    high-rise buildings at nighttime

    Jika dirata-rata, orang Indonesia bekerja 8 jam setiap hari. Setara dengan Jepang dan Amerika (rata-rata 8 jam setiap hari). Walaupun masih di bawah Hong Kong dengan rata-rata 10 jam setiap hari.

    Dalam survey ini, 38.6% responden menyatakan bahwa mereka bekerja selama 8-10 jam setiap hari. 30.7% bekerja selama 10-12 jam setiap hari, dan 17.2% bekerja selama lebih dari 12 jam setiap hari.

    Hal ini menandakan bahwa lebih dari 85% responden bekerja lebih dari 8 jam sehari dan memiliki kewajiban untuk lembur.

    Sesering apa intensitasnya? Sepertiga dari responden survey ini menyatakan bahwa mereka lembur 5 hari dalam seminggu.

    40% responden lembur dalam waktu 3-4 hari dalam seminggu, 20% lembur dalam 1-2 hari. Hanya 5% yang hampir tidak pernah lembur.

    Pemberitahuan untuk lembur seringkali mendadak dan diberitahukan lewat pesan singkat. Begitu menurut 70% responden survey.

    Alasan dan Kebijakan Lembur

    woman in blue chambray long-sleeved top sitting on black leather chair with silver MacBook on lap

    Ada beragam alasan untuk lembur kerja. Bisa karena tugas tambahan yang mendadak, bisa karena menangani pekerjaan dari divisi lain yang minta tolong, atau bisa juga…

    …karena ada beberapa karyawan yang merasa jika mengambil lembur maka kondisi kerja bisa lebih kondusif dan menghasilkan output yang lebih baik.

    Kebijakan untuk lembur juga berbeda-beda di setiap perusahaan.

    Ada yang menghitung lembur sebagai tugas tambahan. Maka karyawan yang lembur akan diberikan uang lembur.

    Ada juga yang tidak memberlakukan sistem pemberian uang lembur. Perusahaan ini biasanya memberikan waktu fleksibel kepada karyawannya untuk bekerja.

    Sehingga terkadang kebijakan uang lembur masih sulit untuk diaplikasikan karena pengaturan jam kerja yang juga fleksibel.

    Dampak Seringnya Lembur

    man wearing headphones while sitting on chair in front of MacBook

    Bila sebagian besar profesional muda bisa berada di kantor selama lebih dari 8 jam, lalu apa dampaknya untuk kegiatan mereka di luar kantor?

    Tentunya ini bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari. Mulai dari kondisi badan yang tidak stabil, juga sering tidak enak badan.

    Banyak juga yang merasa ingin tidur saja ketika akhir pekan menanti. Hal ini disepakati oleh 80% responden survey ini.

    Sebagian responden juga merasakan kurangnya waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat. 79.7% responden merasakan hal tersebut.

    Hal ini tentu bukan hal yang diharapkan oleh profesional muda. Karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan pribadi adalah kebutuhan utama.

    Apakah hal tersebut menjadi hal yang diwajarkan? Bila lembur dijadikan kegiatan rutin, maka kita perlu menelaah ulang bagaimana sistem di perusahaan sedang berjalan.

    Karena seharusnya, perusahaan yang ideal menerapkan sistem kerja yang memungkinkan para karyawannya untuk memiliki ruang personal dan melakukan eksplorasi lain di luar pekerjaan kantor.

    Bagaimana pun, lembur akan menyita waktu dan energi yang lebih dibanding biasanya. Mungkin sekali dua kali tidak masalah, namun kalau setiap hari? Hmmm…

    Kami percaya, tempat kerja terbaik akan selalu memberikan ruang bagi karyawan untuk memaksimalkan potensinya, termasuk dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan di kantor.

    Glints bisa bantu kamu untuk menemukan tempat itu! Sign up sekarang dan temukan tempat kerja impianmu.

     

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait