Food Advisor: Definisi, Tugas, dan Skill yang Harus Dimiliki
Isi Artikel
Jika kamu merupakan seorang lulusan industri pangan, mungkin food advisor adalah salah satu profesi yang bisa kamu tekuni.
Seperti apakah tugas dan kualifikasi yang dibutuhkan?
Langsung saja simak rangkuman dari Glints berikut ini!
Definisi Food Advisor
Food advisor atau penasihat makanan adalah seorang profesional yang bertugas memberikan panduan tentang pemilihan, persiapan, dan konsumsi makanan.
Tanggung jawabnya meliputi analisis kandungan nutrisi, memberikan saran tentang makanan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan.
Macam-Macam Food Advisor
Berikut ini merupakan jabatan yang juga merujuk pada posisi food advisor:
- legislation and specification advisor
- food regulatory compliance advisor
- food labelling specialist
- food safety regulatory advisor
- legislation and controls advisor
- food law advisor
- food consultant
- food regulatory affairs advisor
- food expert
- food safety expert
- food safety auditor
Tugas Food Advisor
Dikutip dari Jinn Careers, seorang food advisor bertugas untuk:
- Memberikan saran kepada produsen, pengolah, distributor, dan penjual makanan tentang cara mematuhi peraturan.
- Melakukan inspeksi fasilitas makanan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keamanan dan kualitas.
- Meninjau dan menganalisis data untuk mengidentifikasi potensi masalah keamanan dan kualitas makanan.
- Mengikuti perkembangan penelitian dan tren terbaru dalam bidang nutrisi dan kesehatan.
- Membantu dalam perencanaan menu dan pengembangan resep untuk restoran dan perusahaan makanan.
- Berkolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, seperti dokter dan ahli gizi, untuk memastikan perawatan yang layak.
- Menyelidiki keluhan dan wabah yang berkaitan dengan keamanan dan kualitas makanan.
- Berkolaborasi dengan badan pengawas dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan standar keamanan dan kualitas makanan.
- Mengikuti perkembangan terbaru dari perubahan undang-undang dan peraturan pangan dan mengkomunikasikan perubahan ini kepada para pemangku kepentingan yang relevan.
- Membangun dan menjaga hubungan positif dengan klien untuk memastikan kesuksesan dan kepuasan jangka panjang.
Skill Food Advisor
Dikutip dari Zippia, berikut beberapa skill umum yang perlu dimiliki seorang food advisor:
Food service
Food service atau pelayanan makanan adalah inti dari peran seorang food advisor karena mereka sering berinteraksi langsung dengan pelanggan.
Mengutip dari Indeed, food service mencakup berbagai hal, misalnya:
- food knowledge
- sistem reservasi
- operasi peralatan dapur
- prosedur sanitasi
- persiapan menu
Kemampuan pelayanan makanan yang berkualitas tinggi dapat membangun kepercayaan pelanggan, memastikan kepuasan, dan mendukung citra positif untuk perusahaan.
Food preparation
Food preparation melibatkan proses memasak dan menyajikan makanan.
Maka, seorang food advisor perlu memahami teknik memasak, cara mempresentasikan makanan, dan kebutuhan nutrisi agar dapat memberikan panduan yang tepat terkait penyusunan menu sehat dan lezat.
Food safety
Keselamatan pangan adalah aspek kritis dalam industri makanan.
Food advisor perlu memahami prinsip-prinsip keamanan pangan untuk mencegah kontaminasi, memastikan kelayakan konsumsi, dan mematuhi regulasi pangan yang berlaku.
Kemampuan yang sama juga diperlukan dalam menilai dan memberikan saran terkait kelayakan makanan dan memastikan bahwa rekomendasi mereka mematuhi standar keamanan.
Dengan adanya kemampuan ini akan membantu menciptakan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan atau restoran.
Equipment maintenance
Pengetahuan akan cara merawat peralatan memasak sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan.
Food advisor yang memahami perawatan dan pemeliharaan peralatan dapat memastikan bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik, menghindari potensi risiko kontaminasi, dan mendukung efisiensi operasional.
Food service operations
Memahami operasi food service melibatkan pemahaman tentang bagaimana sebuah bisnis makanan dijalankan.
Dari manajemen persediaan hingga koordinasi dengan koki dan staf pelayanan, food advisor yang terampil dalam operasi food service dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan secara keseluruhan.
Ini juga mencakup pengelolaan waktu dan sumber daya secara efektif.
Customer service
Kemampuan memberikan layanan pelanggan yang baik akan membantu food advisor berinteraksi dengan klien, memahami kebutuhan mereka, dan menyediakan solusi yang sesuai dengan preferensi serta persyaratan.
Komunikasi interpersonal
Dalam memberikan saran atau panduan, food advisor perlu berkomunikasi dengan jelas, baik kepada pelanggan atau rekan kerja.
Kemampuan berkomunikasi yang baik memastikan informasi disampaikan dengan benar dan dapat dipahami oleh semua pihak.
Keterampilan organisasi
Food advisor seringkali memiliki tugas berbeda, termasuk mengatur pertemuan, memantau kepatuhan, dan merancang program nutrisi.
Keterampilan organisasi membantu agar tetap terstruktur dan efisien dalam melakukan tugas-tugas tersebut.
Pengetahuan produk
Food advisor perlu memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai produk makanan dan bahan-bahannya agar dapat memberikan saran yang relevan dan terinformasi kepada pelanggan.
Manajemen waktu
Dalam menjalankan tanggung jawab sehari-hari, food advisor perlu mengatur waktu dengan efisien untuk menangani berbagai tugas dan memberikan layanan berkualitas kepada pelanggan.
Pemecahan masalah
Kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat diperlukan oleh seorang food advisor.
Terutama ketika berhadapan dengan tantangan terkait kualitas makanan atau kepatuhan terhadap regulasi.
Up to date
Food advisor perlu dengan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan, baik itu dalam tren makanan, regulasi, atau kebutuhan pelanggan, agar tetap efektif dalam perannya.
Kerja sama tim
Kemampuan untuk bekerja sama dengan tim memungkinkan food advisor untuk menggabungkan keahlian mereka dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan bersama.
Cara Menjadi Food Advisor
Untuk menjadi seorang food advisor, diperlukan gelar sarjana di bidang ilmu teknologi pangan, gizi, kesehatan masyarakat, atau bidang serupa lainnya.
Beberapa perusahaan mungkin akan mengutamakan kandidat dengan gelar master atau sertifikasi profesional dalam bidang keamanan pangan.
Salah satunya adalah sertifikasi HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point, yang telah diterapkan hampir di seluruh perusahaan di dunia.
Sertifikat ini akan menjadi jaminan bahwa produk pangan aman untuk dipasarkan dan dikonsumsi oleh pelanggan.
Di Indonesia sendiri, telah banyak lembaga dan penyedia pelatihan yang menawarkan kursus serta sertifikasi HACCP untuk perorangan.
Intinya, food advisor adalah awal karier yang baik jika kamu ingin menekuni bidang pangan atau kuliner.
Selain paparan di atas, kamu bisa mengetahui lebih banyak bidang karier dengan baca kumpulan artikel Profil Profesi yang ada di Glints Blog.
Beragam artikel Glints ini dapat memberimu gambaran lebih jelas seputar suatu pekerjaan. Dengan begitu, kamu akan terbantu untuk membuat keputusan karier yang lebih matang.
Menarik bukan? Yuk, pelajari beragam pekerjaan yang bisa kamu jalani dengan klik di sini sekarang!