Autoresponder, Tool yang Membuat Strategi Email Marketing Semakin Efektif

Tayang 09 Mei 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Kalau berencana untuk mencoba strategi email marketing untuk bisnismu, autoresponder adalah tool yang akan kamu butuhkan.

    Autoresponder atau email autoresponder akan menjadi tool yang sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas strategi marketing yang kamu lakukan.

    Saat ini, layanan autoresponder sangat banyak digunakan bisnis-bisnis di seluruh dunia, bahkan bisnis terkenal sekalipun.

    Penasaran bagaimana cara kerjanya?

    Yuk, kenali lebih jauh tentang email autoresponder lewat artikel Glints ini!

    Baca Juga: 8 Ide Desain Email Marketing 2021 yang akan Pikat Pembaca

    Apa Itu Email Autoresponder?

    autoresponder adalah

    © Rawpixel.com

    Menurut Sendinblue, email autoresponder adalah sebuah tool automation yang mengirim email secara otomatis.

    Email ini terkirim kalau syarat trigger terpenuhi.

    Tentunya, trigger tersebut kamu yang menentukan.

    Misalnya, autoresponder akan mengirim sebuah email pada pengguna ketika mereka berlangganan newsletter atau baru mendaftarkan akun.

    Autoresponder sangat berguna untuk mendorong lead agar bergerak melalui marketing funnel lebih dalam.

    Selain itu, email yang dikirim lewat autoresponder dapat meningkatkan engagement dan upsell.

    Campaign Monitor bahkan menyampaikan bahwa penggunaan email autoresponder sekarang semakin beragam dan makin kompleks.

    Tak jarang, autoresponder digunakan untuk mengirim selamat ulang tahun pada pengguna, mengingatkan mereka untuk check-out barang di keranjang, menghubungi pelanggan yang sudah lama tidak aktif, dan lain-lain.

    Pada intinya, autoresponder akan mengirimkan email secara otomatis.

    Jenis email dan kontennya bebas, tergantung kreativitas dari masing-masing marketer dan tujuan dari strategi yang dilakukan.

    Baca Juga: Ikuti 7 Panduan List Building Ini untuk Sukseskan Email Marketing-mu

    Cara Menggunakan Autoresponder

    autoresponder adalah

    © Rawpixel.com

    Melansir Optinmonster, ada tiga fase utama dalam proses penggunaan autoresponder.

    Fase untuk menggunakan autoresponder tersebut adalah:

    • persiapan
    • pembuatan
    • optimasi

    Untuk lebih detailnya, ketiga fase tersebut dijabarkan menjadi tahap-tahap sebagai berikut.

    1. Kumpulkan alamat email pengunjung

    Untuk mengirim email dengan autoresponder, hal yang paling kamu butuhkan tentu saja adalah alamat email tujuan.

    Nah, alamat email para pengguna ini bisa didapatkan dari proses lead generation.

    Ketika pengunjung situsmu melakukan subscription dan sejenisnya, mereka harus memasukkan alamat email.

    Setelah itu, alamat email yang kamu terima harus disimpan untuk mailing list yang digunakan autoresponder.

    2. Pilih email service provider

    Email service provider sangat dibutuhkan untuk strategi email marketing-mu.

    Dalam memilih email service provider, pertimbangkan harga, kemudahan penggunaan, dan skalabilitasnya.

    Pastikan juga email service provider tersebut sudah memiliki fitur untuk membuat autoresponder sendiri.

    3. Segmentasi audiens

    Tahap selanjutnya dalam pembuatan autoresponder adalah segmentasi audiens dari email list yang sudah dimiliki.

    Audiens dibagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan tipe lead magnet-nya.

    Pasalnya, jika ada lead magnet yang berbeda-beda, maka tujuan mereka mendaftarkan diri juga tidak sama.

    Dengan begitu, pendekatan dengan email marketing-nya pun harus dibedakan.

    4. Buat email

    Membuat email yang menarik adalah salah satu tahap paling penting dalam menggunakan autoresponder.

    Tak hanya harus punya copy yang menarik, email yang dikirim juga harus disertai visual dan call to action yang mendukung.

    Dengan begitu, orang yang melihatnya akan tertarik untuk melakukan klik dan mengunjungi situsmu.

    5. Buat landing page

    Setelah orang mengeklik call to action yang ada di emailmu, disarankan untuk membawa mereka ke landing page brand-mu.

    Nah, landing page ini harus didesain sebaik mungkin agar mereka semakin tertarik untuk melakukan pembelian.

    6. Pantau hasil penggunaan autoresponder

    Setelah beberapa saat menggunakan autoresponder untuk mengirim email marketing, hal yang tak boleh dilupakan adalah untuk melacak metrik-metrik tertentu.

    Metrik-metrik ini berguna untuk mengetahui apakah strategimu sudah cukup baik.

    Contoh beberapa metrik yang penting adalah open rate, click through rate, unsubscribe rate, dan custom conversions.

    Baca Juga: 5 Tool Email Marketing Automation untuk Strategi Pemasaran yang Sukses

    Penggunaan autoresponder untuk strategi email marketing adalah salah satu kunci keberhasilannya.

    Akan tetapi, masih banyak aspek lainnya agar upaya pemasaran yang dilakukan lebih efektif.

    Untuk itu, yuk, pelajari marketing lebih dalam dengan pakar profesional lewat Glints ExpertClass.

    Klik di sini untuk cari kelas yang kamu minati. Langsung daftarkan diri sebelum kelasnya terlewat, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait