Fresh Graduates Putus Asa dalam Mencari Pekerjaan? Jangan Dibawa Stress!

Diperbarui 20 Mar 2022 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Setiap tahun, pasti selalu ada fresh graduate yang mencari pekerjaan pertamanya. Namun, yang jadi pertanyaan, apakah setiap fresh graduate langsung bisa mendapatkan pekerjaan pertama sesaat setelah lulus? Belum tentu.

    Terkadang, kenyataan tidak semudah bayangan kita. Tak ayal, hal ini bisa menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental para masyarakat yang masih berusaha mendapatkan pekerjaan.

    Contoh masalah kesehatan mental yang disebabkan oleh menganggur adalah stres dan depresi. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, tak jarang orang yang mengalami stres dan depresi bisa berujung bunuh diri.

    Nah, persoalan ini yang menjadi genting untuk dibahas. Glints berkesempatan untuk membahas topik ini bersama Riliv, aplikasi konseling online, dalam sesi Instagram Live yang diselenggarakan pada 8 Februari 2018 bersama Partika Dhimas P., S.Psi., M.Psi., Psikolog & Clarissa Alvina, Talent Acquisition di Glints.

    Ketinggalan sesinya? Tidak masalah! Karena kami akan membahas poin-poinnya di artikel ini.

    Beberapa orang mungkin merasa bingung mengapa dalam masa perkuliahan mereka sudah mengikuti berbagai macam kegiatan dan menjadi aktivis, banyak mengikuti kegiatan event kampus, dan lain-lain namun saat lulus masih susah untuk mendapat pekerjaan.

    Kita dapat mulai merefleksikan diri apa saja yang membuat hal tersebut dapat terjadi. Kita dapat mengira-ngira apakah saat kita aktif melakukan kegiatan tersebut, kita hanya ikut-ikut saja atau ikut berkontribusi.

    1. Eksplor diri sendiri

    mencari pekerjaan

    © Pexels.com

    Jika kita melihat dari perspektif stress itu sendri, salah satu cara mengatasi stress mencari pekerjaan adalah dengan mengeksplor diri kamu seluas mungkin.

    Memang, adanya rasa minder ketika belum mendapatkan pekerjaan akan memengaruhi kamu untuk malas dan enggan keluar rumah.

    Kamu malah dianjurkan untuk lebih banyak berinteraksi dengan bersosialisasi dengan masyarakat atau hal lain di luar sana.

    2. Ikut kegiatan yang menambah pengalaman di CV

    Kemudian kamu dapat mencoba untuk mengikuti kursus atau pelatihan diri di bidang-bidang tertentu, kamu diharapkan dapat membangun dan menggali kemampuan yang kamu punya.

    Karena yang diharapkan adalah ketika kamu hendak mencari dan melamar pekerjaan lagi, diri kamu pun sudah siap untuk bersaing dan bekerja.

    Dengan mengikuti kursus juga akan memperluas jaringan dan kamu akan mendapatkan banyak pengalaman.

    Selain itu, kita dapat mencoba dengan menjadi volunteer atau relawan sebuah acara, hal tersebut bisa meningkatkan rasa bahagia dan rasa mengasihi satu sama lain dalam diri kamu.

    Bonusnya, kamu menjadi relawan bisa meningkatkan koneksi relasi sambil menambah-nambah pengalaman dalam curriculum vitae kamu.

    3. Refleksi diri

    refleksi diri saat mencari pekerjaan

    © Pexels.com

    Selanjutnya, kamu juga perlu melakukan refleksi diri di sela-sela mencari pekerjaan. Refleksi diri atau bercermin pada diri sendiri bisa menjadi salah satu hal yang bisa mencegah stres mencari kerja.

    Intinya, kamu pun jadi lebih fokus mencari solusi, bukan fokus mencari siapa yang bisa disalahkan.

    Karenanya kamu harus mencermati lagi proses mencari kerja. Misalnya memastikan tidak kesalahan dalam penulisan di CV, melamar ke perusahaan yang bukan bidang keahlian kamu, atau bahkan kesalahan saat melakukan wawancara kerja.

    4. Pengalaman datangnya dari mana?

    Beberapa juga merasa bingung saat mencari pekerjaan karena merasa sudah terlanjur lulus namun tidak mempunyai pengalaman.  Hal yang dapat dilakukan adalah mengikuti kegiatan part time, volunteering, dan organisasi non-kampus.

    Pengalaman itu bisa didapatkan dari mana saja. Mungkin sering ada yang berpikir, bagaimana bisa kerja kalau nggak punya pengalaman kerja, sedangkan perusahaan selalu mencari yang punya pengalaman?

    Kesempatan kerja sebenarnya ada banyak sekali. Jika melihat lowongan dengan lebih seksama, akan banyak lowongan kerja yang memperbolehkan fresh graduate untuk melamar.

    Nah, persoalan berikutnya adalah, bagaimana kamu bisa bersaing dengan fresh graduate yang banyak sekali jumlahnya?

    Kalau kamu sudah terlanjur lulus tapi belum merasa punya bekal yang cukup untuk melamar kerja dengan ‘membawa pengalaman,’ kamu bisa mulai cari-cari pengalaman organisasi ataupun kerelawanan yang tidak terikat dengan kampus.

    Tapi, perlu diingat, pengalaman berorganisasi itu beda dengan pengalaman berkontribusi di organisasi. Kalau kamu di organisasi tidak bisa menjelaskan poin-poin kontribusimu dalam CV, tentu akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan mereka yang punya kontribusi nyata dalam organisasi, dan sebenarnya hal itulah yang dicari perusahaan dari seorang fresh graduate.

    5. Sampaikan minatmu dengan tepat

    Jika kamu ingin mencari pekerjaan, kamu bisa mulai memetakan minatmu dan menyampaikannya dengan tepat. Sering kita jumpai dalam wawancara kerja, misalnya pewawancara bertanya:

     

    “Kamu ingin pekerjaan yang seperti apa?”

     

    “Saya ingin pekerjaan yang bisa berhubungan dengan banyak orang”

     

    Jawaban ini tentu bukan yang dicari. Karena tidak spesifik. Profesi kasir, dokter, dan guru sama-sama berhubungan dengan banyak orang. Namun, jenjang kariernya tentu sangat jauh berbeda.

    Hal ini yang membuat riset itu menjadi penting. Pelajari industri, pelajari perusahaan yang ingin kamu tuju, pelajari job description dan requirement, maka kamu akan jadi selangkah lebih maju di antara fresh graduate lainnya.

    Sambil intropeksi diri, kamu juga bisa mengistirahatkan diri dengan melakukan hal yang kamu suka. Coba mulai dari hal kecil, contohnya membersihkan kamar, atau menggeluti hobi yang kamu miliki.

    Hal itu bisa menjauhkan kamu dari stres mencari pekerjaan. Kamu perlu merefleksikan diri sekiranya apakah passion-mu, serta bakat dan minatmu.

    Good luck!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 4

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait