Modal Utama Juara di Pencarian Google, Apa Itu Latent Semantic Indexing?

Diperbarui 01 Feb 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Latent semantic indexing atau latent semantic analysis adalah istilah yang mungkin tidak terlalu banyak diketahui orang. Padahal, ini sangat penting khususnya untuk search engine optimization (SEO).

    Nah, jika ingin tahu tentang definisi, cara kerja, dan bagaimana latent semantic indexing digunakan dalam SEO, yuk, baca artikel Glints berikut ini.

    Baca Juga: SEO Tools yang Wajib Dikuasai agar Websitemu Optimal

    Apa Itu Latent Semantic Indexing?

    latent semantic indexing adalah

    © Unsplash.com

    Dilansir dari HubSpot, latent semantic indexing atau latent semantic analysis adalah proses berbasis matematika.

    Proses ini berguna untuk mengklasifikasikan dan mengambil informasi menggunakan singular value decomposition (SVD) atau dekomposisi nilai tunggal.

    Kedua istilah tersebut hanya terdengar sedikit berbeda, namun penggunaannya sama.

    Latent semantic analysis merupakan bagian dari natural language processing atau pemrosesan bahasa alami, yaitu cabang ilmu teknik informatika yang berfokus pada kemampuan interpretasi bahasa manusia oleh mesin.

    Menurut Oncrawl, latent semantic indexing dikembangkan tahun 1980 dengan tujuan membuat perolehan informasi menjadi lebih akurat.

    Metode yang digunakan latent semantic indexing atau latent semantic analysis adalah mengidentifikasi hubungan kontekstual antarkata dalam sebuah kalimat.

    Penggunaan SVD pada proses latent semantic indexing dapat berguna untuk SEO.

    Dengan SVD, kamu bisa memperkirakan pola penggunaan kata di dokumen-dokumen yang ada di internet secara lebih akurat dibanding menganalisis kata secara individu.

    Latent semantic indexing atau latent semantic analysis adalah cara yang dapat digunakan untuk memahami hubungan antarkata agar lebih mudah dipahami dalam sebuah konteks tertentu.

    Cara Kerja Latent Semantic Indexing

    latent semantic analysis

    © Unsplash.com

    Latent semantic indexing adalah metode yang menggunakan aplikasi parsial SVD.

    SVD merupakan operasi matematis yang mereduksi matriks hingga menjadi bagian-bagian penyusunnya.

    Hal ini adalah proses yang membuat perhitungan menjadi lebih efisien dan sederhana.

    Saat menganalisis sebuah kalimat, proses latent semantic analysis menghilangkan konjungsi, kata ganti, dan stopword atau kata-kata umum yang tidak memiliki makna dalam natural language processing.

    Kata-kata yang terisolasi adalah yang dianggap konten inti dari sebuah kalimat.

    Kemudian, kata-kata tersebut dimasukkan ke dalam term document matrix (TDM).

    Kata-kata yang ada di dalam tabel TDM akan diberi bobot 1 jika terdapat dalam sebuah dokumen dan 0 jika tidak.

    Berikut merupakan contoh TDM.

    © Oncrawl.com

    Baca Juga: 5 Cara Riset Keyword untuk Tembus Halaman Pertama Google

    Latent Semantic Indexing dan SEO

    latent semantic indexing adalah

    © Unsplash.com

    Beberapa tahun silam, algoritma Google menyusun peringkat situs web berdasarkan frekuensi atau densitas sebuah kata kunci dalam konten.

    Hal ini banyak orang yang melakukan keyword stuffing, atau memuat kata kunci sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas konten.

    Oleh sebab itu, Google mengubah algoritmanya untuk memastikan bahwa situs yang muncul paling awal di mesin pencarian adalah yang memuat kata kunci dan memiliki relevansi informasi yang baik.

    Oleh karena itu, situs yang kontennya tidak begitu bagus dan tidak relevan tidak akan bisa naik ke peringkat atas.

    Nah, content marketing yang begitu bergantung pada pembuatan konten harus memahami latent semantic indexing dengan baik.

    Pasalnya, kini Google memprioritaskan keyword latent semantic indexing alih-alih hanya berfokus pada densitas kata kunci dalam sebuah konten.

    Dengan latent semantic index, mesin pencarian memiliki pemahaman lebih baik mengenai sebuah query pencarian dan arti situs web.

    Jadi, kecocokan pencarian pengguna dan hasil pencarian akan lebih akurat.

    Cara Menentukan Keyword LSI

    LSI

    © Unsplash.com

    Untuk menentukan kata kunci latent semantic index yang tepat, hal yang pertama perlu dilakukan adalah riset audiens target untuk mengetahui kata yang mereka gunakan untuk melakukan pencarian di Google.

    Sebisa mungkin, keyword difficulty kata kunci tersebut harus rendah, sementara volume pencariannya tinggi.

    Kemudian, pahami tujuan pencarian pengguna di Google, apakah tujuannya untuk mencari bersifat informasional, navigasional, atau transaksional.

    Tujuan informasional adalah untuk mengetahui bagaimana suatu hal bekerja, sementara navigasional untuk mengetahui siapa yang menemukannya, atau dari apa hal tersebut dibuat, dan lain-lain.

    Nah, tujuan transaksional biasanya adalah pencarian yang dilakukan untuk membeli sesuatu.

    Kemudian, pilih kata-kata yang mampu mencerminkan konten yang dicari pengguna, namun hindari memasukkannya terlalu banyak, atau yang dikenal dengan overstuffing.

    Hal ini justru akan membuat peringkat situs web-mu semakin rendah.

    Baca Juga: 8 Keyword Tools Terbaik untuk Menemukan Kata Kunci yang Tepat

    Demikianlah penjelasan Glints mengenai latent semantic indexing atau latent semantic analysis yang penting bagi SEO.

    Memang ini adalah hal yang sangat penting agar SEO efektif, namun latent semantic indexing bukanlah satu-satunya faktor yang menjamin peringkat tinggi di mesin pencarian.

    Jadi, banyak-banyaklah berlatih dengan mengetahui informasi-informasi terbaru mengenai SEO, digital marketing, dan tips-tips menulis lainnya.

    Hal-hal tersebut bisa didapatkan di Glints, lho. Kamu cuma perlu berlangganan newsletter blog-nya untuk mendapatkan artikel langsung ke inbox email secara otomatis.

    Yuk, sign up terlebih dahulu dan mulai berlangganan.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait