Berkenalan dengan Dwell Time dan 4 Cara Meningkatkannya

Diperbarui 18 Des 2020 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Bagaimana cara memastikan kontenmu diminati oleh audiens? Salah satu caranya adalah dengan menghitung dwell time.

    Melalui dwell time, kamu akan tahu apakah audiens benar-benar membaca kontenmu atau tidak.

    Bagaimana caranya? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini.

    Baca Juga: Maksimalkan SEO Website dengan Hindari Praktik Keyword Stuffing

    Apa Itu Dwell Time?

    Istilah dwell time pertama kali diperkenalkan oleh Duane Forrester tahun 2011. Saat itu, ia menjabat sebagai Senior Project Manager at Bing.

    Menurutnya, seperti dilansir Ahrefsdwell time adalah waktu antara saat pengguna mengeklik hasil penelusurannya dan saat mereka kembali dari situsmu.

    Satu atau dua menit bagus karena dapat dengan mudah menunjukkan pengunjung mengonsumsi kontenmu. Kurang dari beberapa detik dapat dianggap sebagai hasil yang buruk.

    Dwell time dapat diinterpretasikan sebagai berikut.

    • Jika audiens membuka situsmu selama dua detik, berarti ia tidak menemukan apa yang ia harapkan dari situsmu.
    • Ketika audiens membuka situsmu selama dua menit, artinya ia merasa kontenmu cukup berguna dan hanya membutuhkan beberapa menit untuk membacanya.
    • Apabila audiens membuka situsmu selama 15 menit, itu artinya ia menganggap kontenmu sangat berguna dan sangat tertarik pada isi konten tersebut.

    Artinya, semakin lama seseorang tetap berada di situsmu setelah keluar dari search engine result page (SERP), semakin besar kemungkinan mereka menemukan kontenmu berguna.

    Cara Menghitung Dwell Time

    © Pexels.com

    Untuk menghitung dwell time, kamu harus memiliki gambaran tentang bagaimana situsmu saat ini berjalan dalam hal waktu tunggu.

    Sayangnya, kamu tidak akan menemukan hasil analisis dwell time saat menggunakan Google Analytics atau tools lainnya. Analisis yang ditawarkan tools tersebut di antaranya adalah bounce rate dan average time on page.

    Baik bounce rate maupun average time on page bisa menjadi acuan dalam menghitung dwell time. Menurut Torque, semakin rendah bounce rate dan semakin tinggi average time on page adalah indikator dwell time yang baik.

    Baca Juga: Modal Utama Juara di Pencarian Google, Apa Itu Latent Semantic Indexing?

    Cara Meningkatkan Dwell Time

    © Pexels.com

    1. Buatlah konten yang menarik dan mudah dibaca

    Kamu hanya memiliki satu kesempatan untuk membuat kesan pertama yang luar biasa dari SERP. 10 detik pertama dari kunjungan halaman sangat penting untuk menentukan apakah pengunjung tetap atau pergi.

    Apakah pembuka artikelmu menarik perhatian pembaca? Untuk mendorong dwell time, setiap pengantar harus menarik dan relevan dengan kata kunci targetmu.

    Tak hanya menarik, konten yang disajikan juga harus mudah dibaca. Kamu bisa menyajikan kontenmu dalam format poin-poin. Ini membuat konten lebih mudah dibaca dan membantu pengguna memahami konten lebih cepat.

    2. Ciptakan pengalaman multimedia

    Cara lainnya untuk meningkatkan dwell time adalah menambahkan media. Baik itu ilustrasi, infografis, atau bahkan video. Visual dapat membantu menjaga pengunjung situsmu tetap terlibat.

    Media dapat menjadi sarana untuk memudahkan pembaca memahami kontenmu. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan jika ingin mencantumkan media seperti video di kontenmu.

    • Gunakan thumbnail yang menarik sehingga pengguna akan mengeklik dan menonton.
    • Video testimonial pelanggan dan video produk bisa menjadi cara yang ampuh untuk mendorong konversi.
    • Sematkan video yang menjelaskan strategi atau konsep tertentu yang ingin dibahas dalam kontenmu.
    • Gunakan video untuk mempelajari lebih dalam tentang strategi.
    • Sisipkan video berisi informasi dengan konten terkait.

    3. Sesuaikan dengan maksud pencarian

    Jika kamu ingin mendapatkan peringkat pertama 1 untuk kata kunci di Google, gunakanlah keyword yang paling relevan. Artinya, kontenmu harus mencerminkan alasan dari pencarian tersebut.

    Google mengetahui hasil yang paling relevan dari jutaan pencari yang terpental atau terhenti di sekitar halaman. Landing page yang menggunakan keyword tidak relevan dengan maksud pencarian tidak akan berfungsi.

    Beberapa maksud pencarian berikut adalah maksud pencarian yang paling umum digunakan.

    • Informasi, audiens melakukan percarian untuk mendapatkan informasi tertentu.
    • Brand, audiens mencari situs web atau merek tertentu. Mereka mungkin lupa URL atau merasa lebih mudah menggunakan merek di Google daripada mengetik alamat situs.
    • Penyelidikan, yaitu ketika audiens menunjukkan minat pada suatu item atau solusi tetapi masih meneliti dan membandingkan pilihan mereka.
    • Transaksi, yakni ketika audiens telah ingin membeli produk dan mencari harga terbaik atau mencoba mencari barang atau layanan tertentu.

    4. Pastikan kontenmu mudah diakses melalui ponsel

    Lebih dari setengah traffic dunia berasal dari perangkat seluler. Itu artinya, kamu harus memberikan pengalaman yang mengoptimalkan format seluler dari situsmu.

    Berikut cara memastikan situsmu telah optimal untuk seluler.

    1. Kunjungi Google Search Console.
    2. Klik “mobile usability” (kegunaan seluler).
    3. Jika ada kesalahan yang muncul di Search Console, klik kesalahan tersebut untuk mengetahui detail tentang cara memperbaiki masalah di situsmu.
    4. Dokumentasi dukungan Google yang ditautkan dalam hasil juga memberikan info lebih lanjut tentang kesalahan tertentu.

    Baca Juga: Tuntas Memahami Algoritma Google Search, Kunci Mahir di Bidang SEO

    Nah, melalui dwell time kamu juga dapat mengetahui efektivitas kontenmu terhadap strategi marketing.

    Selain dwell time, ada berbagai hal lain yang perlu kamu pertimbangkan untuk menghasilkan konten yang efektif untuk audiens.

    Kamu bisa mendapatkan informasi seputar ini melalui newsletter Glints. Setiap minggunya, Glints akan mengirimkan berbagai artikel pilihan langsung ke inbox emailmu.

    Apakah kamu tertarik mendapatkannya? Yuk, buruan daftar untuk dapatkan newsletter mingguan dari Glints!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait